Mantan Kepala Keamanan Tiongkok Resmi Diselidiki atas Dugaan Korupsi

Setelah rumor yang gencar beredar selama berbulan-bulan, Partai Komunis Tiongkok akhirnya mengumumkan secara resmi penyelidikan yang sedang dilakukan terhadap mantan Kepala Keamanan Tiongkok, Zhou Yongkang.

Hal ini mendobrak ketabuan politik yang terjaga selama berpuluh-puluh tahun untuk tidak memeriksa kasus korupsi para pejabat tinggi Partai Komunis, termasuk Zhou yang dijuluki sebagai “macan” yang tak pernah tersentuh.

Sebelum mundur pada akhir 2012, Zhou (71), adalah salah satu dari sembilan anggota yang membentuk Panitia Tetap Politburo, badan tinggi pembuat keputusan yang mengatur negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar orang itu.

Zhou diselidiki atas “pelanggaran disiplin serius”, istilah halus untuk korupsi. Kasusnya ditangani oleh Komisi Pusat Komunis untuk Inspeksi Disiplin, seperti dilansir Xinhua.

Pengumuman yang dirilis Partai Komunis ini mengakhiri spekulasi yang marak dibicarakan sejak Agustus tahun lalu bahwa para pemimpin partai yang menjabat dan yang sudah pensiun telah sepakat membuka kasus Zhou.

Zhou adalah pejabat Tiongkok paling senior yang diturunkan karena kasus korupsi dan dampak skandal ini diprediksi akan melebar dan bisa menjerat banyak petinggi lainnya.

Penyelidikan ini juga mengakhiri aturan tak tertulis yang disepakati tokoh senior partai bahwa anggota Politburo Standing Committee tidak akan diadili atas kejahatan ekonomi atau sosial demi tetap kuatnya kesatuan partai.

Hal ini menunjukkan beraninya langkah Presiden Xi Jinping dibandingkan dua pendahulunya dalam memberantas penyalahgunaan wewenangan, terutama kasus korupsi yang telah menjadi komitmennya.

“Ini adalah perkara yang besar,” kata Steve Tsang, direktur Institute Kebijakan Tiongkok di Universitas Nottingham, Inggris. “Ini mematahkan konvensi yang melindungi Panitia Tetap Politburo untuk tak bisa disentuh atas pelanggaran kriminal.”

Para analis lain dan sumber di Partai Komunis mengatkaan pengumuman itu bertujuan untuk mengurangi perjuangan di balik layar antar-pejabat tinggi dan mempersatukan partai kembali di bawah satu bendera menjelang pertemuan kunci partai tersebut bulan depan.

“Pengumuman itu menunjukkan para pemimpin akhirnya setuju atas isu kebijakan utama, yang akan difinalkan pada pertemuan tingkat tinggi musim panas di Beidahihe,” kata Zhang Ming, seorang profesor ilmu politik di Universitas Renmin.

Pada hari yang sama, Partai Komunis mengumumkan pertemuan kunci elite partai akan digelar pada Oktober untuk memutuskan arah kebijakan partai. Presiden Xi mengatakan, penegakan hukum akan tetap menjadi agenda utama dalam bahasan pertemuan itu.

Tak lama setelah Xinhua melaporkan pengumuman penyelidikan itu, situs People’s Dailymempublikasikan bahwa Zhou kemungkinan bukanlah “macan terakhir” yang akan diselidiki atas kasus korupsi.

“Beberapa anggota partai yang korup memegang kekuasaan besar di tangan mereka. Memberangus mereka tidaklah mudah. Tapi kita harus lakukan itu. Kalau tidak, masyarakat tidak akan bersama kita,” demikian bunyi kolom opini di koran milik Partai Komunis Tiongkok.