Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama sempat disambut baik oleh warga Jalan Ayub, Sukabumi Utara, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11). Namun keadaan berubah drastis. Belum sempat bercengkrama, sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa, meminta Ahok keluar dari kampung mereka.
Tidak semua warga menolak kehadiran Ahok. Salah satunya Yeye (51), warga asli Betawi yang tinggal di Jalan Ayub menyayangkan aksi penolakan yang dilakukan saat Ahok menyambangi mereka.
“Saya sih nggak apa-apa Ahok ke sini, rakyat kan cuma ikutin doang apa yang dimau pemerintah. Kita cuma mau Jakarta aman siapapun gubernurnya,” katanya di depan rumahnya, Rabu (2/11).
Dia menyayangkan aksi puluhan warga yang mendemo Ahok. Padahal sebagian besar mereka ikut merasakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Kartu Jakarta Pintar. Sehingga ini sangat kontradiktif antara sikap dengan fasilitas yang telah diterimanya.
“Yang demo juga rara-rata penikmat KJP tuh paling, anaknya di sekolah dapat bantuan. KJP dituntut, tapi pemimpinnya didemo gimana sih dia,” terang Yeye.
Asia (52) juga berpandangan sama. Asia mengaku kecewa dengan aksi penolakan terhadap Ahok di kampungnya. Dia harus mengubur dalam-dalam keinginannya berfoto dengan Ahok. Sebab, Gubernur Jakarta nonaktif itu harus dievakuasi menggunakan mobil angkutan umum nomor 24 jurusan Ps. Kopro – Binus – Srengseng karena dikejar-kejar pendemo.
“Yah gara-gara ada demo jadi nggak foto (bareng Ahok) nih,” ucap Asia.
Perempuan yang mengenakan jilbab itu berharap kondisi Jakarta damai hingga akhir Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Dia tak ingin perebutan kursi gubernur DKI malah menimbulkan perpecahan.
“Kita doain saja yang mana yang baik jadi pemimpin. Yang penting jangan ribut-ribut. Yang penting rakyat maunya adem-adem saja,” ujarnya.
Untuk diketahui, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan penolakan oleh puluhan orang saat menyambangi Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Padahal awalnya, dia ingin menyapa warga sekaligus akan melihat normalisasi Kali Sekretaris.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Basuki atau akrab disapa Ahok tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Awalnya dia nampak langsung menyapa warga sembari bersalaman dan berfoto. Namun, saat mantan politisi Gerindra ini memasuki Jalan Ayub, dari belakang rombongan ada puluhan warga yang menolak kedatangannya.
Habib Idrus Al-Ashi mengaku tidak terima saat aparat kepolisian melakukan pengawalan terhadap Ahok. Sebab mereka merasa tidak terima dengan kehadiran Ahok.
“Kita enggak terima kampung kita dimasuki penista agama. Kita enggak mau cari ribut tolong pak polisi bisa usir Ahok,” katanya di Jalan Ayub, Jakarta Barat, Rabu (2/11).( Mdk / IM )
terbukti masih banyaknya Warga yang menyenangi Ahok sebagai Gubernurnya meski ada Demo juga, bravo Ahok, jalan terus bukti warga masih berada dibelakangmu
Agama dibuat alat politik, pemuka agamanya kelihatannya tidak intelektual atau sdh makan duit, wong sdh jelas di ILC kalau Buni Yani mengakui menghilangkan kata “pakai”, dimana ini penyulut kekacauan. Selain itu BY tdk pernah mita maaf didepan umum atas kesalahannya.