Persiapan matang yang dilakukan oleh pemerintah KabupatenGunungkidul untuk menyambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akhirnya berakhir kecele.
Gudungkidul, merupakan daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang September 2013, masih dalam kajian Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk dimasukkan dalam kateogir “daerah tertinggal.”
Sebab, Presiden bersama rombongan batal singgah di rumah dinas bupati lantaran langsung menuju ke Yogyakarta untuk mengikuti upacara Hari Olahraga Nasional di Mandala Krida.
Batalnya presiden SBY singgah di Wonosari ini, menjadi yang kedua kalinya. Sebelumnya, Pemkab Gunungkidul beserta instansi terkait sudah menyiapkan Bangsal Sewokoprojo untuk lokasi rest area rombongan presiden ketika hendak menuju ke Pacitan.
Namun, rombongan orang nomor satu di Indonesia tersebut juga batal singgah meski persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Rombongan presiden sendiri, tiba di Wonosari sekitar pukul 12.20 Wib. Kendaraan Marcedez Benz berplat Indonesia 1 yang ditumpangi presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono melintas melalui jalan Sumarwi.
Saat melintas di depan rumah dinas bupati, kendaraan yang ditumpangi oleh presiden sempat melambat. Namun akhirnya presiden batal untuk singgah di rumah dinas bupati meski segala sesuatu untuk menyambut kedatangan sudah dipersiapkan.
Sebelum ada kepastian rombongan presiden batal singgah di rumah dinas bupati, persiapan penyambutan orang nomor satu di Indonesia tersebut sangat matang. Seluruh ruang di dalam rumah dinas bupati disterilkan oleh Paspampres dan petugas keamanan. Di beberapa titik juga disiapkan sniper untuk pengamanan rombongan presiden.
Sementara itu, untuk persiapan jamuan di ruang tengah rumah dinas bupati, protokoler pemkab Gunungkidul sudah menyiapkan makanan ringan. Makanan ringan yang terdiri dari tiga jenis yakni tahu baso, getuk goreng dan kue sempat diperiksa oleh petugas Balai Pom dan petugas Paspampres untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya.
Selesai diperiksa, seluruh makanan yang sudah disediakan langsung ditempatkan di dalam piring dan langsung dibungkus plastik.
Setelah semua persiapan selesai, Bupati Badingah, Wakil Bupati Immawan Wahyudi, Kapolres Gunungkidul AKBP Faried Zulkarnaen, Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Arh Herman Toni, Kajari Wonosari Shinta Sasanti menyiapkan diri di komplek rumah dinas.
Namun, tak berapa lama, kepastian rombongn presiden batal singgah diterima oleh protokoler pemkab. Akhirnya semua pejabat langsung menuju pinggir jalan untuk melihat rombongan presiden.
Saat rombongan kendaraan presiden melintas, beberapa pejabat sempat melambaikan tangan. Presiden dan ibu negara yang ada di dalam mobil sempat membuka kaca dan membalas dengan lambaian tangan. Presiden yang duduk di sebelah kiri melambaikan tangan kepada para pejabat dan petugas keamanan yang sudah berjajar di pinggir jalan.
Setelah seluruh rombongan kendaraan presiden melintas, Bupati Gunungkidul, Badingah yang sudah menunggu sejak siang akhirnya langsung kembali ke dalam rumah dinas. Dia terlihat sedikit kecewa.
Badingah mengungkapkan selama presiden melakukan kunjungan kerja di Pacitan, dirinya belum sempat bertatap muka secara langsung meski hadir dalam peresmian PLTU. Presiden sudah mempunyai jadwal yang padat sehingga dirinya tidak bisa bertemu langsung.
“Saya belum sempat bertemu langsung. Tapi sekarang saya mau ke Yogya untuk menghadiri upacara Haornas. Nanti saya akan mengajukan pembangunan GOR. Proposalnya sudah saya siapkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan seluruh persiapan yang sudah dilakukan merupakan bentuk penghormatan kepada kepala negara. Meski tidak jadi singgah di rumah dinas bupati, hal tersebut tidak menjadi masalah.
“Kita menghormati pemimpin negara, kalau tidak jadi mampir, tidak masalah,”katanya.
Related Posts
