Cerita Arif Wibowo soal Cekcok: Kondisi Capek, Emosi karena Dibentak-bentak


eb8808e8-8983-4432-9c6c-670def937e2eAnggota DPR dari F-PIDP, Arif Wibowo, mengakui terlibat cekcok dengan ABK di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Dia emosi karena dibentak-bentak saat parkir kendaraan.

Ditemui di sela-sela kunjungan kerja bersama rombongan Komisi II DPR di Solong Beach Banyuwangi, Selasa (26/7/2016), Arif menceritakan, saat itu, Sabtu, 16 Juli, dia hendak menuju Jakarta via jalan darat setelah dinas di Denpasar. Sebelumnya, dia mampir ke rumah mertua di Jembrana.

“Capek wis. Saya bawa 2 anak dan istri,” kata Arif. Dia curhat selama ini hidup jauh dari keluarga, hanya bertemu 3 bulan sekali. Keluarga di Madiun, sedangkan Arid di Jakarta.

Saat itu pukul 13.00 WIB, kondisi tak begitu ramai. Arif hendak naik kapal dan menurunkan anak dan istrinya terlebih dulu. Menurut dia, biasanya pas parkir, penumpang sulit keluar karena mobil saling berhimpit.

“Saya diteriaki diminta segera keluar. Saya minta dia sabar, tapi malah petentang-petenteng,” katanya dalam bahasa Jawa.

“Posisiku itu kesel (capek). Anak itu (ABK) ngomel terus. Lihat videonya kalau tidak percaya,” tambahnya.

Soal pemukulan, Arif mengaku hanya mengacungkan tangan sambil menyebutkan identitas dan bertugas. Dia didorong, kemudian terjadi dorong-dorongan. “Kakiku ditendang, jatuh lah aku. Maju, ditendang lagi,” kata Arif sambil menunjukkan kakinya.

Situasi runyam karena teman-teman ABK datang. Sopir Arif turun tangan. “Bukan atas perintah saya tapi alamiah saja,” jelas Arif.

Sesaat setelah kejadian itu, Arif didatangi seseorang. Dia ditunggu di kantor polisi. Di sana, ada 5 ABK dan pimpinannya. Situasi sudah reda, saling bermaafan.

“Saya nasihati, jadi anak muda jangan seperti itu. Aku wis tuwo, umurmu piro? (Saya sudah tua, umurmu berapa). Aku 22 tahun om,” kata Arif menirukan ucapan si ABK.

ABK itu minta uang Rp 500 ribu ke Arif. “Padahal saya yang ditendang, bukan saya yang menendang dia. Tapi nggak apa-apa lah, saya kasih sesuai permintaannya,” jelas Arif.

ABK itu belum bisa dikonfirmasi atas cerita ini. Arif mengaku tidak mempunyai nomor telepon si ABK karena menganggap masalah sudah selesai. “Kalau aku punya nomor dia, berarti aku masih dendam,” katanya.

Arif menganggap masalah sudah selesai. Namun jika Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR memproses, dia mempersilakan.( Dtk /IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *