Mabes Polri sebut teror meningkat jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus

 Jelang Hari Kemerdekaan RI ke-72, Mabes Polri mengaku adanya peningkatan ancaman teror. Ancaman masif muncul lewat media sosial (medsos) yang dihembuskan oleh sejumlah kelompok.

“Iya itu kan sudah beberapa kali muncul di media sosial. Bahwa mereka akan menyerang dengan bom, kalau enggak punya bom pake senjata. Kalau enggak punya senjata pake pisau atau sajam. Kalau enggak punya mereka akan menabrak,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto di gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).

Namun, Setyo mengatakan pihaknya sudah mempunyai alat khusus untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

“Ini Polri sudah mengantisispasi kita sudah punya alat untuk mengantisipasi, manakala ada mobil-mobil yang nyelonong kita punya alat untuk menghambat itu,”ujarnya.

Setyo pun menyebut ada beberapa tempat yang menjadi titik rawan pusat serangan teror seperti tempat hiburan, tempat wisata atau tempat keramaian lainnya.

Dengan adanya hal tersebut, Polri mengajak TNI untuk meningkatkan keamanan terutama di pusat keramaian. Setyo meminta kepada masyarakat agar tetap selalu waspada, tapi juga jangan terlalu berlebihan.

“Artinya jangan terlalu takut atau paranoid, tetapi juga jangan menganggap enteng sehingga menganggap enggak mungkin. Karena semuanya serba mungkin, karena terorisme itu sahnya katakan ancaman nyata yang ada di depan kita semua. Ancaman global yang ada di depan kita,” tandasnya.( Mdk / IM )