Densus 88 Sita Tujuh Paspor Berbeda Nama dan Belasan Ponsel dari Rumah Terduga Teroris di Depok


Densus 88 mengamankan sejumlah dokumen dan barang elektronik saat menggeledah rumah terduga teroris Wiji Joko Santoso alias Patria alias Dwi, di Perumahan Bukit Mampang Residence, Limo, Depok, Rabu (13/11/2019).

Barang-barang yang disita itu antara lain, sebuah laptop, belasan telepon seluler, buku-buku tentang islam, dan tujuh buah paspor dengan nama berbeda-beda.

“Banyak tadi yang diamankan, saya enggak ngeh banget karena tadi dijejerin di jalan,” kata Bunga (bukan nama sebenarnya) seorang warga Perumahan Bukit Mampang Residence, Limo, Depok, saat ditemui, Rabu (13/11/2019).

Bunga mengatakan, saat penggeledahan, istri tersangka berdiri di jalan depan rumahnya.

“Istrinya di luar (rumah) cuma lihatin aja polisi geledah rumahnya, tapi enggak ada yang dibawa polisi (anak atau istri Wiji), sekarang juga ada kok istrinya di rumah,” kata Bunga.

Saat penggeledahan tersebut, Bunga mengaku melihat puluhan polisi menggunakan mobil dan motor yang datang, dan langsung menyambangi rumah terduga teroris.

“Banyak banget tadi polisinya, ada mungkin sekitar 30an orang, saya juga kaget, ada apa rame-rame,” tutur Bunga.

Saat mencari tahu dengan tetangga lainnya, Bunga mengaku kaget bahwa ternyata Wiji merupakan sosok yang pintar.

“Iya katanya juga pernah ikut militeran gitu, terus sering keluar negeri ke mana-mana, pintar kayaknya sih ya,” tutur Bunga.

Meskipun tinggal tak jauh dari rumah Wiji, Bunga mengaku tak tahu siapa nama suami istri yang tinggal hampir satu  setengah tahun di komplek tersebut.

“Waktu itu kenalan sama saya si,h namanya Pak Dwi, asalnya dari Semarang, terus istrinya asal Madiun,” kata Bunga.

Meski tak kenal akrab, Bunga mengaku salut dengan ibadah lima waktu yang dilakukan Wiji.

“Salat lima waktunya saya acungi jempol. Setiap salat pasti ke masjid, anak-anaknya juga dibawa dua-duanya,” papar Bunga.

Tim Densus 88 pada Selasa (13/11/2019) pagi,  menangkap seorang terduga teroris di SDIT Izzati, Beji, Depok.

Pelaku diketahui bernama Wiji Joko Santoso alias Patria alias Dwi, kelahiran Rembang, 14 juli 1975.

Keterlibatan Wiji adalah menjalin hubungan internasional dengan jaringannya hingga pernah menjadi pelatih di Moro serta keahlian militer dengan membuat bom serta perakit senjata.

Selain itu, terduga teroris ini juga pernah masuk ke jaringan Suriah bersama Askari dengan tujuan menjalin hubungan dengan Free Syirian Army ( WK / IM )

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *