‘Ketika disidang, Prabowo berdiri gebrak meja hingga patah’


 Puluhan pemuda yang mayoritas mahasiswa semalam berkumpul di Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Jalan Pandaran Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka berdiskusi bersama bekas aktivis anti-Soeharto yang juga bekas Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998, Hermawan Sulistiyo.

Dalam diskusi yang hangat ini, Kiki, sapaan akrabnya, membeberkan dosa-dosa Prabowo saat menjabat sebagai Danjen Kopassus. 

“Sekarang saya turun lagi karena saya tidak mau Prabowomemimpin. Prabowo itu monster. Saya bareng-bareng memeriksa TNI bareng Prabowo di bawah DKP itu yang memecat Prabowo . Dia menculik 32 orang dan membuat kerusuhan di mana-mana,” tegas Kiki membuka diskusi bersama Seknas Muda Jokowi di Sekretariat Seknas Jokowi Jalan Pandaran Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/6) malam.

“Waktu itu dibentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Prabowowaktu itu bintang 3 Ketua DKP adalah Soebagyo HS. Di antara DKP ada SBY , ada Letjen Fakhrurozi, ada Letjen Agum Gumelar selaku Wakil Ketua,” papar Kiki.

Kiki membeberkan saat awal persidangan DKP itu, Prabowo membantah jika melakukan pelanggaran HAM dengan menculik para aktivis.

“Ketika disidang tidak mengaku, bahkan ( Prabowo ) berdiri menggebrak meja hingga patah mejanya,” beber Kiki.

Belum sempat dilakukan persidangan di Mahkamah Militer, kata Kiki, DKP akhirnya merekomendasikan Prabowo untuk dipecat. 

“Tapi kalau di Mahmil akan keluar gorong-gorong TNI yang menjelekkan tentara akhirnya dilakukan PTDH dipecat secara tidak hormat. Jangan pakai PTDH tidak hormat. Pak Harto saat itu berkuasa, mbahnya monster,” ungkapnya.

Kiki menyatakan kemunculan kembali kasus penculikan aktivis bukan semata-mata untuk melakukan kampanye hitam terhadap Prabowo yang saat ini sebagai capres.

“Ini bukan black campaign, ini bukan black campaign. Karena ada dokumen, forensiknya. Saya memeriksa bebarengan dengan DKP waktu itu. Saat itu kami juga sempat periksa Sjafrie Sjamsoeddin sekarang jadi Wakil Menhan,” jelasnya.

Kiki menyesalkan bila Prabowo menjadi presiden, sebagai tentara yang pernah dipecat sangat tidak masuk akal jika melantik para perwira yang menjabat di Mabes TNI.

“Menurut UUD 45 Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata. Bayangkan waktu melantik ‘saya Prabowo Subianto melantik saudara sebagai jenderal X sebagai jenderal AD. Bayangkan orang yang dipecat melantik pimpinan TNI,” tuturnya.

Kiki juga menegaskan merapatnya 174 para purnawirawan perwira tinggi karena mereka tahu persis bagaimana dan siapa Prabowo pada masa-masa maraknya kasus penculikan dan proses persidangan DKP itu berjalan.

“Agum Gumelar, Hendropriyono merapat ke Jokowi karena tidak mau Prabowo jadi presiden. Itu bukan black campaign kalau black campaign gosip yang tidak benar. Yang saya persoalkan kenapa publik tidak boleh tahu fakta itu?” ujarnya.

Suasana diskusi yang digelar secara spontan itu semakin marak saat diisi dengan penampilan teatrikal para anggota Seknas Muda Jokowi yang rata-rata merupakan aktivis mahasiswa dan mahasiswi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Acara berlangsung menarik, meski para pembicara dan peserta hanya disuguhi dengan makanan jajanan pasar dan air mineral.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

215 thoughts on “‘Ketika disidang, Prabowo berdiri gebrak meja hingga patah’

  1. james
    June 9, 2014 at 5:21 am

    salah satu Bukti lagi si Wowo Pelanggar HAM/Pembantai !!! sudah begitu banyak Bukti si Wowo msih juga Mengelak dan tidak tahu diri Mencalonkan Diri

    1. riati
      June 12, 2014 at 12:45 am

      “MELAWAN LUPA”

      Berita-berita tentang Prabowo hari ini di Media Indonesia cukup “menarik”, walaupun ada kesan kurang berimbang karena terkesan dari sebelah pihak. Nah… menyusul hasil wawancara dengan Agum Gumelar yang berjudul “Masa Lalu Prabowo Terkuak”. Rasanya belum sepenuhnya terkuak. Jadi alangkah labih baik dan sangat bijak jika Media Indonesia mewawancarai pula Ibu Megawati, “Mengapa Ibu Megawati dulu memilih Prabowo sebagai Cawapres-nya?”. Lalu kepada para Purnawirawan yang ada di MI edisi Rabu, 11/06/2014 itu ditanyakan pula, bagaimana pendapat mereka tentang pasangan Capres-Cawapres 2009 Ibu Megawati-Prabowo tersebut? Menurut mereka, apa kira-kira alasan ibu Mega waktu itu memilih Prabowo sebagai cawapresnya? Dan mengapa waktu itu tidak ada isu HAM yang digembar-gemborkan seperti sekarang?

      Demikian, ini kami usulkan, semata karena kami sebagai rakyat hanya ingin mengetahui “masa lalu” itu secara utuh, tidak sepenggal-sepenggal”, dan agar kami nanti tidak salam memilih Capres-Cawapres tahun 2014 ini. Tentu kami perlu informasi yang lengkap dan berimbang. Dan, lebih penting dari itu, karena menurut kami jika kita ingin keadilan, maka kita harus adil dulu kepada diri sendiri, termasuk adil kepada diri sendiri adalah menyampaikan informasi secara utuh. Terima kasih.

      Salam

      Ini Data Capres-Cawapres Ibu Megawati-Prabowo
      Dari situs: http://mediacenter.kpu.go.id/component/content/article/29/654.html

      Megawati – Prabowo
      Senin, 01 Juni 2009 10:07
      PASANGAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI-PRABOWO SUBIANTO
      (NOMOR URUT : 1)
      VISI DAN MISI (KLIK DI SINI UNTUK MENAMPILKAN/PDF)
      A. CALON PRESIDEN

      Nama : Dyah Permata Megawati Setyawati
      Tempat/ Tanggal Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
      Agama : Islam
      Status perkawinan : Menikah
      Suami : Taufik Kiemas
      Anak : Tiga orang.

      Pendidikan:
      • SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)
      • SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962)
      • SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-1965)
      • Fakultas Pertanian UNPAD Bandung (1965-1967).
      • Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).
      Riwayat Pekerjaan
      • Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Bandung), (1965)
      • Anggota DPR-RI, (1993)
      • Anggota Fraksi DPI Komisi IV
      • Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota FPDI DPR-RI, (1987-1997)
      • Ketua Umum PDI versi Munas Kemang (1993-sekarang) PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-sekarang
      • Wakil Presiden Republik Indonesia, (Oktober 1999-23 Juli 2001)
      • Presiden Republik Indonesia ke-5, (23 Juli 2001-2004)
      Pengalaman Organisasi:
      • Aktivis GMNI, 1965-1972
      • Ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Cabang Jakarta Pusat
      • Ketua Umum DPP PDI, 1993-1998.
      • Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, 1998 sampai sekarang.
      Pengalaman Pekerjaan:
      • Anggota DPR/MPR periode 1987-1992, 1992-1997, 1999, Pimpinan Fraksi PDI dan Anggota BKSAP DPR.
      • Wakil Presiden Republik Indonesia, 1999-2002.
      • Presiden Republik Indonesia, 2002-2004.
      Lain-Lain :
      • Pembicara SESKOAD, SESKOGAB, SESKOAU, tahun 1994-1996.
      • Peserta Konferensi Wanita Islam International di Pakistan, tahun 1994.
      • Mengikuti Konferensi Intern Parliamentary Union.

      B. CALON WAKIL PRESIDEN

      Nama : Prabowo Subianto
      Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
      Agama : Islam
      Status Perkawinan : Pernah Kawin.
      Istri : –
      Anak : Satu orang

      Pekerjaaan:
      • Pengusaha
      Riwayat Pendidikan:
      • SD di Hongkong.
      • SMP di Zurich.
      • SMA: American School In London, U.K. (1968)
      • Akabri Darat Magelang (1970-1974)
      • Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
      • Akademi Militer (Akmil) 1974
      Pengalaman Pekerjaan:
      • Danjen Kopassus (1996-1998)
      • Pangkostrad (1998)
      • Presiden dan CEO PT Nusantara
      Pengalaman Organisasi:
      • Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2004-Sekarang.
      • Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia raya (Gerindra)

  2. james
    June 9, 2014 at 5:35 am

    Capres yang Fully Emotionals, out of Control……kira-kira bagaimana nanti kalau jadi Presiden RI yah ???

    1. Petruk
      June 17, 2014 at 4:58 am

      Ya kalau jadi presiden ri, ya bunuh² manusia² lagi. Sudah dituduh bunuh orang, koq cuma dipecat dari tentara, kenapa tidak dijatuhin hukum mati ???? “Negara Demokrasi” “HUKUM Demokrasi” Orang boleh berbuat sesukanya, jadi “DUNIA BEBAS”. Apa begitu maksudnya.

  3. bagas
    August 4, 2014 at 5:13 am

    kamu yang goblok milih presiden sifatnya kewanitaan ga punya pendirian tunduk sama mega, orang mega aja jd presiden ga beres.gila geemblong.mau jadi apa indonesia taunya cuma blusukan habis itu ga ada perubahan juga cari popularitas murahan. hancur indonesia kamu liat sj nanti.

  4. james
    August 4, 2014 at 5:15 am

    kamu BELEGUG, pilih Presiden GILA !!! jadi sama Gilanya !!!

  5. james
    August 4, 2014 at 5:15 am

    bye…bye …Koplok siah !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *