Kronologi Tewasnya 2 Teroris MIT saat Kontak Senjata di Poso, Ledakan Bom Tewaskan Anak Santoso


Dua orang teroris dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora tewas seusai baku tembak dengan Satgas Madago Raya, Senin (1/3/2021).

Baku tembak tersebut terjadi di Pegunungan Andole, Kampung Maros, Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Satu di antara teroris adalah anak dari pimpinan MIT yang tewas dengan cara meledakkan bom di tubuhnya.

Dikutip dari Tribunnews, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Didik Supranato mengungkapkan kronologi kejadian tersebut pada Selasa (2/3/2021).

Kontak senjata terjadi pada Senin (1/3/2021) sekira pukul 18.20 Wita.

Kontak senjata tersebut terjadi seusai Satgas Madago Raya menyergap teroris tersebut di wilayah pegunungan Andole.

Didik mengungkapkan, aparat mendapatkan informasi adanya pergerakan dari anggota MIT.

Kelompok teroris ini bergerak seusai dengan intruksi dan kesepakatan yang telah mereka tentukan.

Anggota-anggota teroris MIT tersebut mengambil bahan makanan dari kurir.

Atas informasi tersebut, aparat kemudian melakukan pergerakan ke lokasi dan menyergap teroris tersebut.

Kontak tembak pecah saat teroris mulai mengambil bahan makanan.

Ada informasi mereka ini mau mengambil bahan makanan dari kurir. Kemudian dilakukan penyangguhan, hasilnya dari tim Madago Raya ini ada terjadi kontak tembak,” kata dia.

Dalam kontak senjata tersebut, Didik menuturkan, ada pimpinan MIT Ali Kalora yang juga turut menembaki aparat.

Dua orang tewas seusai baku tembak. Yang pertama yakni Alvin yang merupakan anak buah Santoso alias Abu Wardah.

“Iya benar (dua tewas). Yang satu atas nama Alvin, yang satu atas nama Khairul,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranato, Selasa (2/3/2021).

Santoso diketahui adalah seorang pimpinan MIT sebelum Ali Kalora yang tewas di tembak pada 2016. Alvin tewas karena luka tembak di tubuhnya.

Sementara teroris yang tertembak lainnya yakni bernama Khairul atau Irul yang merupakan anak Santoso.

Irul tewas akibat ledakan bom yang diletakkan di badannya.

Didik mengungkapkan, Ali Kalora dikabarkan juga ikut tertembak dan kabur masuk ke hutan.

Namun, Didik belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Satgas Madago Raya kini tengah melakukan pengejaran terhadap para teroris tersebut.

Dari hasil identifikasi, pihak aparat menemukan senjata api laras panjang dan pendek serta bahan peledak yang digunakan untuk menyerang TNI-Polri.

Selain itu, aparat menemukan bahan makanan, sayur mayur, jam tangan, dan GPS di lokasi kejadian.

“Barang bukti ada amunisi laras panjang, kemudian bahan makanan, sayur mayur, kemudian ada jam tangan, ada GPS, macam-macam,” kata dia. “Masih dilakukan pengejaran untuk yang lain,” imbuh Didik.

Selain dua anggota MIT, seorang aparat TNI juga gugur dalam baku tembak. Anggota tersebut bernama Praka Dedi Irawan.( WK / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Kronologi Tewasnya 2 Teroris MIT saat Kontak Senjata di Poso, Ledakan Bom Tewaskan Anak Santoso

  1. Perselingkuhan+Intelek
    March 5, 2021 at 6:36 pm

    satu Kopassus dan satu Brimob juga tewas, sedangkan kedua MIT itu terkena Bom Rakitan sendiri bukan ditembak TNI

  2. Perselingkuhan+Intelek
    March 8, 2021 at 5:52 pm

    ternyata ada berita 2 Polisi di Gorok dan 7 Brimob lainnya di Bunuh oleh MIT, baik di Papua atau di Poso TNI/Polri berguguran dihantam MIT dan KKB

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *