PPP Malu Caleg DPRD Musirawas Jadi Otak Perampokan


Partai Persatuan Pembangunan(PPP) menyesalkan peristiwa perampokan yang melibatkan kadernya Indra Kusuma. Caleg DPRD Musirawas asal PPP itu menjadi pelakuperampokan di Tuban, Jawa Timur.

“Ini memalukan bagi PPP apalagi perampokan, keterluan, bagaimana kalau jadi wakil rakyat malah merampok,” kata Dimyati Natakusuma, Wakil Ketua Umum PPP, Jumat (29/11/2013).

Dimyati mengakui terkadang partai politik lemah dalam mencari rekam jejak seorang calon legislatif. “Sehingga kadang gampang sekali untuk direkrut,” ujarnya.

Dimyati mengatakan, PPP akan memecat calon tersebut bila terbukti menjadi otak perampokan. Ia mengakui kader-kader PPP di daerah terpengaruh dengan peristiwa tersebut. “Semoga imbasnya tidak meluas,” tuturnya.

Seperti yang diberitakan Harian Surya (Tribunnews.com group), seorang caleg nekat mendalangi aksi perampokan di Tuban, demi mendapat uang untuk mengampanyekan dirinya kepada masyarakat.

Aksinya tersebut, terungkap saat polisi berhasil menangkap pelaku perampas uang Rp 100 juta milik Kastutik (36), Manager sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe, di Kabupaten Tuban. Uang hasil rampasan itu sendiri, sudah lenyap dan hanya tersisa Rp 7,45 juta.

Menurut para pelaku, mereka sudah membagi-bagi uang tersebut. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta dari hasil perampasan sepekan lalu ini. Uang ini, selanjutnya dikirim pada istri-istri mereka supaya digunakan untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang sisanya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.

Walau demikian, alasan klise ini tidak berlaku bagi Indra Kusuma, otak dari kawanan perampok spesialis nasabah bank yang tertangkap polisi di wilayah Polres Jombang. Pria berusia 34 tahun ini terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampasan kepada tim-tim suksesnya.

Maklum saja, pria ini tercatat sebagai calon legislatif di Kabupaten Musiwaras, Sumatera Selatan. Ia mencalonkan diri untuk duduk sebagai Caleg DPRD di kampung halamannya itu.

Indra mengaku baru kali pertama ini maju sebagai caleg. Karena itu, ia butuh uang yang sangat besar untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat, sekitar Rp 100 juta. Uang sejumlah itu, digunakan untuk membuat dan memasang baliho bergambar dirinya, serta membiayai politik uang untuk memuluskan pencalonannya disana.

Untuk diketahui, Polres Jombang dan Polres Tuban meringkus lima orang perampasan spesialis nasabah bank, Selasa (26/11/2013) siang. Mereka diduga kuat adalah pelaku perampasan uang nasabah bank di sejumlah kota. Kelima orang ini, dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, serta terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun.

Kelima perampok ini adalah Bambang Irawan (35), Warga Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan; Indra Kusumah (37),  warga Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan; Devin alias Erik (35), warga Bandar Lampung; Kelvin (38), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dan Suharli alias Oi (40), warga Kabupaten Sindang Kelingi, Bengkulu.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan uang sisa jambret sebesar Rp 7,45 juta, uang  17 Dolar AS, 10 ponsel serta 11 kartu ATM dari berbagai bank. Selain itu, polisi juga  menyita dua unit sepeda motor Yamaha Satria F B 3369 FMF, dan B 3438 FKU, serta 1 unit motor Yamaha Jupiter MX, B 3395 FNI.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *