Jakarta- Memiliki kekurang fisik bukan suatu alasan untuk tidak bisa melakukan apa yang dilakukan orang yang memiliki fisik normal.
Seperti yang dilakukan, Sabar, seorang pendaki gunung penyandang tuna daksa yang berniat mendaki gunung Elbrus dengan ketinggian sekitar 5600 meter di Rusia.
“Saya tidak bisa berkata banyak, saya mohon doa rekan-rekan semoga ini berjalan lancar,” kata Sabar, yang ditemui saat melakukan latihan di Jakarta. Sabtu(06/08).
Sabar merupakan pendaki gunung tuna daksa (tanpa kaki hingga pangkal paha), kecelakaan kereta api tahun 1990 yang telah merenggut sebagian tubuhnya itu tidak menyurutkan motivasinya melanjutkan profesinya sebagai pemanjat tebing.
Dalam kesehariannya, Sabar hanya berwiraswata membuka usaha jahit dan jasa membersihkan gedung bertingkat di Solo.
“Dia juga ikut membersihkan gedung, tanpa gondola. Hanya bergantung dengan tali,” kata rekan Sabar yang menemaninya latihan.
Dengan yakin dan percaya diri, pria kelahiran Solo 43 tahun yang lalu itu rencananya akan mendaki dan mengibarkan bendera Merah Putih dipuncak gunung Elbrus tepat pada tanggal 17 Agustus, dimana rakyat Indonesia merayakan HUT RI ke 66.
“Tepat tanggal 17 Agustus, Sabar akan mengibarkan bendera merah putih memperingati HUT RI, dia akan kembali ke tanah air tanggal 25,” ungkapnya.
Rencananya, Sabar akan terbang ke Moskow, Rusia, Senin pekan depan. Tanggal 10 atau 11 Agustus, Sabar akan menundukan gunung tertinggi di Eropa tersebut bersama 3 pendaki lain dan 2 official.
Related Posts
