Polsek Pademangan tingkatkan program antisipasi rawan tawuran
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 5 April 2022/Indonesia Media – Kapolsek Pademangan, Kompol Happy Saputra mengantisipasi kondisi rawan tawuran saat Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022 di wilayahnya, salah satunya mendirikan pos pencegahan serta system komunikasi by WhatsApp Group (WAG) tiga kelurahan yakni Pademangan Barat, Pademangan Timur dan Ancol. Selain itu, Kapolsek meningkatkan aktivitas LMK (lembaga musyawarah kelurahan), Pokdar Kamtibmas (Kelompok Sadar Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat) dan berbagai elemen masyarakat pada level kelurahan. “Mereka sebagai elemen masyarakat ternyata efektif bantu mengantisipasi tawuran. Termasuk, pembuatan video untuk sosialisasi pencegahan tawuran kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelajar, gang bola dan lain sebagainya. Semuanya butuh biaya, tapi ada beberapa sponsor. Saya juga turun langsung bersama cameraman untuk pembuatan video. Harapannya, tawuran bisa diatasi,” Kapolsek Happy Saputra mengatakan kepada Redaksi pada pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat di Wihara Toasebio, Jl. Kemenangan III Glodok.
Selain itu, Kapolsek juga intens mengumpulkan seluruh ketua RW (Rukun Warga) untuk mengamankan lingkungan, antisipasi tawuran. Semua upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, terutama pada saat bulan suci Ramadhan, perlu kolaborasi Polsek dengan semua elemen masyarakat. Dengan demikian, para orang tua berpikir bahwa Polsek Pademangan memberi perhatian dan bantuan. “Kalau mereka (para orang tua) melihat kita (Kepolisian) peduli, mereka pasti mengawasi anak-anaknya. Ketika saya minta mereka (para ketua RW) mengaktifkan kembali Pos kamling (ronda malam), bisa berjalan. Kita jangan hanya duduk di kantor saja, tapi kadang mau melihat realita di masyarakat. Sehingga jangan sampai ada kesan ‘………kami (Polsek) datang, minta tolong warga……’ sama seperti program vaksin. Awalnya, hanya sekitar 100 warga mendaftar. Tapi ketika ada sembako dari sponsor (beberapa perusahaan yang berlokasi di kelurahan Ancol, Pademangan Barat, Pademangan Timur) ada 500 peserta yang langsung mendaftar,” kata perwira kelahiran 37 tahun yang lalu.
Di sisi lain, kendala kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban, yakni keterbatasan jumlah personel. Contohnya, Polsek Pademangan yang hanya memiliki 85 personel. Kalau mengacu pada International Police Standards, rasio jumlah personel kepolisian 1 : 20 (satu personel berbanding 20 warga). Tetapi untuk Polsek Pademangan saja, rasionya 1 : 2500. “Sehingga jumlah personel kepolisian nggak proporsional. 85 anggota Polsek Pademangan harus menangani tiga kelurahan dengan keseluruhan jumlah penduduknya sekitar 180 ribu penduduk. Kalau di Negara maju seperti New Zealand, Jepang, jumlah polisinya sudah ideal dengan rasio 1 : 20,” kata alumni New Zealand, School of Governance, New Zealand School of Government dengan disertasi mengenai proses recruitment.
Sementara itu, di tempat yang sama, pengusaha di Jakarta Utara, Indra Ksatria mengaku terpanggil untuk membantu aparat kepolisian, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Sehingga ia bersama jajaran Yayasan Toasebio akan urun rembuk untuk distribusi satu ton beras untuk warga kurang mampu. “Toasebio sudah galang dana untuk satu ton beras, dan saya tambah satu ton lagi. Jelang Lebaran dan di tengah bulan Ramadhan, tentunya merupakan momen yang paling baik untuk berbagi,” Indra Ksatria mengatakan kepada Redaksi.
Bantuan satu ton berasnya dengan kemasan bungkusan 5 kilo, yang kualitasnya berupa (beras) pulen wangi. Ia memilih bantuan beras dengan kemasan 5 kilo dengan alasan praktis untuk didistribusikan. “Yang penting, niat baik dan ikhlas. Ini kan bulan Ramadhan, sumbangan beras sudah boleh didistribusikan melalui kegiatan bakti social. Saya juga yakin, dengan kebaikan dan ketulusan Kapolsek Happy untuk menjaga keamanan dan ketertiban, terutama di lingkungan Pademangan, (Kapolsek) juga pasti terlindungi,” kata Indra Ksatria.
Related Posts
