Menginap Dirumah Ahok (Bag 1 )


unnamed (2)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Ce, kalau kamu  ke Belitung, tidur dirumah aja. Kamar saya kosong kok! Nanti saya suruh sekretaris dan sopir saya jemput dan bawa kamu keliling” sahut Harry adik Ahok. “Hah, Beneran nech?  of course !” sahut saya dengan excited. Sebenarnya saya ada plan ke tempat lain, tapi kesempatan istimewa ini ndak bisa ditolak. Ndak mahal kok pesawat pulang balik dari Jakarta ke Tanjung Pandan hanya sekitar Rp.900 ribu.

Begitu mendarat hp saya sudah berbunyi,ada text yang masuk “Pak ini Annyong, sekretaris pak Harry saya tunggu diluar pakai baju kotak kotak Ahok! “  Benar juga saya sudah dijemput dengan pak sopir yang mengabdi hampir 40 tahun dikeluarga pak Ahok. “Ko Butce kita lansung ke rumah ya? Sudah ditunggu makan siang ama nyonya. “ Kata Annyong lagi. “Oh? Mama Ahok ada disini? Kata Harry lagi di Jakarta. “ sahut saya terkejut. Untung saya ada bawa oleh oleh multi vitamin untuk wanita yang berupa candy. “Iya, ada nyonya ,Nicholas dan Daud. Tapi sore ini  jam 4 pm mereka akan berangkat ke Jakarta. Kalau bu Vero kemarin sudah pulang ! “ sahut Annyong. “Ko Butce sudah ditunggu dari 2 minggu yang lalu..” sahut Annyang yang menbuat saya tersipu .

Ternyata cukup jauh juga perjalanan dari airport ke rumah  Ahok. Tidak macet, jalanannya sepi , di kiri kanan terlihat banyak pohon pohon. Mengingatkan saya kalau kamu keluar kota di Honolulu. Banyak pohon besar yang rindang. Kayaknya masih banyak lahan luas yang belum terolah. “Pak ahok itu banyak temannya. Dari dulu kalo ke sekolah dia suka melambai lambaikan tangan pada orang-orang.” Jelas pak Sopirnya. “Makanya kalo pak Ahok datang dia selalu dikerubutin orang. Beda dengan pak Yusril( Yusril Mahendra), dia juga dari sini, tapi orangnya sombong. Kalo dia turun dia jalan melempeng aja..tidak ada yang ajak foto atau salaman. “ sahut pak sopirnya. “Turis turis suka kesini melihat rumah ahok ,tapi mereka palingan cuma foto foto diluar. Kalau nyonya ada biasanya kadang kadang dibukakan pintu supaya mereka bisa masuk untuk foto foto.  “ sahut pak sopirnya. unnamed

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Benar juga ,saya melihat ada beberapa turis bus dan serombongan orang berfoto foto dihalaman depan rumah besar bertingkat 2 itu. Kita turun dan masuk dari pintu belakang melewati dapur. Beberapa orang pembantu  sedang sibuk memanggang kue. Aroma wangi vanilla dan coklat tercium dari oven yang membuat ngiler. “Kita buat kue kue kering untuk dijual di gallery. Terkenal lho kuenya..enak “ sahut Annyong. Aku senyum senyum aja. Saya melirik ke meja makan didapur,”Hah makanannya banyak banget ada 8 macam.” Dari ruang makan ke ruang utama dipisahkan dengan  beranda terbuka , ada burung beo yang teriak teriak , bawel banget.

Rupanya ada 5 kamar, di kamar bawah adalah kamar mama ahok, Ahok dan Basuri. Sedangkan di kamar atas adalah kamar Harri dan Fifi.  Ruang tamunya lumayan besar. Ada mini bar dengan foto pak Ahok berpakaian putih putih sebagai gubernur dan ibu Veronika berpakaian biru. Juga ada sebuah organ yang ditutupi kain. Diatasnya adalah foto papa dan mama Ahok yang berkebaya. Mama  Ahok keluar dari kamar dan menyambut saya dengan ramah dia berdua dengan Daud. Setelah berbasa basi sejenak, saya minta ijin untuk interview sedikit sebagai oleh oleh untuk teman teman di Los Angeles. Beliau tidak keberatan dan dengan senang hati menceritakan masa kecil Ahok. “Lokasi rumahnya asli , Ahok lahir disini .Tapi sekarang rumah ini sudah dipugar. “ sahut mama Ahok yang saya panggil ai ( tante). Dia bercerita kalau Ahok sebenarnya ada 5 bersaudara, Ahok, Basuri, Fifi, Harry basuki dan ada adeknya yang bungsu tapi meninggal. Dia ketawa waktu saya tanya mengenai jaman Ahok waktu masih kecil. Ternyata Ahok dulu suka usil, “Dulu kita punya banyak mobil . Pagi –pagi dia suka iseng kembesin ban bannya . Mainan mainan juga suka dibongkar bongkar. “ sahut mamanya sambil ketawa. Saya ikut ketawa geli. Kebayang Ahok dengan matanya yang besar mengendap ngendap dan kempesin ban mobil   yang membuat sopir sopirnya kelabakan. “Nakal juga ko Ahok ini.” Kayaknya hobbynya ngutak ngutik mainan turun ke Nikolas anaknya.

Si Daud dan Nikolas rupanya dibawa neneknya ke Belitung selama 10 hari dan mereka enjoy tinggal disana. “Anak laki laki Ahok suka sekali tinggal di Belitung. Kalo yang cewek hanya ikut ikutan aja.” Sahut mama Ahok. Saya senyum senyum. Teringat kemenakan kemenakan saya dari Surabaya, si Glen dan Jeff.Mereka enjoy sekali kalau dibawa pulang ke Biak oleh adik saya. Tiap hari mereka nyari ikan di pantai depan rumah kita.unnamed (3)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mama Ahok ceritakan makanan kesukaan Ahok, selain daging daging juga kepiting. Jadi kalau mau traktir Ahok jangan lupa kepiting ya. Tapi masakan andalan mama Ahok adalah kaki babi yang ditumis. “Kamu makan..cobain “ sahut ai sambil menyendokin kaki babinya ke piring saya. Nyum..nyum emang enak. Disamping itu ada sate ayam,saya kira 80 tusuk. Juga bakso ikan dan gado gado, udang goreng ,tumis taoge.  “Nyonya ,Ibu ada kirim Pu yung hai..”  sahut pembantu yang masuk membawa sepiring besar pu yung hai .Wah banyak banget ,pikir saya. “Oh..dari adik saya. “ kata mama Ahok. Rupanya tante Ahok dengar saya datang ,dia kirimin makanan. Nicholas entah kemana jadi hanya kita bertiga , saya , mama Ahok dan Daud yang makan. “Daud sukanya makan apa sayang?” tanya saya pada Daud. Dia jawab super mie. Belakangan saya diceritain kalau daud ini sukanya makan bakmi tapi dilarang mamanya. Jadi selama vero disana ,dia tidak boleh makan mie.” Begitu mamanya pulang dia lansung pesan super mie.” Kata Annyong.

“Kamu bawa pulang kue kering ya. “ sahut mama Ahok. Saya mengangguk. Bisa jadi oleh oleh untuk relawan Ahok di Los Angeles sich. Daud ini tampaknya lucu dan cuek tapi sebenarnya dia sangat perhatian . Ammanya share  “Daud ini seperti orang besar, setiap kali Ahok pulang dari pengadilan..dia selalu tanya Pa , bisa apa ndak..bagaimana papa sidangnya hari ini..!”Mendengar itu  hati saya menjadi trenyuh. Mata saya berkaca kaca, untuk mengalihkan perhatian saya pura pura mengambil sate ayam. Kasihan !

“Dulu disini susah dokter, papa Ahok mau Ahok jadi dokter dan buka rumah sakit supaya bisa tolong orang. Tapi Ahok ndak mau,akhirnya adiknya Basuri yang menjadi dokter. “ sahut mama Ahok. Dia mengutip pribahasa Tiongkok, “ 1000 orang kaya belum tentu  bisa membantu 1 orang miskin, hanya pejabat yang bisa.” Beliau tampaknya lulusan SMA sekolah Tionghoa sehingga bisa mahir menghafal pribahasa dari Tiongkok persis sperti papa saya. Jadi rupanya Ahok menjadi pejabat supaya bisa menolong orang miskin. Tidak heran banyak karya karyanya yang berpihak pada orang lemah. Salah satu kutipan dari Kong hu cu yang dia suka pakai berngiang ditelinga saya, orang miskin jangan lawan orang kaya, orang kaya jangan lawan pejabat.  Agak aneh juga, tapi kayaknya masih terjadi sampai kini. Ahok menjadi pejabat supaya bisa bantu orang miskin.( Butce /IM)

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Menginap Dirumah Ahok (Bag 1 )

  1. Perselingkuhan+Intelek
    July 30, 2017 at 12:50 am

    ternyata rumah Ahok diBelitung antik dan cantik terawat banget, hanya sayang keharmonisan keluarga Ahok di Obrak Abrik Preman Bandit Bangsat FPI semua dibawah si Habib Cabul Preman Rizieq Rampok

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *