Gempa 6,2 SR Guncang Italia, Tiga Tewas

Gempa bumi dengan kekuatan 6,2 Skala Ritcher melanda Italia bagian tengah, termasuk Ibukota Roma, pada Rabu (24/8) dini hari waktu setempat, ketika orang-orang masih tertidur. Tiga orang dilaporkan tewas, namun diperkirakan korban akan bertambah karena sejumlah kota dan pedesaan di wilayah Umbria terkubur akibat bangunan yang runtuh.

Dua warga yang dilaporkan tewas berasal dari Pescara del Tronto, wilayah Marche, sebelah timur pusat gempa. Mereka adalah pasangan lanjut usia (lansia) yang tertimbun rumah mereka yang roboh akibat gempa.

Satu orang lainnya yang dialporkan tewas berasal dari Accumoli. Wali Kota Accumoli, Stefano Petrucci, mengatakan bahwa ada laporan empat warga tertimbun bangunan dan dikhawatirkan telah tewas karena tidak memberi respon kepada tim penyelamat yang berupaya mencari mereka di antara reruntuhan bangunan.

“Untuk saat ini baru satu kematian yang terkonfirmasi, tetapi ada empat orang di bawah reruntuhan gedung. Ini adalah bencana dasyat. Kami tidak memiliki listrik, saluran telepin bahkan layanan penyelamatan juga belum ada di sini,” kata Petrucci.

Sementara itu, Badan Perlindungan Sipil melaporkan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa adalah Amatrice dan Accumoli, kota-kota yang berada di Provinsi Lazio. Diperkirakan jumlah korban akan bertambah karena banyak warga yang tertimbun bangunan yang runtuh akibat gempa.

“Setengah kota tidak ada lagi. Banyak gedung dan rumah yang runtuh dan orang-orang terkubur di dalamnya,” kata Walikota Amatrice, wilayah Umbria, Sergio Pirozzo, dalam siaran stasiun televisi Sky TG24 dan siaran radio pemerintah RAI, Rabu pagi.

Dia mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan tim penyelamat segera untuk memeriksa sejumlah lokasi permukiman yang telah runtuh akibat gempa dan mencari warga yang terkubur di dalam reruntuhan bangunan.

“Rumah tidak ada lagi di sana. Kota ini tak ada lagi. Kami mengharapkan segera mendapat bantuan,” ujar Pirozzo, sambil menunjukkan pusat kota dengan gedung-gedung dan rumah-rumah yang runtuh.

Beberapa warga juga melaporkan gempa di wilayah pesisir, termasuk di Pantai Tyrennian. Seorang saksi mata di Sperlonga, sebuah kota tepi laut di Lazio, mengatakan bahwa bangunan bersejarah di pusat kota itu telah rusak parah.

Siaran televisi menunjukkan banyak bangunan yang roboh dan puing-puing mobil yang tertimbun oleh reruntuhan gedung. Jalan dan jembatan rusak parah, begitu pula jaringan listrik. Kota-kota dan pedesaan di wilayah Umbria, dilaporkan seperti kota mati.

Direktur Departemen Perlindungan Sipil Italia, Fabrizio Curcio, mengatakan bahwa prosedur darurat nasional telah diaktifkan untuk menanggulangi gempa bumi yang parah. Warga juga telah diperingatkan pada kemungkinan adanya gempa susulan.

Namun tidak jelas apakah ada peringatan dini bagi warga terkait kemungkinan gempa tersebut. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran akan ada banyak korban jiwa, karena sebagian besar warga diperkirakan terkubur bersama reruntuhan rumah dan gedung.

Pada 2009, gempa bumi dasyat melanda wilayah Abruzzo, Italia, menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan sekitar 65.000 kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar warga yang kehilangan tempat tinggalnya karena bangunan rumahnya memiliki kontruksi yang rentan gempa.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) kepada AFP melaporkn, gempa terjadi di wilayah perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 10 kilo meter tenggara Norcia, sebuah kora di Provinsi Perugia, Italia, sekitar pukul 03.30 waktu setempat.

Sistem peringatan USGS telah memprediksi terjadinya gempa dengan kekuatan besar dan memperkirakan kemungkinan kerusakan dan jatuhnya korban signifikan, berdasarkan data dari gempa sebelumnya di Itaalia.( SP / IM )