Dianggap Lambat Tangani Corona, PM Prancis Digugat, Jansen Sitindaon: Di Sini Sibuk Promosi Wisata


Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon berkomentar soal merebaknya wabah virus corona atau Covid-19

Dia mengkomentari sebuah berita tentang gugatan terhadap Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe dan Mantan Menteri Kesehatan Agnes Buzyn yang didugat oleh tiga tenaga medis setempat.

Tenaga medis Prancis mengajukan tuntutan hukum terkait wabah virus corona.

Mereka menilai, Pemerintah Prancis telah lalai hingga menyebabkan virus corona menyebar luas di negara tersebut.

Jansen menilai, lambatnya antisipasi terhadap penyebaran virus mematikan itu sebenarnya terjadi di Indonesia.

Menurut penggugat: “kedua pejabat tersebut sudah tahu akan risiko wabah corona pd awal Januari namun tidak ada tindakan yang diambil”. SITUASI INI SEBENARNYA MIRIP DI INDONESIA,” tulis Jansen dikutip Warta Kota dari akun Twitternya, Selasa (24/3/2020)

Bahkan, Jansen menambahkan, di saat negara lainnya berusaha mencegah masuknya corona, Pemerintah Indonesia justru gencar mempromosikan pariwisata.

Disini bukan hanya mengambil tindakan Sebaliknya masih sibuk promosi wisata dll,” imbuh Jansen

 

Presiden Joko Widodo sebelumnya mendapatkan banyak kritikan terkait kebijakannya menghadapi virus corona.

Saat itu pemerintah merasa percaya diri virus corona tidak masuk ke Indonesia.

Bahkan, Presiden Jokowi membuat keputusan untuk menurunkan insentif maskapai penerbangan karena ada penurunan wisatawan asing ke Indonesia.

Intensif yang diberikan bahkan nilainya cukup fantastis, mencapai Rp1 triliun dengan tujuan menggairahkan pariwisata dalam negeri.

Beberapa pihak sudah mengingatkan, saat itu, namun kebijakan itu terus dijalankan.

Hingga akhirnya, kabar soal adanya WNA terjangkit virus corona disiarkan langsung oleh Presiden Jokowi pada awal 2 Maret lalu.

Meski demikian, Jokowi tetap keukeuh kebijakan insentif tiket tak berpengaruh terhadap penyebaran virus corona.

Ia memastikan, kebijakan pemerintah memberi insentif terus berjalan.

Kepala Negara meyakini kebijakan itu tak akan menambah penyebaran virus Corona di Indonesia.

“Itu berbeda, insentif itu kan kita berikan kepada wisatawan dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus Corona,” kata Jokowi, seperti dikutip dari Kompas.com.

Presiden Jokowi memastikan pemerintah sudah memiliki perhitungan.

Menurut dia, pemerintah ingin kasus virus Corona terselesaikan tanpa mengganggu kondisi ekonomi.

“Saya kira sudah dihitung semuanya karena kita ingin kasus-kasusnya terselesaikan, tapi ekonomi kita juga pada kondisi yang baik dan normal. Itu keinginan kita,” kata dia.

Minta di rumah saja

Semenjak ditetapkannya dia WNI positif corona, jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun masyarakat yang positif corona terus bertambah seiring waktu.

Kepanikan warga mulai terjadi di beberapa kota, khususnya Jakarta.

Beberapa pekan sesudahnya situasi kian memburuk.

Virus corona menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam kondisi itu, Presiden Jokowi meminta seluruh masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang, tidak panik, terhadap perkembangan virus COVID-19.

Ia berharap penyebaran COVID-19 ini bisa dihambat dan distop.

Dengan kondisi seperti ini, Jokowi memerintahkan agar masyarakat beraktivitas di rumah, mulai dari bekerja, belajar, bahkan beribadah.

“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong ,dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar masalah COVID-19 ini bisa tertangani dengan maksimal,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).

Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. “Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop,” ujar Kepala Negara.

Selain itu, Jokowi juga meminta semua orang untuk mulai bekerja sama dan saling tolong-menolong agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik.

“Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu padu. Gotong royong, kita ingin ini jadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 bisa ditangani maksimal,” ujar Jokowi.( WK / IM )

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Dianggap Lambat Tangani Corona, PM Prancis Digugat, Jansen Sitindaon: Di Sini Sibuk Promosi Wisata

  1. pengamat
    March 24, 2020 at 6:51 am

    Yang paling penting untuk dites virus adalah para pejabat dan konglomerat pengusaha pemilik bisnis di RI. Sebab keselamatan mereka adalah yang utama. Kalau rakyat biasa belakangan sebab bukan orang penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *