Gunung Sinabung Meletus Ribuan Warga Masih Mengungsi


Sedikitnya 1.293 masyarakat dari enam desa kembali mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (3/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada korban jiwa namun letusan itu membuat masyarakat di enam desa  berhamburan meninggalkan rumahnya masing – masing.

Masyarakat yang mengungsi itu dari Desa Mardinding ke Jambor di Kecamatan Tiga Dreket, sebanyak 891 jiwa, dan pengungsi dari Desa Sukameriah ke Jambor GPKP Payung dan Masjid Payung sebanyak 402 jiwa. Jumlah ini karena warga Desa Bekera, Desa Simacem dan Desa Sukameriah, juga turut meninggalkan pemukimannya.

“Letusan gunung merapi itu sudah disampaikan ke pemerintah kabupaten setempat, supaya segera melakukan koordinasi dengan unsur muspida untuk menetapkan status tanggap darurat. Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak TNI dan Polri dalam melakukan evakuasi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengatakan, masyarakat yang tinggal dengan radius kilometer dari Gunung Sinabung, harus segera diungsikan. Jika itu tidak dilakukan bisa mengancam keselamatan masyarakat di sana. Sebab, letusan gunung yang mengeluarkan abu vulkanik tersebut, sampai malam hari masih mengeluarkan asap hitam. Letusan gunung itu terjadi berulangkali.

“Letusan itu disertai dengan gempa sebanyak 20 kali. Ini terjadi sejak dini hari itu. Kami masih terus memantau aktivitas gunung tersebut. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengimbau masyarakat supaya meninggalkan rumahnya. Ini lebih penting dalam upaya mengantisipasi adanya korban jiwa. Aparat sudah melakukan hal tersebut,” katanya.

Jauh hari sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali meletus, Kamis (24/10) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Tidak ada korban jiwa namun letusan yang mengeluarkan abu vulkanik mencapai 3.000 meter tersebut membuat masyarakat panik.

Letusan gunung berapi itu terjadi beberapa kali. Masyarakat yang sebelumnya sudah kembali dari tempat pengungsian kembali berhamburan menyelamatkan diri. Jumlah masyarakat pengungsi diperkirakan mencapai ribuan orang. Petugas pun sibuk melakukan evakuasi.

“Diminta kepada masyarakat dan pengunjung maupun wisatawan supaya tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer darikawah gunung. Warga di tiga desa yaitu, Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah, sebaiknya menghindar dari hujan abu vulkanik,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sebelumnya, Gunung Sinabung juga meletus, Selasa (15/10). Letusan tersebut membentuk kawah baru di jalur pendakian dekat Danau Lau Kawar. Ribuan masyarakat pun kembali berhamburan.

Masyarakat berhamburan untuk menyelamatkan diri. Mereka kembali mengungsi karena mengkhawatirkan gunung berapi itu meletus lebih dahsyat lagi. Sampai menjelang malam, masyarakat belum berani kembali ke rumahnya masing – masing.

“Letusan pertama terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dan letusan kedua sekitar pukul 04.00 WIB. Status gunung itu masih waspada,” ujar seorang petugas pemantau Gunung Berapi Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra.

Armen mengatakan, letusan pertama Gunung Sinabung tersebut, yang diperkirakan mengakibatkan menimbulkan kawah baru. Kawah itu muncul di jalur pendakian yang berdekatan dengan Danau Lau Kawar. Gunung itu masih aktif.

“Dengan penggunaan alat monitor di pos pemantauan yang sudah disediakan, masih terlihat keaktifan Gunung Sinabung. Ada terjadi beberapa kali gempa vulkanik. Kami akan terus melakukan pemantauan pascaletusan Gunung Sinabung itu,” katanya.

Gunung Sinabung pertama meletus di bulan Oktober tahun 2010 lalu. Gunung itu kembali meletus beberapa kali di pertengahan bulan September 2013. Jumlah pengungsi akibat letusan itu mencapai 15 ribu jiwa. Bahkan, tidak tidak sedikit pengungsi yang terserang penyakit selama di pengungsian.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *