Kerugian Korupsi Alat Kesehatan Capai Rp 800 Juta


Hasil audit laporan keuangan proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) di Rumah Sakit Yogyakarta tahun anggaran 2012 telah keluar. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melansir adanya kerugian negara sekitar Rp 800 juta.

Sebelumnya, penghitungan intern oleh tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY menemukan selisih harga lebih dari Rp 1 miliar. Namun audit BPKP menyatakan nilai kerugian kurang dari nominal tersebut.  “Hasil penghitungan sudah kami terima. Dalam waktu dekat, para tersangka akan kembali diperiksa,” kata anggota penyidik, Mei Abeto Harahap, Rabu (12/2).

Dalam kasus ini, penyidik Kejati DIY telah menetapkan dua tersangka yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bambang Suparyono, dan rekanan dari CV Jogja Mitra Solusindo, Johan Hendarman. Penyidikan perkara ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Para tersangka menjalani pemeriksaan terakhir pada 24 Desember 2013.

Berdasar penyidikan diketahui modus tersangka yakni memark-up harga. Proyek dikerjakan dengan pagu anggaran senilai Rp 4,5 miliar. Keseluruhan pengadaan berjumlah 13 item untuk alkes di ruang bedah dan ICU.

Sebagian besar peralatan didatangkan dari luar negeri. Namun setelah dicek, harga barang tersebut selisih jauh dari aslinya. Beberapa alat bahkan tidak dilengkapi kartu garansi asli melainkan hanya fotokopi. “Jika berkas sudah lengkap akan segera kami limpahkan ke pengadilan,” ujar Abeto.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati DIY Purwanta Sudarmadji mengatakan, tahapan perkara ini tinggal memeriksa tersangka dan penuntutan. Namun pihaknya tidak mematok target jadwal pelimpahan ke pengadilan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Kerugian Korupsi Alat Kesehatan Capai Rp 800 Juta

  1. dedi
    February 14, 2014 at 4:27 am

    Jadi teringat nama rudy tanoe dirut MNC TV juga terlibat korupsi alat kesehatan. Kok sekarang ngga ada kabarnya ya ?

Leave a Reply to dedi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *