Opini: Gaya Kampanye Indonesia


Kampanye pemilihan umum gubernur (pilgub) dan pemilihan umum legislatif (pileg) sesungguhnya

merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat. Karena itu, kampanye harus dilaksanakan

secara bertanggung jawab. Kampanye yang bertanggung jawab ialah meyakinkan pemilih dengan

menawarkan visi, misi, dan program pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta partai

peserta pemilu.

Mengulas tentang para calon anggota legislatif dan juru kampanye, partai politik mulai menawarkan

berbagai macam gagasan dan janji demi mendapatkan dukungan suara. Masa kampanye Pemilu

2014 terbuka mulai 16 Maret 2014 hingga 21 hari mendatang.

Kampanye terbuka akan menguji apakah para politikus benar-benar siap untuk mengedepankan

kejujuran ataukah para politikus justru mengejar popularitas buta dan menghalalkan segala cara

hingga melakukan kampanye hitam. Kampanye terbuka akan sangat bermakna dan berkualitas jika

dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, jika membandingkan gaya kampanye di Indonesia dan Jepang sungguh sangat berbeda.

Kampanye di Indonesia jauh lebih glamour dan royal dibanding kampanye di Jepang. Kampanye di

Indonesia meliputi: Iklan di televisi hampir tiap jam, di surat kabar sebesar monster, radio, spanduk,

poster hampir tiap perempatan jalan dengan merusak lingkungan (pohon-pohon), baliho sebesar

lapangan futsal, rapat-rapat umum yang mengundang puluhan ribu orang (tentu ada imbalannya),

dll.

Sementara para politikus Jepang berkampanye dengan sangat sederhana. Penyampaiannya cukup

dengan menggunakan pengeras suara portable di pinggir2 jalan, atau perempatan jalan, tidak ada

special place, apalagi dangdut-an.

Kita berharap kampanye di Indonesia akan lebih berkualitas dan lebih baik lagi. Menjunjung tinggi

kejujuran dan tidak ada kecurangan atau kampanye hitam agar tidak semakin menodai dunia politik

Indonesia.

Semoga kedepannya para politikus di Indonesia tidak gengsi untuk melirik cara kampanye di negara

lain yang jauh lebih baik. Semoga kedepannya Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dalam cara

berpolitiknya, selain tidak menghamburkan dana & ramah lingkungan, tentunya lebih bisa memberi

contoh mental yang baik kepada masyarakat. Masyarakat dan para politikus harus menjunjung tinggi

kejujuran sehingga tidak ada kecurangan seperti kampanye hitam agar tidak semakin menodai dunia

politik Indonesia.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

236 thoughts on “Opini: Gaya Kampanye Indonesia

  1. james
    March 19, 2014 at 11:41 pm

    Masa Kampanye semua Manis, sesudah menjadi maka Lupa dengan apa Janji manisnya malah sebaliknya Menggerogoti Uang Rakyat alias Korupsi !!! itulah tujuannya jadi Caleg

  2. mbah kadir
    March 20, 2014 at 1:01 pm

    kampanye politik sgt rendah kualitas kastanya drpd penilaian dai yg muncul dr tengah2 masyarakat,penilaian kualitas dai lbh obyektif..mn yg bagus mn yg kurang dan yg tdk bagus, klo caleg dan ka daerah mrk muncul begitu aja kek setan alas,ga tau drmn datangnya..tiba2 hrs dipilih..yg gemblung itu yg buat aturannya..gmn org ga dikenal hrs dipilih??gemblung kowe..wis ora waras..

  3. M. Makhfudz
    March 22, 2014 at 11:56 pm

    Kampanye indonesia masih gaya negeri yg tertinggal sangat rendah kualitasnya karena hanya diisi ocehan tak berisi bahkan diisi musik dandut . Sungguh prihatin kenapa sama sekali tak ada perubahan dari tahn ketahun kampanye hanya disi bualan kosong janji kosong dsb kasihan Rakyat hanya dibohongi dan dijadikan komoditi para politisi untuk mencari kedudukan yg datangkan kekayaan mendadak !!! banyak iklan kampanye hanya kosong belaka ada contoh satu partai beriklan yg berbunyi” akan usahakan kedaulatan pangan,dan laksanakan ekonomi kerakyatan”hanya bohong saja soalnya Partai tersebut sudah pernah berkuasa tak pernah usahakan kedaulatan pangan bahkan selalu import hasil pertanian apalagi laksanakan ekonomi kerakyatan karena kenyataannya selalu tonjolkan kapitalis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *