Kepolisian Resor Ambon menetapkan tiga warga sebagai tersangka pengeroyokan yang menewaskan Ajun Inspektur Satu Paulus Lekatompessy. Pengeroyokan ini diduga melibatkan satu anggota Tentara Nasional Indonesia, yakni Sersan Mayor Yopi Laturake dari Komando Daerah Militer XVI Pattimura.
“Polres Ambon dan Pomdam XVI Pattimura berkoordinasi untuk memeriksa keterlibatan TNI ataupun warga dalam perkara ini,” kata juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Ronny Sompie, melalui siaran pers, Kamis malam, 2 Oktober 2014.
Sebelumnya, insiden bentrokan antara TNI dan Polri terjadi di Batam, Kepulauan Riau, Ahad, 21 September 2014. Bentrokan mengakibatkan empat anggota TNI dari Batalion 134 luka-luka. Sampai saat ini, tim investigasi gabungan TNI-Polri belum menyebutkan hasil investigasi mereka.
Adapun tiga warga yang menjadi tersangka dalam kasus pengeroyokan di Maluku ini adalah Ferdy Rupidara alias Berti, Jefri Serhalawan, dan Demianus Wenhenusun alias Guru Dang. Penetapan ini diputuskan polisi setelah memeriksa sembilan saksi pada Kamis, 2 Oktober 2014.
Menurut polisi, kejadian bermula pada Senin, 29 Oktober 2014. Waktu itu Paulus hendak menuju sebuah pemakaman untuk melayat. Namun, kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto, dalam perjalanan, Paulus dipanggil oleh sekumpulan orang yang kemudian memukuli dia hingga tewas.
Paulus menjabat Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Nusaniwe. Hingga saat ini, polisi belum mengetahui motif pengeroyokan Paulus. Penyidikan kasus ini dilakukan oleh tim dari Polres Ambon.
TNI melalui Polisi Militer Komando Daerah Militer XVI Pattimura masih memeriksa peran Yopi dalam pengeroyokan. Kepala Pusat Penerangan Hukum TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan Markas Besar TNI AD masih belum mengeluarkan informasi resmi ihwal investigasi tersebut.
“Tunggu pemeriksaan selesai. Saat ini informasi hanya berasal dari Kodam Pattimura,” ujar Fuad ketika dihubungi, Jumat, 3 Oktober 2014.
Related Posts
nah betul kan ??? Polri dan TNI itu Musuh Bebuyutan …..Peristiwa Batam belum selesai sudah terjadi Peristiwa Lain yang melibatkan TNI dan Polri, kalau Pimpinan Tidak Tegas sekalipun Panglimanya maka itulah yang terjadi berulang-ulang dan tidak dapat diatasi selamanya, hanya akan terus ditertawakan Negara Lain terutama Malaysia Singapur dan Filipina karena memang bahan tertawaan