Tembakan yang menewaskan 6 orang, melukai 13 orang, termasuk
mengakibatkan seorang anggota kongres dari partai Demokrat, Gabrielle Giffords
sehingga dalam kondisi kritis pada tanggal 8 Januari 2011 lalu di Tucson, Arizona,
telah menyita perhatian publik AS secara nasional. Pelaku penembakan yang
bernama Jared Lee Loughner, 22 tahun dituding terpengaruh oleh pesan pesan
politik ekstrim yang disampaikan kelompok konservatif, terutama “tea party”.
Sehingga Sarah Palin, motor penggerak Tea Party mendapat kecaman keras.
Atas kecaman yang dialamatkan kepadanya, Sarah Palin, mantan gubernur
Alaska balas mengeritik dengan mengatakan bahwa media yang mengaitkan
dirinya dengan penembakan di Tucson, Arizona sebagai “blood libel”. Sebuah
ungkapan anti-Smith yang merujuk kepada bagaimana orang orang Yahudi
menghisap darah anak kecil untuk ritual agamanya di abad pertengahan lalu.
Kritik Sarah Palin disampaikannya dalam sebuah pidato yang direkam
video yang berdurasi 8 menit. Tanggapan pedas diarahkan atas pidato Palin ini
oleh berbagai pihak. Diantaranya oleh Paul Begala, profesor di Public Policy
Institute, Georgetown University, dengan mengatakan bahwa seharusnya sebagai
seorang mantan calon wakil presiden dan bakal calon presiden tahun 2012, Palin
mengajak untuk bersimpati atas korban dan keluarganya, serta menyerukan
larangan penggunaan senjata api secara bebas di AS.
Pidato Obama
Berbeda dengan Palin, pidato presiden Barrack Obama mengajak rakyat
Amerika untuk hanya mengecam pembunuh, tidak mengkambing hitamkan
siapapun. Selanjutnya presiden mengatakan, “pada saat wacana kita begitu tajam
terpolarisasi – pada saat kita terlalu jauh berkeinginan untuk menyalahkan semua
orang yang berbeda dengan kita — adalah sangat penting bagi kita semua untuk
berhenti sejenak dan kemudian bicara satu sama lain dengan cara menyembuhkan,
bukan dengan cara melukai.”
Pidato ini disampaikan tanggal 12 Januari 2011 malam di McKale Memorial
Center, Universitas Arizona. Dihadiri oleh 14 ribu undangan di dalam gedung, dan
13 ribu yang berada di luar gedung acara. Pidato mendapat sambutan hangat dari
banyak pengamat dan komentator. “Ungkapan dan nada bicara presiden Obama
sangat tepat.”, kata Tom Brokaw, mantan pembawa acara di MSNBC. Bokaw
menyamakan kualitas pidato Obama setara dengan presiden terdahulu seperti
Franklin Roosevelt (peristiwa serangan Pearl Harbor, 1941), Ronald Reagan
(kehancuran Challenger, 1986), Bill Clinton (peristiwa pengeboman kota
Oklahoma, 1995) and George W. Bush (serangan teroris, 9/11).
Siapa Pelaku Penembakan
Pelaku penembakan bernama Jared Lee Loughner, dilahirkan tanggal 10
September 1988, 22 tahun lalu. Anak tunggal dari pasangan Randy Loughner dan
Amy Loughner. Berdasarkan dari beberapa sumber bahwa Jared Lee Loughner
gagal di sekolah, pekerjaan dan punya problem dengan hukum.
Ketika bersekolah di SMA Mountain View, Tucson, Arizona, Jared
Loughner di “drop out” pada tahun 2006. Namun, tak diketahui, kenapa tanpa
tamat SMA bisa kuliah di Pima Community College, Tucson, Arizona. Tetapi,
kuliahnya pun “drop out” saat Fall semester, 2010.
Randy Loughner pernah bekerja di Quiznos, restoran fast food, kemudian
dipecat karena tingkahnya. Selanjutnya bekerja sebagai volunteer di shelter
anjing. Randy juga dipecat sebagai pemelihara anjing dengan alasan tak memahami
instruksi instruksi yang diberikan supervisor. Misalnya membawa anjing di jalan
yang anjing tak boleh melaluinya.
Soal hukum, Randy Loughner tercatat diberi dua kali peringatan oleh polisi
kampus waktu kuliah di Pima Community College. Pertama karena bertingkah
aneh di perpustakaan, dan kedua karena membuat film untuk Youtube bahwa
kampusnya melanggar konstitusi AS.
Berdasarkan catatan pengadilan, Randy Loughner berurusan dengan aparat
penegak hukum karena memiliki obat terlarang, Paraphernalia dan mengotori
rambu lalu lintas. Setelah mengikuti diversion program yang diselenggarakan polisi
dan pengadilan, Randy Loughner akhirnya dibebaskan dari hukuman.
*TANZA ERLAMBANG adalah pengamat politik, sosial dan ekonomi, menetap
di Baton Rouge, Louisiana, AS.
Related Posts
