Perpecahan dan Pembangkangan Mulai Terjadi di Tubuh KKB Papua, Bakar Gereja Jadi Bukti


Alasan pembakaran sebuah gereja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Kampung Opitawak Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua akhirnya terungkap.

Peristiwa pembakaran sebuah gereja tersebut terjadi pada 12 Maret 2020 lalu.

Waktu itu diketahui pembakaran sebuah gereja dilakukan KKB Papua pimpinan Selcius Waker (SW).

Selcius merupakan anak buah dari Lekagak Telenggen (LT).

Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, tindakan pembakaran gereja yang dilakukan SW bukan atas perintah Lekagak.

“Contoh bukti menunjukan pembakaran itu dilakukan oleh kelompok SW, tapi dibantah LT, padahal mereka satu kelompok.

“Bisa kami duga di antara mereka tidak ada kepatuhan dalam melaksanakan kegiatan KKB ini,” kata Dax di Jayapura, Kamis (19/3/2020).

Dax meyakini saat ini Lekagak menyalahkan aksi tersebut karena setelah itu aparat berhasil melumpuhkan empat anggota KKB dalam sebuah kontak senjata di sekitar Kampung Opitawak, pada Minggu (15/3/2020).

“Yang membakar gereja sudah keluar jalur koordinasi. Itu menunjukkan tindakan membakar rumah ibadah ada rasa frustasi di antara mereka.

“Frustasi itu bisa mungkin terjadi karena mereka sudah semakin terdesak, bisa jadi mereka kehabisan logistik karena kita putus jalur logistik mereka,” kata Dax.

Dax menambahkan, pergerakan beberapa KKB dari beberapa kabupaten ke Distrik Tembagapura terjadi diduga ada unsur perebutan kekuasaan di jajaran Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang saat ini masih diduduki oleh Goliat Tabuni (GT).

GT sudah cukup berumur dan secara fisik tidak lagi sekuat dulu. Namun, ketokohan GT masih cukup berpengaruh bagi generasi di bawahnya.

GT yang sudah semakin renta dijadikan peluang bagi pimpinan yang ada di bawahnya untuk menggeser GT.

KKB yang bergeser ke Tembagapura adalah kelompok pimpinan Lelagak Telenggen (LT), Militer Murib (MM), Selcius Waker (SW), dan Gusbi Waker (GW).

Sedangkan wilayah Tembagapura merupakan wilayah operasi KKB pimpinan Jhony Botak.

Tembagapura yang di dalamnya ada kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), dianggap KKB bisa menaikan pamor, sehingga peluang menjadi pimpinan tertinggi TPNPB sangat terbuka.

Dax mengatakan, antar KKB masih ada persaingan yang antar pimpinannya masih menyimpan ego yang tinggi.

Bahkan dalam satu kelompok kini sudah mulai ada ketidakpatuhan antara pimpinan dan anggotanya.

“Di dalam tubuh mereka ada persaingan, masing-masing ingin menonjolkan dirinya supaya memiliki kedudukan lebih terhormat dibanding lainnya,” kata Dax. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Pasukan Gabungan TNI-Polri Tembak 4 KKB Papua

Baku tembak Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dengan pasukan gabungan TNI-Polri membawa duka.

Sedikitnya ada empat anggota KKB Papua tewas saat baku tembak dengan pasukan gabungan TNI-Polri di Kali Bua, Distrik Tembagapura pada Sabtu (14/3/2020) dan Minggu (15/3/2020).

Keempat anggota KKB itu bernama Pentium Muda Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magai (30), dan seorang perempuan Lera Magai (28)..

 

Menurut Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘4 KKB di Tembagapura Tewas Tertembak, Jenazah Dibakar Anggota Kelompok’,  mayat empat anggota KKB Papua itu saat ini sudah dibakar oleh anggota kelompoknya.

Kapolres juga mengatakan, pihaknya mengetahui identitas keempat KKB Papua itu tidak secara langsung.

Melainkan dari informasi media sosial milik KKB Papua.

Mereka sudah memberikan pernyataan yang membenarkan meninggalnya empat orang tersebut dan dua orang lainnya luka-luka lengkap dengan pangkatnya.

Bahkan menurut informasi tersebut, ada salah satunya yang berpangkat letnan kolonel.

“Bahkan, jenazah berjenis kelamin perempuan itu pangkatnya letnan kolonel,” kata Era mengutip Antara, Selasa (17/3/2020).

Upaya yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri itu, kata Kapolres, murni dalam rangka penegakan hukum.

Ini karena kelompok tersebut merupakan pelaku utama yang menembaki mobil patroli Polsek Tembagapura.

“Masih ada juga kelompok lain yang terlibat.

“Kami tidak bisa secara langsung menguasai semua wilayah, harus secara bertahap satu demi satu.

Kalau mereka melakukan perlawanan, tentu kami akan melakukan tembakan balasan,” ujarnya.

Ilustrasi: Setelah 50 KKB Papua Dikalahkan Warga, Kelompok Egianus Kogoya Berondong Pos TNI, Berikut 5 Faktanya
Ilustrasi: Setelah 50 KKB Papua Dikalahkan Warga, Kelompok Egianus Kogoya Berondong Pos TNI, Berikut 5 Faktanya (Kolase capture Antara dan IST/Tribun Manado)

Kapolres menegaskan aparat TNI-Polri kini terus berupaya menguasai semua perkampungan sekitar Tembagapura dari keberadaan KKB Papua.

Petugas berupaya mengembalikan kondisi di sana seperti semula sehingga masyarakat yang saat ini turun di Timika bisa kembali ke kampung mereka untuk menjalani kehidupan secara normal.

“Kasihan masyarakat, mereka sangat ketakutan dengan keberadaan KKB Papua.

Makanya, saat itu mereka meminta bantuan kami di Polsek Tembagapura untuk dievakuasi ke Timika,” kata Era.

Meski demikian, kekuatan gabungan KKB Papua diperkirakan akan bertambah lagi.

Hal ini lantaran TNI-Polri mendeteksi adanya pergerakan KKB Papua dari Distrik Jila menuju Distrik Tembagapura.

KKB Papua dari Jila ini diperkirakan akan bergabung dengan kelompok lain yang sudah berkumpul di Tembagapura.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Rabu (18/3/2020).

 

Namun untuk menindak pergerakan KKB Papua itu, aparat terkendala armada transportasi pesawat terbang.

“Kami sudah mengetahui ada kelompok lain yang ingin masuk ke Tembagapura dari Jila.

Kami sudah mengetahui dimana keberadaan mereka” kata AKBP Era Adhinata, dilansir dari Antara.

Polres Mimika telah meminta bantuan tambahan personel guna melakukan penyekatan di beberapa titik agar KKB papua itu tidak masuk ke kawasan Tembagapura dan bergabung dengan kelompok lain.

Keberadaan KKB di Distrik Jila diketahui saat terjadi penembakan terhadap Pos Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan) Jila pada Senin (9/3) dini hari

Baku tembak tersebut yang menewaskan seorang prajurit TNI, Sersan Kepala Anumerta La Ongge, anggota Koramil 1710-05/Jila.

KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Bakar Gereja

Viral sebuah kabar yang mengungkap aksi keji kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua berani membakar gereja.

Kabar viral itu menyebut kalau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen & Joni Botak membakar gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Sinai, Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura.

Melansir dari Antara, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan pembakaran gedung gereja GKII Kampung Opitawak itu dilakukan oleh KKB Papua pada Kamis, 12 Maret 2020.

 

Semenjak terjadi kontak tembak dengan aparat TNI dan Polri, KKB Papua diketahui menjadikan gedung gereja itu sebagai pos untuk bersembunyi dari kejaran aparat.

“Gereja tersebut sebelumnya ramai dikunjungi oleh masyarakat Kampung Opitawak untuk melakukan berbagai kegiatan ibadah.

Tapi sudah beberapa pekan belakangan semenjak KKB Papua menebar teror di wilayah tersebut, masyarakat akhirnya harus mengalah” kata AKP Hermanto.

Dari foto yang beredar, terlihat bangunan gereja GKII Jemaat Sinai, Kampung Opitawak tersebut hanya menyisakan rangka atap yang masih terlalap api.

Juga terlihat seseorang laki-laki mengenakan kalung noken motif merah biru berada di dekat lokasi gedung gereja yang sedang terbakar itu.

AKP Hermanto mengatakan, KKB Papua yang beberapa waktu terakhir memasuki kampung-kampung di sekitar Kota Tembagapura tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Kelompok bersenjata itu kemudian mengancam masyarakat untuk menjadikan gedung gereja sebagai markas pertahanan mereka.

Karena alasan itu pula, warga Kampung Opitawak dan kampung-kampung di sekitar itu seperti Banti 1, Banti 2 dan Kimbeli meminta aparat TNI dan Polri untuk mengevakuasi mereka ke Timika.

Menanggapi kabar viral tersebut, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw belum bisa mengonfirmasi kebenarannya.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘Beredar Kabar KKB Bakar Gereja di Tembagapura, Ini Respons Kapolda Papua’.

“Kalau dia (KKB Papua) sampai membajar gereja itu menunjukan tingkah laku kekejaman, kekerasan manusia itu (KKB Papua), kalau ada ya, tapi saya pikir itu hoaks,” ujar Paulus Waterpauw, di Jayapura, Selasa (17/3/2020).

Meski belum bisa membenarkan kabar tersebut, Waterpauw berpendapat bila ternyata informasi tersebut benar, maka itu semakin membuktikan tabiat dari para pimpinan KKB Papua.

“Artinya, jangan menuding kami, terkutuklah manusia-manusia (KKB Papua) itu, tidak ada relevansinya kalau dia membakar gereja,” kata dia. (*)

 

Kelakuan keji Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kini satu per satu mulai terungkap.

Kini giliran terungkap KKB Papua ternyata sering mengganggu anak gadis warga, setelah sebelumnya diberitakan mereka minta makan ke warga dengan menodongkan senjata.

Sederet kelakuan aksi keji KKB Papua inilah yang membuat ribuan warga Tembagapura memilih untuk mengungsi.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Jumat (13/2/2020) petang.

Menurut Waterpauw, KKB Papua tidak segan-segan menyakiti masyarakat bila keinginannya tidak dikabulkan, walaupun warga sudah kekurangan makanan.

Bahkan sering kali anak gadis warga diganggu kelompok tersebut, sehingga TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum tanpa batas waktu, kata Waterpauw.

Di samping itu, Paulus Waterpauw juga menegaskan saat ini aparat keamanan sudah menguasai perkampungan di sekitar Tembagapura dari penguasaan KKB Papua.

“Memang perkampungan yang sempat dikuasai KKB Papua kini sudah diamankan, namun kampung tersebut kosong ditinggal penduduknya yang mengungsi ke Timika” kata Kapolda Papua, dilansir dari Antara dalam artikel ‘Aparat keamanan sudah kuasai perkampungan di Tembagapura dari KKB’.

Aparat keamanan hingga kini terus bersiaga hingga kawasan Tembagapura dan sekitarnya benar-benar aman.

Paulus Waterpauw juga menjelaskan situasi terkini kondisi sekitar Tembagapura, setelah sejumlah warga dievakuasi.

“Mereka (KKB) sebenarnya tidak banyak, tetapi mereka ada sekitar 5-6 kelompok yang selama ini bertengger di Puncak, Intan Jaya, kemudian Nduga.

Itu mereka semua bergabung termasuk juga yang di Timika,” kata Waterpauw di Jayapura, Jumat (13/3/2020), melansir Kompas.com berjudul “3.000 Personel TNI-Polri Hadang KKB yang Berkumpul di Tembagapura”.

Waterpauw mengatakan, KKB yang kini berada di Tembagapura, yaitu di antaranya KKB pimpinan Lelagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, dan Gusbi Waker.

Saat ini ada sekitar 3.000 personel gabungan TNI-Polri yang berjaga di Mimika.

Polda Papua juga sudah mengajukan penambahan personel ke Mabes Polri.

“Kami sudah ajukan penambahan pasukan, tapi masih lihat perkembangan situasi.

Dengan kekuatan kita yang sekarang, kita bisa kuasai situasi di sana saya pikir masih cukup,” kata Waterpauw.

KKB Papua Minta Makan ke Warga Sambil Todongkan Senjata

Diberitakan sebelumnya, aksi keji KKB Papua semakin meresahkan masyarakat baru-baru ini.

Meski KKB Papua mengaku berjuang untuk mengusir PT Freeport Indonesia, tapi nyatanya tetap menggganggu warga sekitar.

Bahkan, 790 warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia mengungsi ke Polsek Tembagapura karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.

Hal itu berdasarkan keterangan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal melalui rilis tertulis pada Sabtu (7/3/2020).

“Kemarin Jumat 6 Maret ada sekitar 790 orang di pedalaman pegunungan Timika mengungsi ke Polsek Tembagapura, akibat dari kekejaman KKB Papua di daerah Tembagapura,” jelas Kamal, dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘Teror KKB, Ratusan Warga Pegunungan Sekitar Freeport Mengungsi ke Polsek Tembagapura’.

Ilustrasi: Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport
Ilustrasi: Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport (Kolase Youtube dan IST/Tribun Manado)

Menurut Kamal, warga mengungsi ke Polsek Tembagapura secara berkelompok.

“Awalnya ada 30 orang yang melewati jalur dari Kampung Utikini menuju ke Polsek Tembagapura, kemudian personel piket dan siaga Polsek Tembagapura menanyakan alasan warga kampung mengungsi dan meminta bantuan untuk diturunkan ke Timika,” ucap Kamal.

Menurut keterangan warga yang mengungsi, mereka tak nyaman lagi tinggal di pemukiman karena KKB Papua mulai meneror dan menggangu mereka.

Bahkan ada anggota KKB Papua yang memaksa meminta makanan dengan menodongkan senjata.

“Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKB Papua yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata,” ungkap Kamal.

Saat didata pada Jumat malam, ada 790 warga yang mengungsi di Markas Polsek Tembagapura.

Mereka terdiri dari 100 anak-anak, 370 wanita, dan 320 pria.

Mereka berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kampung Kimbeli.

Kamal mengatakan akan ada kemungkinan warga dari Kampung Banti juga mengungsi di kantor polisi.

Warga yang mengungsi ke kantor polisi kemudian diverifikasi dengan tanda pengenal.

Lalu mereka dievakuasi ke Kota Timika menggunakan 13 bus PT Freeport Indonesia.

“Setelah sampai ke Timika mereka akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan, dan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain.

Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika,” jelas Kamal.

Warga pegunungan sekitar areal Freeport saat mengungsi ke Polsek Tembagapura.
Warga pegunungan sekitar areal Freeport saat mengungsi ke Polsek Tembagapura. (Surya.co.id/Dok Istimewa)

Diketahui, KKB Papua melalui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom mengaku siap lakukan penyerangan.

Jubir OPM mengaku sudah menyiapkan 33 kelompok bersenjata di Tembagapura untuk menyerang TNI dan Polri yang menjaga kawasan PT Freeport Indonesia.

“Kami akan terus berjuang hingga PT Freeport Indonesia meninggalkan Tembagapura. Mereka tidak berhak atas kekayaan alam bangsa Papua,” kata Sebby, melansir dari KompasTV , Sabtu (7/3/2020).

Teror KKB Papua Semakin Beringas tapi TNI-Polri Diusulkan Hengkang

Di saat teror kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua semakin beringas, ada usulan yang meminta TNI-Polri segera hengkang dari Papua.

Tentu saja usulan itu ditentang oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.

Bahkan, Mahfud MD menyebut kalau sehari saja TNI-Polri ditarik maka akan terjadi kehancuran.

Terlebih lagi, KKB Papua semakin beringas melakukan aksi teror baru-baru ini.

Contohnya saja warga Tembagapura yang berbondong-bondong mengungsi lantaran takut dengan sepak terjang KKB Papua.

Teror KKB Papua juga menelan korban juwa dari pihak aparat maupun masyarakat.

Sehingga wajar saja Mahfud MD menolak usulan TNI-Polri ditarik dari Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Mahfud MD saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

“Ada yang usul, TNI-Polri enggak usah ikut-ikut, biar enggak terkesan militeristik. Loh bagaimana sebuah negara melarang TNI-Polri masuk menjaga negaranya, enggak mungkin,” ujar Mahfud, dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘TNI-Polri Diusulkan Hengkang dari Papua, Mahfud: Enggak Mungkin!’.

Mahfud menegaskan, sejak kali pertama usulan tersebut berhembus, pihaknya mengklaim menjadi orang paling tidak setuju agar TNK-Polri ditarik dari Papua.

Menurut dia, TNI-Polri harus tetap bertahan di Papua.

“Tetap harus ada di situ, tinggal bagaimana berkoordinasinya,” ujar dia.

Dia justru mempertanyakan bagaimana mungkin sebuah negara menarik personel TNI-Polri dari salah satu wilayah kedaulatannya sendiri.

“Bagaimana sebuah negara menarik TNI dan Polri dari situ? Hancur. Ditarik sehari saja sudah hancur. Ya harus hadir di situ,” tegas dia.

“Tinggal bagaimana itu lebih manusiawi, lebih kependekatan kesejahteraan,” kata dia.

Mahfud juga mengatakan, sebetulnya kekuatan TNI maupun Polri dapat dengan mudah memenangi perlawanan guna mengakhiri aksi KKB Papua.

Mengingat, perbandingan jumlah aparat keamanan dengan anggota kelompok separatisme sangat tak sepadan.

Mahfud memprediksi, apabila TNI-Polri melayani perlawanan separatisme, maka kemenangan bagi TNI dan Polri dapat diraih dengan mudah dan cepat.

Namun demikian, pemerintah tetap tak ingin menempuh jalur militeristis untuk mengamankan situasi.

“Kita tidak melakukan pendekatan seperti itu, tidak memilih yang gampang seperti itu, karena yang gampang seperti itu kalau dari sudut ilmu gerilya itu tidak menyelesaikan masalah,” kata dia. (WK / IM )

 

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

14 thoughts on “Perpecahan dan Pembangkangan Mulai Terjadi di Tubuh KKB Papua, Bakar Gereja Jadi Bukti

  1. Perselingkuhan+Intelek
    March 21, 2020 at 8:39 pm

    Perpecahan ? atau semakin kuat Persatuan diantara KKB ? diantara sesama KKB tidak pernah ada Pembakaran Gereja dalam sejarahnya, jika Pembakaran dilakukan Radikalis Muslim banyak

  2. pengamat
    March 22, 2020 at 2:35 am

    Itu namanya kristen radikal, terlalu fanatik.

  3. Perselingkuhan+Intelek
    March 22, 2020 at 9:23 pm

    justeru Muslim yang banyak Radikalnya dan Fanatiknya, dimana ada Muslim disitu ada Peperangan, coba Lihat Maluku Ambon, Papua, Timor, Aceh ditambah di Negara Lain juga seperti Filipina, Thailand, Malaysia, RRC, Russia, Eropa Timur

    1. pengamat
      March 23, 2020 at 12:14 pm

      Di kolombia dan meksiko juga ada perang antar genk narkoba, padahal negri kristen katolik. Malah anggota genknya penganut katolik. Itu bukti kristen juga radikal dan fanatik. Yang membantai suku inca dan amazon juga orang orang kristen dari eropa. Orang kristen selalu menjadi sumbernya.

  4. Perselingkuhan+Intelek
    March 23, 2020 at 11:12 pm

    tapi masih sedikit kan? dibanding Negara Muslim , hampir semua Negara Muslim berMASALAH dan Tidak ada Bukti Konkrit bahwa geng narkoba di sono beragama Kristen Katholik , mereka hanya menggunakan Lambang sebagai Mode saja bukan sebagai Agamanya, sangat keliru jika mengatakan mereka beragama Kristen Katholik sedangkan Radikal Muslim mereka jelas menggunakan nama mereka adalah Muslim sejati, anda menggunakan Pengamat tapi Pengamat yang keliru

    1. pengamat
      March 24, 2020 at 7:11 am

      Mana mungkin keliru ? Silahkan cek sendiri fakta dilapangan.

  5. Perselingkuhan+Intelek
    March 25, 2020 at 1:39 am

    justru sudah di cek maka ada pernyataan seperti itu, malah berdasarkan bukti dan apa yang dikatakan orang Kolombia dan Meksiko sendiri, salah satu iar saya orang Kolombia, manta nrekan kerja orang Meksiko

  6. Perselingkuhan+Intelek
    March 25, 2020 at 1:41 am

    justru sudah di cek maka ada pernyataan seperti itu, malah berdasarkan bukti dan apa yang dikatakan orang Kolombia dan Meksiko sendiri, salah satu ipar saya orang Kolombia, mantan rekan kerja orang Meksiko

    1. pengamat
      March 25, 2020 at 6:58 am

      Harus ada bukti dokumentasi lapangan berupa foto dan video kejadiannya. Tidak bisa hanya pengakuan dari mulut seseorang.

  7. Perselingkuhan+Intelek
    March 25, 2020 at 10:58 pm

    jika memerlukan Bukti Dokumentasi maka jika benar Para Anggota Geng juga harus dengan Bukti Dokumentasi bahwa Mereka juga berAgama Katholik dari Pastornya dong, malah harus ditanda tangani oleh Paus di Vatican, baru bisa dipastikan mereka beragama Katholik/Kristen

    1. pengamat
      March 26, 2020 at 2:46 am

      Wah repot banget ajaran katolik itu ya. Nggak praktis.

  8. Perselingkuhan+Intelek
    March 26, 2020 at 7:58 pm

    repot mana dibanding kewajiban di Sunat dalam Agama Muslim ?

    1. pengamat
      March 27, 2020 at 9:16 am

      Yesus juga disunat tuh. Kenapa ada orang kristen tak mau disunat ?

  9. Perselingkuhan+Intelek
    March 27, 2020 at 8:57 pm

    di Sunat Hati dibanding Sunat Fisik, Sunat Fisik tapi Kelakuan Tabiat Busuk Dengki Iri Benci Ngerampok Bunuh, apa gunanya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *