Jokowi Blak-blakan Soal Kabar Komunisme Ada di Istana


jokowi-resmikan-sma-taruna-nala-di-malang_20170603_192849Presiden Joko Widodo blak-blakan bicara soal komunisme yang dikabarkan mulai berkembang, bahkan di Istana Presiden.

“Pertanyaannya, di mana? Di mana?” tanya Presiden Joko Widodo sambil melemparkan senyumnya.

Bila biasanya Jokowi hanya menanggapinya dengan diam, sore itu tampak berbeda.

Dalam acara Kajian Ramadan 1438 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, pada Sabtu (3/6/2017), di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome, Presiden tak ragu untuk berbicara seputar isu komunisme.

“Kalau ada tunjukkan kepada kita, kepada saya. Saya gebuk detik itu juga. Upaya hukumnya jelas, sudah dilarang. Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi. Ini supaya jelas,” ujar Presiden melanjutkan pertanyaannya itu.

Dalam kesempatan itu, Presiden memang angkat suara untuk mengklarifikasi langsung seputar isu-isu yang dituduhkan pada dirinya. Apalagi dengan adanya media sosial seperti sekarang ini mudah saja bagi segelintir pihak untuk membuat berita-berita bohong.

“Sebetulnya saya juga malas menanggapi, tapi sekarang mumpung ada kesempatan saya bicara,” kata Presiden.

Ia kemudian menjelaskan bahwa saat PKI dibubarkan dan dinyatakan sebagai gerakan terlarang di Indonesia, dirinya masih berusia tiga tahun. Sehingga tidak logis bila terdapat pihak-pihak yang menyatakan bahwa Jokowi terlibat gerakan terlarang tersebut.

“PKI dibubarkan saat umur saya baru tiga tahun,” ucapnya.

Presiden juga membantah bahwa orang tuanya dahulu juga terlibat dalam gerakan itu.

“PP Muhammadiyah kan juga gampang ngecek. Di Solo ada. Orang tua saya tinggal di desa mana, kampung mana, kakek nenek. Bisa dicek,” tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, sekali lagi Kepala Negara menegaskan bahwa tak ada ruang bagi komunisme di Indonesia. Sebab, aturan yang ada sangatlah jelas bahwa komunisme dan PKI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Tanah Air.

“Karena jelas, sudah jelas. Di konstitusi kita jelas, ada Tap MPRS-nya bahwa komunis dilarang di negara kita, Indonesia,” ucapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara ini, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar.( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Jokowi Blak-blakan Soal Kabar Komunisme Ada di Istana

  1. Perselingkuhan+Intelek
    June 3, 2017 at 9:37 pm

    berita adanya Komunis di Istana itu biasanya disiarkan oleh Pihak Lawan yang dibekingi oleh Kopassus menjelang PilPres 2019 padahal kagak bakalan Mempan deh sistim Curang begitu sih

  2. pengamat
    June 4, 2017 at 7:18 am

    Komunisme sekarang sudah jarang, yang besar hanya ada di Tiongkok.

    1. Hendrar
      June 8, 2017 at 2:40 am

      Tiongkok juga sudah berubah sejak PM deng xiao ping berkuasa dengan melakukan liberalisasi ekonomi mengusung kapitalis pasar bebas dan menjadi anggota World Trade Organization. Tp keinginan mahasiswa utk adanya liberalisasi politik telah ditumpas saat peristiwa tianemen. Sisa negative komunis hanya kuba dan Korea utara

  3. Perselingkuhan+Intelek
    June 5, 2017 at 1:32 am

    makanya jangan coba-coba melawan Tiongkok, sekalinya datang maka Indonesia Rata dengan Tanah tanpa Perlawanan karena gak sebanding sama sekali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *