Happy Mother Day Mom


Happy Mother Day Mom

“Butce, tulis article tentang mama kamu” Suara dr Irawan di telpon saya.  Memang kemarin WBI ( Wanita Buddhist Indoensia) menobatkan my mom sebagai Kartini dari Timur. Karena perannya dalam membangun vihara di Biak, yang kemudian menjalar ke berbagai kota. Juga perannya sebagai ketua IWAPI dan penatar P4, juga sebagai kontribusi siaran agama Buddha di RRI.

Saya hanya meringis, mau cerita apa. Tapi supaya saya tidak dipaksa paksa,saya hanya mengiyakan aja tanpa ada rencana untuk nulis apa apa. Kebetulan hari ini saya jalan jalan kaki ke store dan liat orang jualan bunga dipinggir jalan, ternyata minggu ini “Mother Day”. Tiba tiba saya dapat ide. Gimana kalo menulis pengalaman saya  saja. Karena terus terang saya tidak begitu mengetahui detail  bagaimana Vihara Buddhanya dibangun.

“ Kamu temani omnya ngomong…” mom membisiki saya sambil sembunyi didapur dibalik tirai ruang tamu. Saya yang baru berumur 4 tahun, akhirnya temani tamu itu .”Jadi,  om kerja dimana..namanya siapa..sukanya main kemana..? “ tanya saya berusaha membuka pembicaraan. Mama saya memang cantik , tapi harus ditinggal berdagang oleh papa saya ke Papua. Tinggallah dia dirumah mertuanya di makassar bersama anak anak nya yang masih kecil. Belakangan saya mengerti bahwa itu adalah  cowok cowok yang mabuk kepayang untuk mengenal mom. ( Menurut kamu  darimana skill menjadi interview youtube..kalau bukan dari dini ) Mengedipkan mata.  Adapun Mom untuk menjaga reputasinya..kalau ada tamu pria dia sengaja bersembunyi di dapur dan akhirnya  sayalah  yang disuruh  temanin ngobrol. Mungkin si omnya kesal juga siapa nech anak kecil berkaca mata..yang  begitu cerewet tanya tanya tentang saya.

Diantara pengagum pengagum yang tergila gila itu ada juga yang menggunakan ilmu pellet. Tidak jarang mom saya dapati menangis dan tampaknya tertekan. Saya sich tidak mengerti ,tapi menurut mom dia diguna gunai.  Konon pada waktu kawin dibawah bantal ditemui gulungan rambut  yg berbentuk orang dengan jarum. Mencapai puncaknya ketika hamili anak ke 5. Belakangan Mom share kalau dia takut banget  mati sewaktu melahirkan . takut menjadi Pontianak setan yg punggulnya bolong. Masa masa kelam itu dia ceritakan secara singkat dalam interviewnya , sampai dia merasa bahwa ada sepotong mantra Buddha yang dirasanya menolong dia.

Singkat cerita keadaan mom membaik. DIa kembali ceria dan hubungan dengan papa saya juga baik. Tidak jarang saya dapati surat cinta dari papa.. diatas lemari baju. “Dear Istriku yang cantik…!” Papa saya juga selalu memuji mom didepan tamu tamunya,betapa pintar dan cantiknya istrinya. Sekali kali mereka dating pergi nonton bioskop berdua disatu satunya bioskop di Biak yang namanya bioskop Dewi. Saat saat itu mom akan berdandan dan memang tampak cantik sekali..karena mom pintar memadukan warna baju dan memang pintar membawa diri dan berbicara. Mom tidak pernah meninggikan suaranya,kadang kadang suaranya terlalu halus saya sendiri susah dengarnya.Tidak jarang ketika mom ke sekolah saya dengan mobil kuningnya, teman teman pada melongok menonton dari jendela…dan membuat saya selalu terbersit rasa  bangga, “Mamanya Butce cantik ya..”

 Kalau mom aktif di organisasi Buddha dan kemasyarakatan, papa saya juga selalu aktif di organisasi gereja. Terutama apabila akan diadakan acara kebaktian kebangungan Rohani yang  melibatkan gereja gereja. Beliau selalu menjadi ketua seksi dana dan berkeliling mencari sponsor. Tidak jarang rapat di dapur kami dan mom yang akan masak untuk tamu tamu. Macam macam pendeta terkenal sudah pernah makan di dapur kami. Begitupula apabila ada waisak ,mereka juga akan rapat di rumah kami.

Bagaimanapun  toleransinya , tidaklah mudah menyatukan 2 agama dalam satu atap. Apalagi dua duanya tokoh..mom bangun vihara dan papa saya bangun gereja. Adu debat dengan segala dalil tidak jarang dimeja makan kami. Tentunya ada masalah lain yang tidak bisa saya ceritakan disini .Mencapai puncaknya ketika papa saya panggil saya dan memberitahukan berita yang seperti petir di siang bolong. “ Kita akan bercerai   !” Saya mengatur nafas dan bicara dengan hati hati  “Papa sudah timbang baik baik?” Papa saya mengangguk.

Perceraian orang tua saya terjadi diam diam. Tidak ada ribut ribut , saya tdk pernah ke pangadilan. Tau tau papa saya ndak ke Biak lagi dia tinggal diserui . Ada kesepakatan yang tidak tertulis bhw teritori mama di Biak dan papa di Serui.   2 tahun kemudian papa  menelpon bahwa dia mau menikah dengan eorang gadis yang bernama Netty.Gadis baik baik  baru lulus SMA yang umurnya lebih muda dari saya. Saya terbang ke Serui untuk bertemu dengan dia. Dan saya bilang padanya, “Netty kamu lebih muda jadi saya tidak bisa panggil kamu mama atau tante. Jangan kuartir dengan anak anak kamu mereka akan saya tanggung sampai selesai sekolah..dan saya make sure papa akan bangunkan kamu rumah.

Namun entah kepolosan atau sengaja, satu hari papa saya ke Biak membawa  Netti jalan jalan ke vihara  Biak. Mama saya menangis menelpon saya, “Papamu seperti melempar tahi kemuka saya…”  Saya menegur papa saya karena Biak adalah teritori mama saya. Semua teman temannya adalah orang orang vihara. Belakangan papa saya mempunyai 2 orang anak yang lucu dan baik dari Netty. Yang pertama adalah cewek  yang diberi nama Fei dan kedua laki bernama Yongki.

Pada saat menginjak SMP  , untuk pertama kalinya adik saya Fei datang ke Biak untuk bertemu mama saya. Tentu anak itu pasti was was bertemu pertama kalinya dengan ibu tiri. Oleh mom Fei lansung dirangkul dan diberikan kalung mas. “Mulai sekarang kamu panggil mama..mama tua ya” Kata mom dengan lembut. Mom juga perlakukan Fei seperti anaknya sendiri. Fei mendapat kursus pribadi bagaimana menjadi seorang lady. Bagaimana cara duduk, bicara,makan dan membawa diri. Bahkan mom make sure bahwa nama fei dan Yongki mendapat bagian dalam warisan tanah pribadi yang dibeli mom secara pribadi.

Unfortunately, papa gagal lagi dalam pernikahan ke dua dengan Netty. Saat papa sendirian dan jatuh sakit di Serui,beliau menelpon saya. “ Saya tidak mau mati sendirian tidak ada  yang liat…” Hati saya sangat sedih , kondisi tubuhnya yang lemah tidak memungkinkan dia berjalan jauh ke Amerika. Saya tidak berharap mom akan turun tangan, karena mom sendiri sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri diatas gunung bersama susuk Alfonso. Juga mengingat kepahitan kepahitan yang terjadi dalam perceraian mereka. “ Kirimkan papa ke Biak..nanti mom yang rawat. Sejelek jeleknya papa mu dia adalah papa  kalian…kalian tidak boleh kurang ajar dan menjadi anak durhaka. Mama boleh marah ke dia..tapi kalian tidak boleh. Jangan sekali kali durhaka sama orang tua..nanti hidup kalian tidak diberkati.” Mendengar itu saya terpana. Sambil menutup telpon , saya mengusap mata saya yang basah. Dan memang mom merawat papa saya selama 3 tahun tentunya melalui tangan pembantu, tapi mom yang aturkan makanan, pakaiannya dan semua yang dia perlukan.

Happy mother day, mom!

Oleh : Butce Lie / IM )

 

https://mail.google.com/mail/u/1/#inbox/FMfcgxwLtstGHJDSxrpDNgrdWDQJrgSD?projector=1

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Happy Mother Day Mom

  1. Sopantini Heyward
    May 8, 2021 at 7:12 am

    Goresan kisah yang sangat menyentuh nurani. Pak Bucek beruntung, punya seorang Ibu berhati seluas samudra!

Leave a Reply to Sopantini Heyward Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *