Jika Wiranto Ksatria, Dukung Pengadilan HAM


INDONESIA2014 – Wiranto sudah menyatakan akan ikut serta sebagai capres dalam pilpers 2014 nanti. Apa komentar Anda?

Wiranto punya banyak masalah dalam sektor Hak Asasi Manusia (HAM). Dia orang yang paling bertanggungjawab dalam kasus yang terjadi di Timur-Timor (Tim-Tim) pada April-September 1999. Kasus ini menjadi perhatian yang serius dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada saat itu.

Wiranto pada masa itu seperti Slobodan Milosevic-nya Indonesia. Ada ribuan orang yang menjadi korban. Belum lagi ketidakpastian nasib para pengungsi di sana. Terjadi bumi-hangus dan ada pengerahan para milisi juga di sana.

Orang yang paling berjasa menyelamatkan Wiranto di PBB adalah Duta Besar Indonesia untuk PBB Hassan Wirajuda.  PBB semula akan membuat pengadilan HAM internasional untuk kasus Tim-Tim, yang kalau itu terjadi Wiranto akan diadili di dewan HAM PBB. Adalah Hassan Wirajuda yang menggagalkan. Dia yang menyelamatkan muka Indonesia.

Itu pengakuan dari Hassan Wirajuda sendiri?

Iya, itu pengakuan dia. Jadi, dia bikin deal dengan PBB di depan ratusan perwakilan dari negara-negara anggota PBB di forum Dewan Keamanan PBB. Nama forumnya special session. Bayangkan  namanya special session. Di forum itu Hassan Wirajuda menyatakan bahwa Indonesia akan mengadili masalah Tim-tim sendiri.

Itu memang bukan bargaining yang cukup kuat. Tapi dalam hukum internasional dibolehkan hukum di sebuah negara didahulukan dari hukum internasional. Namanya complementarity principle.

Pengadilan itu di Indonesia dilakukan?

Makanya waktu itu buru-buru dikeluarkan Perpu tahun 1999 tentang peradilan HAM. Perpu itu semula dibuat untuk merespon kasus pelanggaran HAM di Tim-Tim.

Lalu dibuatlah pengadilan HAM dan Perpu itu diperbarui menjadi pengadilan HAM nomor 26 tahun 2000. Dari sini lalu Komnas HAM bekerja untuk menginvestigasi sampai dibawa ke pengadilan. Jadi, itulah karya Wiranto. Gara-gara dia, dunia memberi perhatian serius pada Tim-tim.

Tapi soal timtim kan sudah mernaik perhatian dunia sejak awal integrasi?

Memang Tim-Tim dari tahun 1976 sudah jadi perhatian serius, sampai  kemudian ada referendum yang memutuskan rakyat Tim-Tim tidak mau bergabung dengan Indonesia. Tapi kan kemudian, ending-nya menjadi  buruk  karena ada keputusan dari Wiranto untuk melakukan bumi-hangus. Banyak yang dibunuh. Dia, Wiranto, yang bertanggungjawab.

Bagaimana reaksi di dalam negeri?

Nah, lucunya dalam konteks Tim-tim, pada waktu itu ada operasi besar-besaran untuk mengkampayekan anti-Tim-Tim. Dianggap Tim-Tim itu tidak tahu terima kasih, lupa dengan jasa pemerintah Indonesia.

Opininya diarahkan ke sana. Kalau ada orang dibunuh, apalagi dibunuh secara kejam, kan tidak penting orang itu tahu terima kasih apa tidak. Kalau disederhanakan, apa iya orang dibunuh hanya karena orang itu tidak tahu terima kasih?

Kalau Indonesia merasa berjasa sudah membangun Tim-tim, lalu kenapa dibumihanguskan? Justru kan bagus buat Indonesia sudah meninggalkan jejak banyak di Tim-Tim. Supaya orang Tim-Tim ingat bahwa dari tahun 1976 sampai 1999 Indonesia pernah membantu Tim-Tim.

Itu yang pertama. Yang kedua, ada mobilisasi untuk sebisa mungkin mereduksi proses hukum. Wal hasil, di proses penyelidikan hanya pimpinan tentara di level kedua saja yang dianggap bersalah. Nama-nama petinggi tentara seperti Wiranto tidak masuk dalam penyelidikan itu.

Ketika dibawa ke pengadilan, hanya ada 8 berkas. Dua dari 8 berkas itu di antaranya sipil. Gubernur Tim-tim Abilio Soares dan petinggi paramiliternya, yang sekarang di Partai Amanat Nasional (PAN) Eurico Guterres. Enam sisanya dari kalangan tentara dan polisi.

Pangkat mereka apa?

Level mereka setingkat Pangdam. Padahal pada waktu itu ada telegram yang memerintahkan untuk bumi-hangus Tim-tim. Di Google mungkin masih ada berkas telegram itu.

Yang tandatangan di telegram itu siapa?

Wiranto.

Tapi ada analisa lain yang mengatakan itu tidak dilakukan oleh Wiranto?

Ya tentu bukan Wiranto yang bawa senjata dan membunuh di lapangan. Dia kan Panglima ABRI. Konteksnya perintah. Jelas dia yang memerintahkan. Dan itu kerjaanya Wiranto.

Di pengadilan, Wiranto lolos. Bahkan ketika Komnas HAM memeriksa kasus Tim-Tim, tekanan terhadap Komnas HAM sangat tinggi. Komnas HAM dianggap anti-nasionalis. Dianggap anti-NKRI. Sampai-sampai ada  mobilisasi Front Pembela Islam (FPI). Semua itu dilakukan oleh Wiranto.

Itu diperintahkan oleh Wiranto?

Iya. Guna melindungi dia, walaupun menggunakan idiom-idiom negara atau ABRI yang merasa diserang. Padahal justru semakin hukum ditegakkan, Indonesia makin akutabel. Indonesia makin dihormati.

Informasi juga dimanipulasi. Ada yang dimencong-mencongin. Pengadilan juga akhirnya tidak kuat. Dan yang lebih lucu lagi, akhirnya Mahkamah Agung membebaskan 8 nama tadi. Hingga akhirnya, PBB marah lagi.

PBB lalu mengirim Comission of Expert (COE). Ada 3 orang yang ditunjuk oleh PBB untuk mengevaluasi pengadilan Tim-Tim. Dan rekomendasi dari komisi ini luar biasa. Rekomendasinya menyebutkan bahwa pengadilan untuk kasus Tim-Tim harus diulang karena proses pembuktiannya tidak serius, pelakunya justru dibebaskan, dan ada nama-nama yang tidak dimasukkan ke pengadilan untuk dimintakan pertanggungjawaban.

Di Tim-Tim sendiri dibuat manajerial untuk membuat pemerintahan transisi. Di dalamnya ada poin tentang proses hukum terhadap peristiwa 1999. Dan mereka punya tuntutan terhadap Wiranto sampai hari ini. Jadi, kalau Wiranto ke Timor Leste, dia pasti ditangkap oleh kejaksaan di sana.

Follow up dari rekomendasi Comission of Expert itu bagaimana?

Oleh SBY di-follow up dengan membuat Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP). Itu komisi yang dibentuk oleh dua negara, Indonesia dan Timor Leste. Komisi ini berjalan selama satu setengah tahun. Dan Wiranto datang ke komisi itu.

Hasilnya apa?

Wiranto datang seperti kasih presentasi di seminar. Dalam artian, dia menjelaskan posisinya waktu itu. Lalu, dia kampenye juga soal Hanura. Waktu dia presentasi di belakangnya ada tampilan bendera Hanura yang bergoyang-goyang. Jadi, pertemuan itu malah digunakan untuk membela diri. Bukan memberikan kesaksian.

Forum itu kalau tidak salah ada 6 seri. Dua di Dili dan 4 di Jakarta. Kebetulan waktu itu saya mengikuti forum itu.

Ketika rekomendasi Comission of Expert tidak ditindaklanjuti pemerintah Indonesia, apa yang dilakukan PBB?

Tidak  ada. Waktu itu kami sempat mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB. Tapi sepertinya Dewan Keamanan PBB bernegosiasi lagi dengan pemerintah Indonesia. Dan pemerintah Indonesia sepertinya menerapkan apa yang pernah disampaikan Hassan Wirajuda dengan membentuk KPP itu. ‘Oke deh pengadilannya memang tidak beres. Tapi kami bakal bikin KPP’.

Kenapa pemerintah Indonesia begitu melindungi orang-orang yang terlibat dalam kasus Tim-Tim?

Pemerintah Indonesia periode SBY ya. Bukan zamannya Gus Dur dan Megawati. Di zaman Gus Dur, Wiranto diminta mundur dari Menko Polhukam. Gus Dur juga yang membentuk pengadilan HAM. Mega menyelenggarakan pengadilan HAM meskipun pada akhirnya membebaskan orang-orang itu. Menurut saya, SBY yang melindungi.

Kenapa?

Pertama, SBY tentara juga. Dan Wiranto kan seniornya. Waktu Wiranto Panglima ABRI, SBY jadi Kepala Staf Sosial-Politik (Kasospol). Kedua, ini mungkin gaya politik Jawa, ewuh pakeweuh, yang  menganggap cara buka-bukaan sebagai tidak sopan. Cukup ditegur saja. Yakin ke depan akan baik. Yang lalu, biarlah berlalu.

Dugaan saya seperti itu. Dan yang betul-betul melindungi adalah SBY. Itu tidak hanya diliat dari kasus Tim-Tim. Tapi juga dalam kasus yang lain.

Kasus apa?

Misalnya, Wiranto juga terlibat dalam rangkaian kekerasan yang terjadi pada mahasiswa dalam rentang 1997 sampai 1998, hingga puncaknya di Trisakti.

Kekerasan yang Anda maksud yang mana? Bukahkah pada masa itu ada banyak tindak kekerasan….

Pada 1997 kan gelombang anti terhadap Orde Baru semakin tinggi. Begitu gelombang makin tinggi, saya ingat betul waktu itu, Wiranto menyatakan di media televisi bahwa mahasiswa silahkan berdemontrasi tapi sampai pagar kampus. Ke luar dari pagar kampus, mahasiswa akan ditembak.

Itu clear dan sangat jelas keluar dari mulut dia. Dan kebijakan-kebijakan pengamanan Sidang Umum MPR 1997 itu juga kan jelas dari dia. Wiranto yang tanda tangan. Dia yang perintahkan. Itu aturan resmi dari ABRI waktu itu, saat Wiranto jadi Pangab. Kebijakan-kebijakan itulah yang digunakan sebagai pembenaran untuk menghantam gerakan mahasiswa di seluruh Indonesia.

Tapi ada analis yang mengatakan bahwa atas perintah Wiranto juga gerbang di DPR dibuka…

Itu kan tidak bisa jadi pembenaran dari penembakan mahasiswa. Dalam konteks itu, Wiranto sekarang ini banyak membuka sejarah-sejarah yang menunjukkan bahwa dia orang benar.

Contohnya begini. Dia bilang: ‘Posisi saya harus seperti itu. Karena saya Pangab dan bagian dari Orde Baru. Jadi, situasinya memang seperti itu’. Yang kedua, dia juga mengatakan ‘Kalau saya mau kudeta dan ambil alih kekuasaan, saya sangat bisa. Tapi saya tidak lakukan’. Yang ketiga, seperti yang Anda bilang, membukakan pintu gerbang DPR untuk diduduki mahasiswa selama beberapa hari.

Dari 3 hal ini, mana yang membenarkan dia untuk tidak bertanggungjawab ketika pasukannya menembaki mahasiswa? Kan tidak ada? Meskipun mau ditambah 30 alasan lagi. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan negara lewat instrumen-instrumennya, yang Wiranto ada di dalamnya dan paling bertanggungjawab, yang membolehkan mengambil nyawa orang lain. Apalagi jelas, yang dia bela adalah satu rezim yang bengis yang namanya rezim Orde Baru.

Kalau dia mau membela diri, silahkan dia sampaikan di forum yang tepat. Nama forumnya, pengadilan HAM. Kita punya Undang-undangnya (UU). UU nomor 26 tahun 2000. Ini UU. Bukan tulisan yang dibuat oleh anak TK atau anak kecil.

Ini UU. Berlaku buat semua warga negara. Kalau Wiranto warga negara, dia harus taat pada UU ini. Jadi, dia tidak bisa ngomong di mana-mana untuk menjustifikasi apa yang dilakukan pada saat itu.

Lalu, mungkin Wiranto akan bilang, ‘Buat saja pengadilannya’. Masalahnya, pemerintahan di bawah SBY saat ini dan jajarannya takut untuk membuka kasus-kasus pelanggaran HAM ini. SBY tidak mau menggunakan isu HAM untuk ‘menyikat’ kolega-koleganya. Atau kolega purnawirawannya yang sekarang bermain politik.

Jadi, Wiranto memang belum pernah diadili sekalipun?

Ketika penyelidikan kasus penembakan di Trisakti dan Semanggi, Wiranto tidak mau datang  ke Komnas HAM ketika dipanggil. Ketika peristiwa Mei 1998, dia juga tidak mau hadir.

Waktu itu, apa alasan Wiranto?

Tidak tahu. Jadi, dia pembangkang hukum. Dalam konteks penegakan hukum soal hak asasi manusia, dia membangkang. Sampai kami pernah dampingi para orangtua korban peristiwa Semanggi untuk datang ke rumahnya di Hang Tuah atau Hang Lekir, Jakarta Selatan.

Kami dan para orangtua korban datang ke sana bawa surat untuk istri Wiranto. Suratnya simpel yang intinya mengatakan, ‘Tolong bilang suami Anda untuk hormati hukum dan datanglah untuk proses pengadilan.’

Diterima oleh istri Wiranto?

Kami cuma diterima oleh penjaga di sana yang hanya buka pagar kira-kira 20 cm. Dan kami waktu itu bawa bunga juga. Itu hari Senin. Saya masih ingat.

Lalu, apa yang terjadi?

Selasanya, kami didatangi oleh sekelompok orang yang dengan sedikit memaksa, sambil gebrak-gebrak meja, meminta agar Kontras juga harus mendampingi teman mereka yang menjadi korban dalam bentrok 1998. Setelah itu, mereka pulang.

Besoknya, orang-orang ini datang lebih banyak lagi. Ada sekitar 200 orang. Menggunakan 2 Metro Mini full. Mereka sempat duduk-duduk di depan kantor Kontras dan akhirnya menyerang kantor Kontras. Munir digebuki. Begitu juga satu teman Kontras yang lain. Sampai tulang rusuknya patah. Kantor Kontras diacak-acak. Kaca-kacanya dipecahkan. Komputer dan berkas-berkas diambil.

Kami curiga orang-orang itu suruhannya Wiranto. Dan beberapa orang dari mereka ditangkap polisi. Tapi dihukumnya setengah hati. Malah seperempat hati.

Kecurigaan bahwa kelompok itu adalah suruhannya Wiranto terbukti?

Terbukti. Pakai pembuktian hari ini pun bisa. Kelompok itu adalah orang-orang yang bisa melakukan tindakan premanisme dari etnis tertentu. Setelah kami lakukan investigasi, orang-orang itu adalah anak buah Ongen Sangaji yang sekarang adalah politisi Hanura. Jadi sudah jelas kan. Relasinya kelihatan banget.

Terkait dengan penembakan mahasiswa, ada yang mengatakan bahwa banyak operasi yang diturunkan. Salah satunya adalah Tim Mawar. Dan Tim Mawar di luar wewenang Wiranto, karena mereka itu anak buah Prabowo…

Itu memang salah satu manifestasi dari benturan antara Wiranto dan Prabowo. Prabowo mengorganisir sendiri pasukannya. Prabowo kan tidak bisa diatur, makanya dia organisir sendiri pasukannya sehingga seperti pasukan tersendiri. Tapi dalam konteks institusional, Wiranto tetap harus bertanggungjawab. Karena itu semua kan di bawah dia. Dia Panglima ABRI.

Tanggungjawabnya dalam hal apa?

Pertama, dia harus menuntaskan kasus itu secara hukum. Waktu itu dibentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Tapi itu hanya untuk memecat Prabowo. Kedua, mendorong agar para pelaku diseret ke pengadilan militer. Tapi itu hanya pelaku lapangan saja.

Secara umum, sampai hari ini, pengadilan HAM tidak jalan. Mestinya dia, jika dia kesatria, dia dukung dong pengadilan HAM sampai saat ini. Agar pengadilan HAM itu jalan.

Jadi menurut saya, banyak hipokrasi dalam penuntasan kasus pelanggaran HAM ini. Yang bertanggungjawab, pelakunya, dan penguasa hari ini mirip-mirip. ‘Sebelas duabelas’. Intinya tidak mau kasus ini diselesaikan.

Jika para pelanggar HAM ini bisa menjadi capres, apa yang salah dari bangsa ini?

Bangsa kan tidak satu hal. Ada suasana, institusi, dan lain-lain. Ada yang busuk tapi ada juga yang memilih berjarak dengan politik karena  mereka merasa sangat jijik dengan politik yang dianggap penuh dengan uang haram, intimidasi, kekerasan, dan kemunafikan.

Kultur politik ini yang sedang terjadi di bangsa ini. Dan karena suasana semacam itu, orang-orang busuk itu mendapat posisi dan uang, termasuk pengaruh. Orang-orang seperti ini mungkin tidak punya capaian menjadi presiden, tapi proses ini memberikan mereka eksistensi dan uang yang membuat mereka bisa bertahan hidup.

Ketika Prabowo, Wiranto, dan Aburizal menjadi capres dan ditepoki, orang-orang seperti ini sedikit banyak mendapatkan sesuatu, baik uang maupun posisi. Jadi, ada mutual benefit. Makanya orang seperti Wiranto sekarang didukung. Bahkan uang mengalir padanya, misalnya dari Hary Tanoe. Ia adalah contoh orang yang tidak mau jadi presiden, tapi dia mau mendapat dukungan atau perlindungan secara politik.

Sementara perlawanan terhadap itu sangat minimal. Misalnya  orang-orang yang berjarak tadi, mereka-mereka yang sudah diamputasi aspirasi hukum dan politiknya, mereka juga tidak tahu cara menolak sistem yang busuk ini Mereka ini orang-orang yang damai dan mau santai. Tapi ketika mereka jijik melihat perpolitikan Indonesia saat ini, mereka tidak tahu melawannya bagaimana. Problem seperti ini terjadi di mana-mana.

Kira-kira, ‘perlawanan’ silent majority ini pada pilres 2014 nanti seperti apa?

Bisa jadi partisipasi politik 2014 nanti sangat rendah. Pasca-reformasi tingkat partisipasi paling tinggi yakni pada pilpres 2004. Setelah itu, 2009, turun habis-habisan. Dugaan saya, pada 2014 nanti, akan lebih turun lagi

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

26 thoughts on “Jika Wiranto Ksatria, Dukung Pengadilan HAM

  1. james
    April 10, 2014 at 12:40 am

    Wiranto dan Prabowo, keduanya Wajib Diadili Secara International maupun National karena Perbuatan mereka adalah GENOCIDE bangsa sendiri dan berbukti kan ?? maka PBB bermaksud untuk Mengadili Mereka dan ternyata Pemerintah Indonesia juga Tidak Mengadili Mereka sampai Hari ini maka jangan Heran Bila Seluruh Negara di Dunia Tidak Pernah Percaya Lagi dengan Indonesia dalam segala Bidang, dalam bidang Politik maupun Ekonomi Tidak Pernah Dipercaya, nama baik Indonesia telah di Rusak di Cemarkan oleh kedua orang ini, tapi sampai hari ini Tidal Ada Satu Orangpun Berani untuk Mengadilinya, semoga Presiden mendatang berani Mengadili Mereka Demi Kehormatan Indonesia dimata International

  2. james
    April 10, 2014 at 12:43 am

    Jika Wiranto Ksatria ??? ksatria Pembantaian Bangsa Sendiri, Pembunuhan secara Barbar !!!

  3. james
    April 10, 2014 at 12:52 am

    Pengamat kemana yah ? ini salah satu Bukti Nyata Pembantaian oleh TNI Indonesia terhadap Bangsanya sendiri, bukan Bohong tapi Bukti

  4. pengamat
    April 10, 2014 at 12:53 am

    tidak perlu masalah ini dibawa ke PBB. Itu terlalu berlebihan.

  5. james
    April 10, 2014 at 12:58 am

    he he malu yah ?? yah PBB nya juga sudah lama tahu, jadi gak perlu Malu lagi memang Indonesia sudah Dipermalukan kok oleh seluruh Negara Lain di Dunia Ini, apa gak terbaca diatas ? bahwa PBB sebenarnya sudah akan Mengusur mereka ke Pengadilan International tapi dibelain oleh Wirayuda dan sampai hari ini Tidak Ada Tindak Lanjutnya, apa Indonesia masih punya Muka dengan Janjinya ke International.PBB ??? malu aja yang ada sih

  6. pengamat
    April 10, 2014 at 1:57 am

    ini murni urusan dalam negri, bukan urusan dunia internasional.

  7. wiro
    April 10, 2014 at 4:36 am

    wiranto bagus nyapres,pengalaman memimpin cukup,bersih dr korup,klo mslh ham gmn sudut pandang aja,klo pandangan yg menyalahkan ybs bisa dibilang itu konconya bajingan dan kriminal yg ga senang negaranya aman dan tertib..mrk hanya gentong nasi yg jd benalu dinegri ini..

  8. james
    April 10, 2014 at 5:22 am

    urusan dalam negeri sekalipun akan menjadi urusan International kalau sudah terjadi Pembantaian /Genocide, lihat contoh negara lain yang seperti itu selalu diseret ke Pengadilan International, namanya saja Genocide berarti Pembantaian secara Biadab, akui saja gak usah ditutupi lagi karena International sudah tau semua dan sudah jelas PRABOWO dan WIRANTO adalah Dalang Pelakunya, gak bisa dibantah lagi karena siapa yang berusaha membantah berarti dia bersifat dan berjiwa PREMAN !!! memang kenyatan Indonesia banyak Premannya sih, sudah terkenal kemana-mana bung !!!

  9. james
    April 10, 2014 at 5:24 am

    Absolute pasti 100% Jokowi for RI – 1 gak bakal Wiranto atau Prabowo, lihat saja hasil kemaren !!!

  10. pengamat
    April 10, 2014 at 8:28 am

    G. W Bush juga banyak membantai manusia di irak dan Afghanistan. Kenapa dia tidak diseret lebih dahulu ?

  11. james
    April 11, 2014 at 1:27 am

    USA mendapat Mandat dari PBB, itu bedanya, kalau Indonesia punya Mandat dari siapa ?? Mandat dari para Petinggi TNI kan ?? memang semuanya Pembantai menurut Bukti Nyata kan ?

  12. james
    April 11, 2014 at 1:28 am

    USA Tidak Membantai Bangsa Sendiri tetapi Membantai Teroris, nah itulah bedanya juga, sedangkan Bangsa Indonesia sendiri kan Bukan Teroris ???

  13. pengamat
    April 11, 2014 at 4:22 am

    PBB tidak memberi mandat sama sekali. Itu murni keinginan amerika sendiri.

  14. james
    April 11, 2014 at 5:33 am

    kalau PBB Tidak Memebri Manday, mengapa seluruh Pasukan Negara Lain Anggota NATO ada di Afghanistan, Pengamat gak bisa mikir jernih yah ??

  15. khairul+anwar
    April 11, 2014 at 6:37 am

    JUSTRU PBB ITU SUDAH DIKUASAI NEGARA2 YANG SELALU MEMBUAT TEROR DAN DESTABILITAS NEGARA2 YANG INGIN MEREKA KUASAI/JAJAH,JADI JANGAN NGOMONG PELANGGARAN HAM, PENJAHAT PERANG ,KARENA MEREKA (AS ,NATO DAN SEKUTUNYA),YANG SERING MELANGGAR HAM DAN BAHKAN MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG.JANGAN PAKAI STANDART GANDA UNTUK MENERAPKAN NILAI2 KEMANUSIAAN, APALAGI DIPAKAI UNTUK MENGANEKSAI NEGARA LAIN,SILAHKAN LIHAT SALAH SATU LINK DARI BANYAK LINK KALAU ANDA INGIN MENCARI KEBENARAN DAN KEADILAN,APALAGI BILA ANDA INGIN MEMPERJUANGKANNYA;
    1.http://www.uswarcrimes.com/
    2.http://www.globalresearch.ca/bush-adminstration-convicted-of-war-crimes-and-crimes-against-humanity/5336860
    3.http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/12/04/amnesti-internasional-george-w-bush-penjahat-perang-tangkap-415945.html

  16. pengamat
    April 11, 2014 at 6:39 am

    ha…ha…payah deh PBB di tekan ama anggota NATO.

  17. khairul+anwar
    April 11, 2014 at 6:49 am

    PBB SUDAH NGGAK BISA BERPERAN SECARA ADIL, KARENA SUDAH DIKUASAI NEGARA2 YANG JUSTRU SERING MELAKUKAN TEROR DAN DESTABILITAS TERHADAP NEGARA LAIN YANG INGIN MEREKA KUASAI/ TUNDUK TERHADAP MEREKA. JADI JANGAN NGOMONG PELANGGARAN HAM,PENJAHAT PERANGLAH,TERORISLAH, KARENA MEREKALAH (AS,NATO, DAN SEKUTUNYA,NEGARA YANG MENJADI ANTEK2 BONEKANYA) SEBAGAI PELAKU SEBENARNYA TERHADAP KEJAHATAN2 KEMANUSIAN ,BAHKAN SAMPAI SAAT INI PUN ADA YANG MASIH BERLANGSUNG,DENGAN BERBAGAI ALASAN YANG MEREKA BUAT2.SILAHKAN LIHAT LINK BERIKUT;http://www.uswarcrimes.com/
    http://www.globalresearch.ca/bush-adminstration-convicted-of-war-crimes-and-crimes-against-humanity/5336860.
    http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/12/04/amnesti-internasional-george-w-bush-penjahat-perang-tangkap-415945.html

  18. james
    April 11, 2014 at 7:03 am

    nah itulah Super Powernya NATO

  19. james
    April 11, 2014 at 7:05 am

    kalau Indonesia sudah mancapai taraf seperti Amerika baru bisa memberi tekanan kepada PBB sekalipun, tapi kapan ??? masih jaauuuhhhh sekali !!!! malah gak ada kemungkinan sama sekali karena kemajuan Indonesia gak maju-maju malah semakin ketinggalan terus dengan Negara lain

  20. khairul+anwar
    April 11, 2014 at 9:50 am

    JANGAN PERNAH MENGAHARAPKAN LAGI PBB UNTUK BERLAKU DAN BERSIKAP” ADIL”,KARENA PBB TELAH DI”KUASAI” NEGARA2 YANG JUSTRU SELALU MEMBUAT TEROR” DAN DESTABILITAS’ NEGARA 2 LAIN YANG MEREKA(AS,NATO, DAN NEGARA2 SATELIT” /BONEKANYA) ANGGAP TIDAK MAU TUNDUK/MENGIKUTI KEHENDAK MEREKA.
    MAKA BERSIAPLAH BAGI NEGARA YANG DITUDUH OLEH MEREKA ADA PELANGGARAN HAM, ATAU DITUDUH DENGAN STIGMA-STIGMA LAIN(KORUPSI,OTORITER/TIDAK DEMOKRASI, ADA SENJATA PEMUSNAH MASSAL DLL) SECARA TERSIRAT BERMAKNA BAHWA TERDAPAT SUMBER DAYA ALAM(GAS,MINYAK ,EMAS BAHAN TAMBANG STRATEGIS LAIN ) YANG TENGAH DAN HENDAK MEREKA INCAR.

  21. james
    April 12, 2014 at 2:31 am

    yang jelas dan nyata adalah Kekuatan Super Power itu masih dipegang oleh USA dan Euro secara utuh, belum dapat di ambil alih oleh China karena belum waktunya, apapalagi Indonesia masih terlalu jaauuuhhhh, untuk maju saja Susah Banget Buat Indonesia sebab terlalu Penuh Koruptor, Preman, Teroris dan Pembantai, maka Indonesia mandeg terus begitu saja tanpa Kemajuan sejak yang katanya Kemerdekaan 68 tahun lalu, Kemiskinannya yang maju disebabkan Jalan Pikiran Kebanyakan Orang Indonesia yang Tidak Berpikir Maju

  22. khairul+anwar
    April 12, 2014 at 10:09 am

    Ya,,jelas dan nyata negara2 inilah (AS, EU, dan negara2 satelit bonekanya( Ausei,etc) ,yang selalu mencampuri negara2 lain, membuat destabilitas,teror, diberbagai belahan dunia.

  23. james
    April 12, 2014 at 11:52 pm

    Teroris selalu Memakai Jubah Kerudung dan Penutuo Mata, pastinya bukan berasal dari Negara Amerika maupun Negara Barat lainnya, yang pasti berasal dari Negara Muslim

  24. khairul+anwar
    April 13, 2014 at 1:39 am

    YA,,,BETUL SEKALI KARENA MEREKA (AS, EU, dan negara2 satelit bonekanya( Ausei,etc)YANG MENCIPTAKANNYA.

  25. pengamat
    April 13, 2014 at 5:14 am

    teroris bisa dari negara mana aja. Di amerika terorisnya justru orang kristen yang menembaki navy base.

  26. james
    April 13, 2014 at 6:12 am

    ha ha bagaimana maunya saja komen Pengamat, kalau kekeuh melulu sih, dah tipikal Orang Indonesia pada umumnya maka susah maju tuh Negara

Leave a Reply to james Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *