MALAM PERSAUDARAAN


Setelah lama mengharap, atas introduksi sahabatku Djie Kiong Hoo dari Amsterdam, akhirnya mendapat kesempatan bertemu dengan Benny G. Setiono Chairman of Indonesia Chinese Association, Ketua INTI yang juga penulis buku “Tionghoa Dalam Pusaran Politik”.

Pertemuan yang sangat membahagiakan. INTI sudah lama terkenal sebagai perhimpunan masyarakat non-profit yang banyak menjalankan misi kemanusiaan memberi bantuan medis dan keperluan lainnya pada para korban bencana alam, termasuk korban tsunami di Aceh. INTI mengusung misi kemanusiaan tanpa batas agama dan etnis. Benny datang bersama keluarga. Sebagaimana kebiasaan masyarakat Singapura, kami dibawa oleh sahabat Benny seorang warga Singapura makan malam bersama di sebuah restoran di Prinsep Street.

Tentunya diantara menu hidangan tidak lepas dari black pepper crab dan chillie crab yang telah menjadi hidangan signature bagi orang Singapura ketika menjamu kedatangan teman dari luar. Selesai dinner, sahabat Benny membawa kami makan durian di pinggir jalan Tanjung Katung Road yang terang benderang dan bersih teratur. Disitu terdapat kursi dan meja bagi yang ingin langsung makan, ada juga yang beli untuk dibawa pulang. Tapi bagi kebanyakan pembeli, lebih suka makan disitu, sambil menikmati suasana malam di bawah langit terbuka.

Sekalipun mobil berlalu lalang tidak terasa adanya debu berkeliaran di udara. Ini sangat bertalian dengan pembersihan jalan raya yang dilakukan saban hari, juga usia mobil tidak dibolehkan lebih dari sepuluh tahun, dan setelah tiga tahun harus menjalani engine checkup saban tahun demi mencegah adanya semburan asap dari exhaust pipe. Agaknya teman ini sering datang makan duren di tempat itu. Pelanggan tetap yang sudah berkenalan baik dengan penjualnya.

Setibanya ditempat, ia hanya memberitahu mau berapa buah, mau yang manis atau yang agak pahit pahit manis. Ia tidak menanyakan berapa harganya, juga tidak tawar menawar seperti kebiasaan orang memberi buah durian. “Koq tidak dipilih sendiri mau yang mana?” Tidak tahan ingin tahu, aku bertanya keheranan. “Tidak usah, dia sudah tahu saya selalu ingin duren yang paling baik” ia menjawab singkat. “Lalu, tidak perlu menanya berapa harganya?” “Tidak perlu, nanti setelah selesai dia yang akan memberi tahu berapa harganya.” “Tidak perlu ditawar?” “Tidak. Kenapa harus ditawar?” “Berapa saja yang diminta, kamu beri?” “Ya, tentu saja.” Kejadian ini membuat aku terkenang kepada seorang teman yang mendapat julukan “Bargain Queen” karena sangat pandai tawar menawar ketika membeli apa saja, baik sayur mayur, ikan, daging dan buah buahan di pasar, ataupun pakaian jadi di toko toko di China Town.

Dan ia selalu berhasil menurunkan harga permintaan 60 hingga 70%. Selama ini aku menganggapnya sebagai seorang juara dalam berbelanja, sedangkan aku sendiri, ketika menawar harga diturunkan satu dolar saja tidak pernah diberi. “Tawar menawar itu ada seninya, bukan semu orang bisa.” Ia sering mengejek ramah. Aku juga selalu menyerah kalah. Tapi malam itu aku diperkenalkan dengan filosof yang berlainan. Menurut teman ini, beli durian sama dengan memilih kawan. Pada permulaan perkenalan kita tidak tau apakah orang itu jujur atau tidak. Sama seperti membeli durian. Karena buahnya tersembunyi didalam, jenis dan tingkat quality juga berlainan, sebagai pembeli kita tidak tau menau apa isinya matang, manis, padat atau tidak.

Yang tau, adalah si penjual. Maka pada permulaan, kita perlu menaruh kepercayaan. Kalau penjualnya jujur, ia akan mengajukan buah yang terbaik, dan harga yang patut. Sebagai pembeli kita tidak perlu tawar menawar. Sebagai pengusaha yang bijak, si penjual tentunya dapat menilai dan menghargai pelanggan yang juga bijak, dan ingin mendapat business yang berkepanjangan. “Tapi jika pada permulaan penjual ternyata tidak jujur, saya tidak akan kembali lagi.” “Tidak memberi kesempatan lagi?” “Tidak. Sekali cukup.” “Pertamakali mendengar orang membeli durian tanpa tawar menawar. Tapi apa yang kamu utarakan itu masuk akal.” “Bayangkan, berbelanja sayur di pasar tradisional, sekalipun harga sudah cukup rendah, tapi pembeli masih gemar tawar menawar, mau murah murah lagi.

Sedangkan jika berbelanja di super market yang harganya jauh lebih mahal, customer dengan jinak membayar berapa saja, sedikitpun tidak memprotes. Padahal penjual sayur di pasar tradisional perlu bekerja lebih berat dan keuntungan yang didapati jauh lebih murah. Apa artinya ini? Kenapa kita selalu bersedia mendukung yang kuat dan menekan yang lemah?” Pengalaman makan durian malam itu, dengan tidak terasa aku telah mendapat suatu pelajaran filosof kehidupan yang cukup bijak. Filosof yang menopang misi kemanusiaan dan merakyat. Filosof yang justeru diusung oleh INTI.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “MALAM PERSAUDARAAN

  1. james
    May 19, 2014 at 12:47 am

    keren !!! ciri khas Etnis Tionghoa, unik !!!

  2. pengamat
    May 19, 2014 at 12:17 pm

    Orang tionghoa terkenal paling egois sedunia. Lihat tuh RRC, laut internasionalpun mau diklaim olehnya. Tidak heran orang tionghoa banyak musuh.

  3. james
    May 20, 2014 at 12:25 am

    tapi RRC yang bakal menjadi penggatni USA dikemudian hari, itu berarti majunya Negara RRC di Dunia dalam segala hal maka dari itu USA saja sekarang sangat mendekati RRC agar tidak terjadi bentrokan, mau dibilang egois atau apa saja tapi yang Penting kan BUKTI dan Kenyataannya Memajukan Negara dan Bangsa !!! banyak musuh ??? siapa beani lawan ??? USA saja Citu kok !!! Rusia juga gak berani !!!

  4. Raja Itam
    May 7, 2016 at 8:12 pm

    Comment: memberi kepercayaan kpd orng lain adalah sikap yang paling baik dan itu akan memberi peluang paling besar kpd kita dalam menerima balasan yang baik pula.
    contoh diatas jelas memberi kita gambaran bahwa saling memberi kepercayaan itu penting.
    dan semakin banyak pengusaha besar yg memiliki prinsip mendukung usaha pedagang2 kecil maka yakinlah bahwa perekonomian secara alamiah akan bergerak tajam sehingga berjalan baik.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *