Media Jadi Sarana Hilangkan Diskriminasi


YOGYAKARTA– Media memiliki peran paling efektif dalam menghilangkan diskriminasi, karena dapat mengubah persepsi masyarakat tentang perbedaaan ras, kata Informational Resource OfficerKedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Myra Michele Brown.

“Peran media dalam menghilangkan diskriminasi sangat penting, sehingga tercapai kedamaian bagi seluruh manusia dan tidak ada permusuhan atas nama etnis maupun agama,” katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Pada diskusi bertema “Tolerance and Racial Sensitivity” yang diselenggarakan American Corner UMY, ia mengatakan media sangat berperan dalam hal itu karena segala hal kehidupan berkaitan dengan media.
Menurut dia, rasis atau membedakan orang atas dasar warna kulit sangat tidak manusiawi karena kulit pemberian dari Tuhan dan tidak dapat dielakkan lagi.

“Oleh karena itu, manusia tidak boleh melecehkan satu sama lainnya karena kulit. Berteman bukan karena warna kulit, tetapi karakterlah yang terpenting,” katanya.

Ia mengatakan kebanyakan orang salah paham akan kehidupan. Memilih teman karena uang yang dimiliki, kepercayaan agama, etnis atau warna kulit. Dalam hidup seharusnya orang berinteraksi sesuai dengan karakter, aksi, hati, dan jiwanya.

“Terkadang kita lebih melihat tampak luarnya, tidak melihat yang sesungguhnya. Apalagi melecehkan orang karena beda etnis,” katanya.

Menurut dia, dulu di Amerika sangat diskriminasi warna kulit. Kulit hitam bahkan dianggap kriminal dan selalu disalahkan, sehingga Martin Lutherberharap suatu hari Amerika bukan melihat gender dan kulit, tetapi karakter.

“Sekarang presiden Amerika Serikat kulit hitam, dulu Amerika belum siap dengan ini. Namun sekarang sudah mulai dapat diterima,” katanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Media Jadi Sarana Hilangkan Diskriminasi

  1. James
    February 25, 2014 at 4:12 am

    itulah Kemajuan yang terjadi di Amerika dari Karakter Diskriminasi menjadi Karakter Toleransi dan dengan BUKTI/KENYATAAN, bukan hanya Omong Kosong Belaka, kalau di Indonesia terbalik dari Karakter The Smilling Friendly People menjadi Karakter Intolerances, tunggu saja perubahan terjadi di Indonesia kalau sudah Tenggelam semua

Leave a Reply to James Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *