Opini: DOSA BESAR BANGSA INI


Harus sampai kapan Indonesia terus terpuruk seperti ini ?, harus sampai

kapan lagi cita-cita bangsa yang besar yang terdiri dari gugusan pulau-pulau

dengan berjuta kekayaan alamnya ini bertransformasi menjadi sesuatu yang nyata

bukan hanya sekedar mimpi disiang bolong dan ocehan-ocehan ringan bahkan

hampir dapat dikatakan sebagai sebuah lelucon ?, harus sampai kapan putra-
putri bangsa ini sadar akan perbuatan, keputusan, dan ego mereka telah mengikis

habis kebanggaan dan kekuatan bangsa ini dengan saling bunuh membunuh,

saling rampok hak, berlomba memperkaya diri dengan korupsi, berlomba untuk

memisahkan diri, saling hujat menghujat antar agama, saling menjatuhkan dan

saling menyalahkan ?, harus sampai kapan kita terus menerus cuek membiarkan

atau bahkan ikut membantu negara lain dan oknum-oknumnya untuk menggerogoti

bangsa ini ?, Dosa Besar Apa yang dilakukan oleh bangsa ini dahulu hingga

sampai cobaan demi cobaan terus menerpa dan silih berganti hingga menyebabkan

bangsa yang ditakdirkan menjadi bangsa yang besar dengan kekayaan budaya dan

sumberdaya alamnya yang melimpah ini menjadi bangsa yang seolah-olah tidak

punya harapan yang seolah-olah hidup segan mati tak mau?.

Dari sekian juta penduduk Indonesia dan dari ribuan pemimpin dan tokoh

penting di negara ini, mungkinkah tak satupun pernah memikirkan hal ini? Mengapa

pada saat perang dahulu bangsa ini bisa bersatu dengan sebegitu kuatnya hingga

mampu melawan penjajah bahkan membuat mereka kewalahan, yang jika dipikir

dengan akal sehat tidak lah mungkin bambu runcing akan menang melawan senjata

api dan banyak lagi senjata perang mutakhir para penjajah. Mengapa sekarang

putra putri bangsa ini malah berusaha untuk menghancurkan bangsa ini perlahan-
lahan dengan korupsi, ikut aliran radikal, gampang di adudomba, dan yang lebih

parah berusaha keras tak perduli jika harus mengorbankan saudara-saudara

sebangsa dan setanah airnya untuk memisahkan diri dari negara kesatuan republik

indonesia yang kemerdekaannya dibayar dengan sangat mahal dengan perjuangan

panjang para pendahulu dan putra putri terbaik bangsa kita, dengan jutaan harapan

dan doa, semangat pantang menyerah, serta dengan mengorbankan waktu, pikiran,

harta benda, jiwa raga, dan darah.

Kemudian dari segelintir dari mereka yang memikirkan hal diatas, tak

adakah seorangpun yang berani mengambil tindakan dan melakukan perubahan

besar, yang bijaksana, konsisten, dan tidak gampang goyah dan terpengaruh

hal-hal buruk maupun hasutan oknum-oknum perusak dari luar, tidak egois, dan

memiliki semangat pantang menyerah yang tak perduli halangan dan hambatan

apapun yang akan menghadangnya dalam menghantarkan bangsa ini kepada cita-
cita besarnya, tak adakah satupun ? apakah putra putri terbaik bangsa ini adalah

para pencundang, para pesimistis, para loser, para pengeluh, para pengoceh,

para penghasut, para koruptor, para penghujat, dan para pembunuh ? mari kita

renungkan bersama dan jika anda merasa bukanlah bagian dari putra-putri terbaik

bangsa sebagaimana yang dijabarkan diatas maka lakukanlah perubahan yang baik

dan mulailah menjalankan strategi untuk menghantarkan bangsa ini menuju cita-

cita yang besar dan luhur yang entah sudah berapa lama terkubur dalam tumpukan

sampah.

diri dan berpangku tangan, menunggu uluran atau belas kasihan dari pihak lain. Hal

ini mengandung arti bahwa semangat perjuangan kita tidak boleh berhenti sampai

disitu saja, sebab kemerdekaan tersebut bukanlah merupakan titik akhir dari

perjuangan para pendahulu bangsa ini. Kemerdekaan merupakan awal dan batu

loncatan yang wajib dipertahankan dan sekaligus diisi oleh semua komponen

bangsa Indonesia. Jika kita terus berdiam diri dan berpangku tangan dan saling

menyalahkan maka bangsa ini hanya akan tinggal nama, dan kemerdekaan itu

hanya tinggal kenangan tanpa harapan. Jaman dahulu para

pejuang berperang mengusir penjajah, dan sekarang kita dihadapkan pada perang

untuk memberantas berbagai “penyakit” dan “virus” yang sudah berkembang dalam

Bangsa kita seperti kemerosotan moral, kebodohan, pengangguran, kemiskinan,

korupsi, suap, pencurian, perampokan, pembunuhan, keserakahan, prostitusi,

tawuran, premanisme, radikalisme-terorisme, separatisme, egoisme, individualistik,

transnational crime, perdagangan manusia, Narkotika, dsb. Mau tidak mau, siap

tidak siap, semua ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk mencari

solusinya secara tepat, agar Indonesia ke depan menjadi lebih maju, jaya, adil dan

sejahtera dan mampu mencapai cita-cita besarnya.

Satu hal yang perlu kita ingat dan renungkan bersama, di depan kita terdapat

berbagai ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan beragam rongrongan

dari bangsa lain, yang harus dihadapi dan diatasi secara bersama-sama dan tepat

dengan saling bahu membahu, saling merangkul, saling percaya dan bersatu padu.

Oleh sebab itu upaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dan

menghantarkannya kepada cita-cita besarnya tidaklah cukup hanya dibebankan

kepada aparat pemerintah semata, namun memerlukan keterlibatan dari segenap

komponen bangsa, antara lain, aparat pemerintah, para investor, pedagang,

petani, buruh, pelajar, mahasiswa/pemuda, pengamat, tokoh agama, peneliti, guru,

dan segenap putra putri terbaik bangsa Indonesia. Dengan terlibatnya segenap

komponen bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut,

maka cita-cita masyarakat yang adil dan makmur di seluruh penjuru nusantara

bukanlah merupakan sebuah ilusi, lelucon dan sekedar mimpi belaka cita-cita besar

tersebut sudah pasti akan cepat terwujud.

Dengan sudah diraihnya kemerdekaan, tidak berarti kita bisa berdiam

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

17 thoughts on “Opini: DOSA BESAR BANGSA INI

  1. hoho
    February 19, 2014 at 6:52 pm

    Kalian dijajah oleh ‘saudara’ kalian sendiri. Sadarlah!

  2. Farik Pembasmi Rayap
    February 19, 2014 at 8:02 pm

    Yang dosa itu bukan bangsanya – orangnya yang berdosa.

  3. James
    February 19, 2014 at 9:55 pm

    sampai kapan ? sampai selamanya, karena terbukti Indonesia semakin Rapuh Amburaduls, Indonesia di jajah oleh Indonesia lagi, Rencana UU KUHP akan disahkan oleh Pemerintah, dari situlah Koruptor akan smakin Barbar dan Merdeka Total di Bumi Indonesia, jadi sudah dapat dibayangkan Indonesia semakin cepat Rontok Berantakan semakin Parah bukannya semakin baik

  4. Kasev
    February 19, 2014 at 11:41 pm

    “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa sampai bangsa itu mengubahnya sendiri”. Dan ingatlah Saudaraku…setiap kita adalah bagian dari bangsa itu.

  5. pengamat
    February 20, 2014 at 5:06 am

    Kalau dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, kita engga jelek2 amat. Meskipun kita bukan yang paling unggul juga dari segi ekonomi. Ya, kita ditengah-tengah lah….

  6. James
    February 20, 2014 at 10:53 pm

    andai saja Tidak Ada Korupsi maka Indonesia akan paling Advance di Asean, pasti itu

Leave a Reply to Kasev Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *