Di Kabupaten Kuantan Singingi, Saksi Dipaksa Tanda Tangan Saat Tengah Malam


Salah satu saksi dari pemohon pada sengketa pilkada Kuantan Singingi, Delfy mengatakan dirinya dipaksa untuk menandatangani berkas rekapitulasi penghitungan suara pada tengah malam. Padahal, petugas KPPSsebelumnya tidak menyuruh dirinya untuk menandatangani rekapitulasi tersebut.

“Selesai rekapitulasi penghitungan suara, saya pulang langsung karena tidak masalah kalau saya tidak tanda tangan. Tapi petugas KPPS tengah malam pukul 00.00 WIB, datang ke rumah saya dan memaksa untuk tanda tangan,” ungkapnya saat persidangan di Gedung MK berlangsung, Jakarta, Senin (1/2/2016)

Delfy yang juga sebagai saksi pasangan calon nomor urut 1 Indra Putra-Komperensi menduga bahwa petugas KPPS tersebut bukan hanya sebagai petugas namun juga sebagai tim kampanye pasangan calon nomor urut 2 Mursini-Halim. Hal tersebut dibuktikan olehnya pada status Facebook yang berisi ajakan memilih calon tertentu.

“Saya lihat di Facebook-nya petugas itu, fia tulis kalau dia mendukung pasangan Mursini dan ada ajakan juga kepada pemilih,” tambahnya.

Selain adanya pemaksaan tanda tangan, sengketa pilkada di Kuantan Singingi juga mempersoalkan adanya pemaksaan terhadap pemilih untuk mencoblos pasangan Mursini-Halim dari salah satu perusahaan swasta yang berada disana, jika tidak, maka para pegawai akan dipecat dari perusahaan.

Saksi bernama Muhajir menceritakan sebanyak 60 orang pegawai dibawa ke satu TPS yang sama dengan menggunakan mobil dan duduk berdesakan. Mereka kemudian diminta untuk membawa bukti congkelan mata pada gambar pasangan calon Mursini-Halim.

“Kami disuruh mencongkel matanya saja dan dibawa ke orang yang suruh kami. Setelah itu, baru kami tidak dipecat. Tapi tiga hari kemudian, kami dipecat semua karena tidak membawa bukti,” jelas Muhajir.

Mendengar hal tersebut saksi maupun kuasa hukum pihak terkait tidak mengungkapkan apapun karena mereka nilai hal tersebut berlebihan dan tidak masuk di akal. “Itu semua bohong dan tidak masuk di akal,” kata salah satu saksi pihak terkait.

Diketahui terdapat 3 pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu paslon 1 Indra Putra-Komperensi dengan perolehan 63.196 suara, paslon 2 Mursini-Halim dengan perolehan 63.544 suara dan paslon 3 Mardjan Ustha-Muslim dengan perolehan 32.983 suara.

Pasangan nomor urut 1 dan 2 merupakan pasangan calon yang didukung oleh PPP secara bersamaan untuk menjadi peserta pilkada di Kabupaten Kuantan Singingi. Menurut saksi pemohon, PPP kubu Djan Faridz awalnya sudah memberikan rekomendasi terhadap pasangan Putra-Komperensi, kemudian pada penetapan pasangan calon, pasangan Mursini-Halim juga diterima oleh KPU, padahal menurut saksi, pasangan nomor urut 2 tidak memiliki rekomendasi pada saat mendaftar.

“Makanya saya bingung, kok bisa masuk? Padahal yang direkomendasi di awal hanya miliknya pak Indra saja. Kami sudah protes tapi kata Panwaslu justru kami yang tidak punya legal standing,” ujar saksi pemohon tersebut.

Sengketa pilkada Kabupaten Kuantan Singingi akan dilanjutkan pada Rabu (3/2) untuk mendengarkan saksi dari pihak lainnya sebelum diputuskan oleh MK nasib dari pilkada tersebut. ( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Di Kabupaten Kuantan Singingi, Saksi Dipaksa Tanda Tangan Saat Tengah Malam

  1. Perselingkuhan+Intelek
    February 2, 2016 at 9:45 pm

    di Indonesia itu jelas-jelas masih berlaku Hukum Siapa Kuat Dia yang Berkuasa…..sebagai contoh yang masih panas saja Perkara Mirna Keracunan Sianida, Jessica dijadikan Tumbal dan Dipaksa untuk Mengaku oleh Polri menurut Pengacaranya, Polri Professional ? masih jauh dari Professional, mengapa Polisi Tidak Mengusut Ibu Tiri Mirna yang Pendendam, Mirna sangat Tidak setuju dengan Ibu Tiri karena Mirna mempertahankan Hak Warisnya, mengapa Polisi Tidak Mengusut Bapanya Mirna yang Kejam Pemilik sebuah Bank dan Kaya tega membunuh anak sendiri demi Surat Waris Mirna dan Mabuk Asmara ibu tirinya Mirna, mengapa Polisi Tidak Mengusut Suami Mirna cengengesan di YouTube yang memberikan Sianida kepada Mirna seperti apa yang diutarakan oleh Pegawai Olivier Cafe bahwa Mirna memasukkan sesuatu ke cangkur kopinya, mengapa Polisi tidak mengusut lebih jauh seluruh Pegawai dan Pemilik Cafe, Polisi perlu diselidiki oleh KPK, apa ada unsur Korup/Suap ? seperti yang masih banyak terjadi di Indonesia……what a perfect conspiracy and a proffessional killer….and Jessica the other innocent victim

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *