Korupsi yang menggila membuat setiap negara berbenah. Lembaga anti rasuah memberondong para pelaku, tak terkecuali dari kalangan petinggi militer.
Seperti di China, rezim Presiden China Xi Jinping dinilai efektif ‘membantai’ hal tersebut. Dibuktikan dengan banyak dari mereka (tersangka) yang memilih jalan bunuh diri. Tindakan nekat itu dilakukan, setelah nama mereka muncul di media massa. Maling uang negara tersebut ketakutan bila sampai dicokok polisi dan mati di hadapan regu tembak. Motifnya selain malu, adalah melindungi keluarga mereka supaya tidak ikut dihukum kalau sampai kasusnya dibuka lebar.
Tak terkecuali di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergerak aktif dan tidak pandang bulu. Berikut pemberitaan empat jenderal militer yang melakukan korupsi yang dirangkum merdeka.com.
cepat naik pangkat.
“Jumlahnya sangat masif, tak pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah
China,” kata salah satu sumber di pemerintahan.
Xu tertangkap dengan barang bukti lebih dari satu ton uang tunai di rumahnya
. Jenderal angkatan darat ini juga memiliki simpanan tersembunyi seperti permata.
Saking banyaknya harta yang ditimbun oleh Xu, butuh seminggu untuk menghitung
menyita uang sogokan Xu.
berpengaruh di China. Bila dibandingkan Indonesia, jabatannya setara KASAD.
Selain menilap beberapa aset angkatan darat, dia ternyata Junshan punya belasan
Henan meniru rumah kaisar China, dengan pilar bersepuh emas asli 24 karat.
Perwira yang dulu amat ditakuti ini sudah diincar sejak 2012. Pergantian presid
menengah di Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
BBC melaporkan, Selasa (26/7), pria 74 tahun itu ditahan sejak akhir tahun lal
” seperti dikutip dari laporan kantor berita Xinhua.
Sepanjang kurun 2002-2012, Boxiong adalah Wakil Ketua Dewan KepangkatanPLA. Pada masa yang sama, dia juga memiliki jabatan di Politbiro Partai KomunisChina. Sejak 2015, statusnya sebagai anggota partai dicoret karena kejaksaan memeriksanya atas dugaan korupsi
Tidak lama setelah menjabat Juli 2011 silam, Presiden Peru Ollanta Humala langsung membuat gebrakan buat memberantas korupsi di negaranya. Dia memecat 30 dari 45 jenderal di lembaga kepolisian.
Surat kabar milik pemerintah, El Peruano, melaporkan mereka yang diberhentikan karena diduga terlibat korupsi itu termasuk Kepala Kepolisian Peru Jenderal Raul Bacerra. Dia digantikan oleh Jenderal Raul Salazar yang ketenarannya meroket di masa pemerintahan presiden sebelumnya, Alan Garcia.
“Kita harus membuang pejabat-pejabat korup yang mencemarkan nama polisi,” kata Jenderal Salazar, seperti dilansir koran the New York Times, Oktober 2011 lalu. “Tidak peduli Anda mencuri satu sol atau lebih.” Sol merujuk pada mata uang Peru.
Kepolisian menjadi salah satu lembaga paling korup di negara Amerika Latin itu. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi dilansir Transparency International, Peru tahun lalu menduduki peringkat ke-80 dengan skor 3,4.
Posisi ini masih jauh lebih baik ketimbang Indonesia yang berada di rangking keseratus dengan nilai 3,0. Transparency International Indonesia juga menempatkan Kepolisian Republik Indonesia sebagai salah satu lembaga terkorup di negara ini. Banyak kasus melibatkan sejumlah petinggi Polri, seperti rekening gendut dan terakhir simulator SIM (Surat izin Mengemudi).
Tetap saja gebrakan Presiden Humala dianggap belum cukup. “Saya merasa ada sedikit salah perlakuan karena mereka tidak menyebutkan siapa dipensiunkan karena usia atau siapa diganti karena terlibat korupsi,” ujar Jenderal Horacio Huivin Grandez, 56 tahun. Bekas pejabat antinarkotika ini termasuk yang diberhentikan.
Wakil Presiden Peru Omar Chehade membela kebijakan Presiden Humala. Dia mengungkapkan selama beberapa pekan, Humala bersama menteri dalam negeri dan menteri pertahanan mengevaluasi kinerja polisi sebelum keputusan soal pemecatan besar-besaran itu keluar.
Hebatnya lagi, kebijakan Presiden Humala itu muncul sebelum para jenderal korup itu menjadi terdakwa, baru sekadar tersangka.
pemimpin paling korup sepanjang sejarah.
Dominasi Soeharto, dan keluarganya, baru berakhir ketika krisis ekonomi
rezim Soeharto pada Mei 1998.
Seperti dilansir Transparency International pada 2004, total jumlah korupsi
hanya Bedanya di China dikenakan Hukuman Mati Tembak, di Indonesia mana berani Hukum Tembak Mati Jenderal ??? si Soeharto saja bebas dan kebal Hukum kan ??? sekarang juga ada Jenderal jadi Mafianya Narkoba dari Freddy Budiman kan ? TNI. Polri, BNN dan Bea Cukai sendiri terlibat jadi Mafianya Narkoba Indonesia, coba Siapa yang Berani Memberi Hukuman Tembak Mati spt si Freddy Budiman sendiri ??? malah sekarang Haris Azhar bakal di Bungkem atau diSiksa Mati ??? payah deh Indonesia sih Hukum tumpul
di LN kalau Korupsi ketahuan maka dikenakan Hukuman Mati atau Bunuh Diri sendiri karena MALU, di Indonesia bagaimana ??? Indonesia sih Muka Tebal spt Badak jadi gak pernah ada rasa MALU, malah Koruptor yang Tertangkap masih dapat ketawa ketiwi meski di Penjara karena masih dpt Fasilitas Istimewa, oh oh Indonesiaku