Potensi Bisnis Olahan CPO untuk Vitamin A, E Sampai 7,4 M USD


Potensi Bisnis Olahan CPO untuk Vitamin A, E Sampai 7,4 M USD

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 12 Desember 2020/Indonesia Media – Potensi bisnis produk olahan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terutama untuk pembuatan suplemen Vitamin A dan E mencapai 7,4 milyar US Dolar (USD), kendatipun teknologi high tech untuk ekstraksi biomolekuler minyak sawit sangat rumit. Potensi dari vitamin A mencapai 4,7 milyar USD dengan rincian, 13,5 ribu ton x USD 350/kg. Sedangkan vitamin E sebesar 2,7 milyar USD; 27 ribu ton x USD 50/kg. “Potensi bisnisnya sangat tinggi. Kita masih terus meriset untuk tingkat pemurnian (kandungan) vitamin E berbasis kelapa sawit. (sekarang ini), kita belum tahu,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical  Indonesia (APOLIN), Rapolo Hutabarat.

Sejak tahun 2009, Indonesia merupakan produsen terbesar dan eksportir minyak kelapa sawit di pasar dunia. Produksi minyak kelapa sawit Indonesia meningkat secara signifikan. Pada tahun 2012, Indonesia memproduksi 26,5 juta ton minyak sawit. Potensi hayati dari minyak sawit tersebut sangat tinggi karena kandungan vitamin A (beta carotene) dan vitamin E (tocopherol). Di tengah pandemic covid yang masih mendera, peluang bisnis pengolahan CPO semakin terbuka khususnya oleokimia (bahan kimia yang berasal dari lemak). “Investasi tumbuh positif. Ada 21 industri oleokimia di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 11,3 juta ton per tahun. Ada lima kelompok utama produknya, termasuk fatty acid, fatty alcohol. Pandemic covid mendorong peningkatan ekspor, terutama soap noodle (bahan sabun, bahan desinfektan),” kata Rapolo pada webinar Prospek Bisnis Vitamin A dan E Berbasis Minyak Kelapa Sawit yang diselenggarakan majalah Agrina.

Biosurfactan products, bio Disinfectant products (pestisida lingkungan) vitamin A, E dari CPO serta Virgin Red palm Oil dengan ceruk pasar yang masih sangat besar. Permintaan pasar tinggi karena kantor-kantor dinas kebersihan dari tingkat provinsi sampai kota, bahkan RT (rukun tetangga) memanfaatkan disinfectant antiseptic. Selain, upaya meningkatkan imunitas tubuh, kesehatan paru-paru, peranan asam almitat dari CPO sangat penting. Asam almitat bersumber dari CPO dan kelapa. Minyak sawit mengandung sekitar 50 persen palmitate, sedangkan minyak kelapa hampir semuanya (palmitate). Perkebunan kelapa sawit sebagai ‘pabrik’ vitamin A dan E belum mengolahnya. “Selama ini kita buang (bahan untuk vitamin A & E). Permintaan pasar tinggi karena terjadi perubahan behavior (masyarakat), concern dengan kesehatan serta lingkungan di tengah pandemic covid. Kebutuhan antiseptic juga besar, terutama sanitizer, sabun, deterjen. Ada enam milyar penduduk dunia yang secara mendadak mengubah pola konsumsi dan keseharian,” tegas Rapolo. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *