Jokowi Makin Perkasa, Prabowo-Gatot Menciut


 Posisi Presiden Joko Widodo kian perkasa menjelang Pilpres 2019. Sedangkan posisi pesaingnya, Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo, terus menciut.

Hal ini terlihat dari survei elektabilitas bakal capres 2019 yang dilakukan Litbang Kompas. Dari hasil survei ini, elektabilitas Jokowi sebesar 55,9 persen, kemudian Prabowo hanya memperoleh 14,1 persen, dan Gatot tinggal 1,8 persen.

Perolehan angka Jokowi meningkat dibanding survei 6 bulan lalu yang berada di angka 46,3%. Sedangkan elektabilitas Prabowo menurun cukup banyak. Enam bulan lalu, elektabilitas Ketum Partai Gerindra itu berada di angka 18,2 persen.

Sama halnya dengan Prabowo, elektabilitas Gatot juga mengalami penurunan. Elektabilitas mantan Panglima TNI itu 6 bulan lalu ada di angka 3,3 persen.

Kenaikan elektabilitas Jokowi seiring dengan kenaikan kepuasan terhadap pemerintah yang terus naik. Dalam survei ini, kepuasan terhadap pemerintah tercatat mencapai 72,2 persen. Angka ini naik dari survei 6 bulan lalu, yang mencatat kepuasan terhadap pemerintah 70,8 persen.

Survei tersebut dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik. Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen.

Tentu saja hasil survei ini mendapat tanggapan positif dan negatif. Dari kubu Jokowi, survei ini mendapat sambutan hangat. Partai pengusung utama Jokowi, PDIP, menilai survei ini membuktikan Jokowi tidak melakukan pencitraan.

Jokowi Makin Perkasa, Prabowo-Gatot MenciutPrabowo Subianto (Twitter @Fadlizon)

“Saya percaya masyarakat sekarang ini melihat hasil nyata dari kinerja yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Data survei Litbang Kompas ini menjadi fakta dan bukti bahwa sebenarnya siapa yang sedang berkampanye dengan pencitraan dan siapa yang sedang bekerja untuk rakyat. Masyarakat sudah cerdas dan bisa menilai,” ujar politikus PDIP Charles Honoris kepada wartawan, Senin (23/4/2018).

“Kalaupun selama ini Jokowi dianggap hanya pencitraan belaka, nyatanya hasil survei terhadap Jokowi terus naik. Ini membuktikan Jokowi semakin dicintai oleh rakyat karena kerja dan hasilnya bisa dirasakan sampai wilayah terpencil di Indonesia,” imbuh anggota Komisi I DPR itu.

Sementara itu, Gerindra menanggapi negatif hasil survei yang menyisihkan angka 14,1 persen untuk sang ketum. Waketum Gerindra Fadli Zon bahkan mempertanyakan metodologi survei yang digunakan dalam penelitian Litbang Kompas.

“Ya saya juga bisa bikin survei yang bikin Pak Prabowo menang. Gampang,” tegas Fadli.

Menurut Wakil Ketua DPR itu, saat ini mayoritas masyarakat menginginkan pergantian presiden dalam momentum Pilpres 2019. “Ini nggak hanya 1-2 survei ya. Tinggal tergantung apa pernyataannya. Metodologinya seperti apa, apa yang ditanyakan, dan representasinya seperti apa. Itu tadi,” paparnya.

Jokowi Makin Perkasa, Prabowo-Gatot MenciutGatot Nurmantyo (Rachman Haryanto/detikcom)

Tanggapan dingin terhadap survei ini juga dilontarkan relawan Gatot, Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN). Mereka menyatakan tidak percaya pada hasil survei.

“Biar saja kalau survei-survei. Survei berdasarkan apa? Ndak percaya kita dengan survei, kita tahu siapa yang buat,” ujar Sekjen RSPN Sumiarsi.

Hal berbeda diperlihatkan oleh Partai Demokrat, partai yang selama ini menyatakan diri sebagai penyeimbang. Meski elektabilitas tokoh-tokoh lain sangat rendah, Demokrat masih tetap optimistis.

Hingga saat ini Demokrat belum menunjukkan sikap resmi soal Pilpres 2019. Namun partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih terus bermanuver untuk mewujudkan poros ketiga guna memunculkan capres alternatif.

“Ada kemungkinan itu. Kalau bisa atau tidak bisa dikalahkan, mungkin. Kemungkinan masih terbuka, tinggal tunggu. Seperti dulu kita lihat ada figur baru, karena apa? Bukan kemudian di demokrasi, kita tidak ingin memberikan sedikit pilihan ke masyarakat. Jadi lebih banyak lebih bagus,” sebut Waketum PD Nurhayati Assegaf, Senin (23/4). ( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

14 thoughts on “Jokowi Makin Perkasa, Prabowo-Gatot Menciut

  1. Muhar Muhar
    April 23, 2018 at 4:04 pm

    Masak…seeeehhhh….ciiiuuuusssss……

  2. Salam Kromokas
    April 23, 2018 at 7:52 pm

    Semakin fz fh nyinyir semakin naik elektabilitas jkw sebaliknya semakin merosot elektabilitas ps.

  3. Danni Initiald
    April 23, 2018 at 9:56 pm

    Tenagakerja asing makin perkasa

  4. Abdurahman Hatapayo
    April 24, 2018 at 12:25 am

    Dulu semua Hasil Survey AHOK sebelumnya juga seperti itu perkasa,, ternyata hasilnya Nyungsep terpuruk dan menyedihkan…..

  5. Eros Harjo
    April 24, 2018 at 12:33 am

    Belum ada lawan tuk priode ini gan

  6. Suwanto Wanto
    April 24, 2018 at 4:34 am

    Yang ngomong pasti cebong…………

  7. Anang Metallic
    April 24, 2018 at 7:46 am

    hhh

  8. Budi Antoro
    April 24, 2018 at 9:41 am

    JOKOWI MOELDOKO President dan Wakil President Indonesia. Indonesia pasti jaya, maju, aman dan sejahtera! Aamiin

    1. Muhammad Makhfudz
      April 24, 2018 at 9:59 pm

      DARI MANA MAJUNYA KINI LIHAT TINGKAT EKONOMI KITA NILAI RUPIAH SAJA TERUS ANJLOK SAMPAI 14 500 HARGA SAHAM ANJLOK JUGA TINGGAL TERJADI RUS BUBAR

    2. Budi Antoro
      April 24, 2018 at 10:02 pm

      Siapa yang bilang dan data darimana dollar sampai 14.500, jangan bikin hoax dan pakai data yang benar.

  9. Muhammad Makhfudz
    April 24, 2018 at 9:57 pm

    KERJANYA TERUS TEBAR PESONA TAK PEDULI NEGARA KLIMPUNGAN MASUKI TANDA KRISMON DI MUALI DG ANJLOKNYA NILAI RUPIAH SAMPAI 14500 DAN TURUNNYA HARGA SAHAM PERBANKAN SETELAH DI AQUISISI KINI NEGRA CUMA BISA BAYAR BUNGA UTANGASING SAMPAI 400 TRILYUN KINI TEBAR PESONA AKAN BANGUN BANDARA DI PURBALINGGA PAKAI ANGGARAN APA BUNG ???

  10. Riyadi Sensie
    April 24, 2018 at 10:00 pm

    Faktanya TERBALIK DG YG D SURVEKAN.
    NMXA JG CEBONG YG NYURVEI

  11. Aagen Neftunus
    April 25, 2018 at 1:03 am

    Ini judul berita seperti memaksa …
    Saya sebagai masarakat merasa presiden jokowi kapasitas nya kurang..saya menilai ketika beliau bicara dan berpidato..mengeluarkan bebarapa patah kata pun menggunakan teks..bagaimana beliau berdialog dengan petinggi negara lain..gimana beliau menyimak perkataan orang dengan cermat..
    Coba deh jawaban beliau yg mengatakan :diambil dari sudut kamera yg pas sehingga menjadi buming..
    Jawaban nya ga memberi kepastian,meluak liuk.padahal pertanyaannya sepele.
    Apalagi kalo ditanya masalah hutang negara dan data nya..

  12. Perselingkuhan+Intelek
    April 25, 2018 at 5:14 am

    Jokowi periode kedua…dibantu Ahok

Leave a Reply to Abdurahman Hatapayo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *