Pemulihan Pariwisata Batam, Bintan Diharapkan Efektif Juli Mendatang
dilaporkan: Setiawan Liu


Aset Kepri dengan fisik, kondisi geografis terlihat dari keindahan pantai, infrastruktur pariwisata dan lain sebagainya. Arsitek dan perencana kota Shenzhen juga sempat belajar dari Batam terutama konsep bonded zone atau penentuan wilayah pabean atau instansi yang mengawasi, memungut, serta mengurus bea cukai dengan adanya ketentuan khusus yang berlaku. Penerapan bonded zone di Batam pada tahun 1970 – 1980 an dibarengi dengan berdirinya industri manufacturing, pabrik-pabrik yang berorientasi ekspor. Selain, industri alat berat termasuk galangan kapal, operasional kapal (ferry, tug boats & barges, kapal pesiar) juga mulai tumbuh. Pemerintah Tiongkok pada tahun 1979 sempat mengirim tim ke Batam. Lalu tim tersebut tertarik dengan konsep bonded zone dan mempelajari lebih dalam untuk rencana pembangunan Shenzhen. “Tim Tiongkok membahas serta mengonsep badan otorita Batam. (hasil pembelajaran), ternyata perkembangan Shenzhen melesat. Shenzhen merupakan awal percepatan industrialisasi Tiongkok. Shenzhen dibangun berdekatan dengan Hongkong sehingga sangat strategis. Batam juga sebetulnya strategis karena berdekatan dengan Singapura, Malaysia. Shenzhen belajar dari Batam, tapi sekarang perkembangan Shenzhen jauh lebih hebat dibanding Batam,” kata Frankim kelahiran 62 tahun yang lalu.
Sebagaimana sektor pertanian sebagai solusi untuk keluar dari jerat masalah ekonomi karena pandemi, hal ini juga menjadi tantangan untuk pemerintah dan stakeholders pembangunan Batam. Karena masyarakat di Batam masih mengandalkan sayur-sayuran pasokan dari Sumatera dan Malaysia. “Di Kepri, tidak ada lahan sawah. Sejak dulu, masyarakat di Batam mengonsumsi beras Siam, dan beras dari Jawa. Pertanian Kepri masih terbatas karena kondisi geografisnya berupa bentangan sekitar 2000 pulau. Sehingga masyarakat lebih berorientasi pada usaha perikanan termasuk perikanan tangkap ketimbangan bercocok tanam (bertani). Buah-buahan termasuk durian Musangking juga dipasok dari Malaysia, Medan. Ada buah-buahan di Batam, tapi terbatas hanya jambu, mangga,” kata alumni Fakultas Teknik Mesin Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. (sl/IM)















