BPKD DKI: Dana Siluman Muncul Akibat DPRD Salah Tafsir


“Yang ngetik sih bener. Kalau di saya sih bener”

Ketua Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan DPRD telah salah menafsirkan tulisan hasil evaluasi Kemendagri. “Yang baca salah tafsir, yang ngetik sih bener. Kalau di saya sih bener,” ujar Heru yang ditemui di ruangannya, Senin 16 Maret 2015.

Menurut Heru, dalam dokumen hasil evaluasi Kemendagri yang dibaca dan ditafsirkan oleh DPRD pada halaman 5, merupakan lampiran aliran dana yang pernah diberikan oleh Pemprov kepada lima BUMD seperti PT. Dharma Jaya, PT. Ratax Armada, PT. Cemani Toka, PT. Grahasari Surya Jaya, RS. Haji Jakarta hanya sebatas penyertaan modal awal perusahaan.

Karena berdasarkan data kelima perusahaan tersebut tidak menunjukkan kinerja yang memadai, mengingat tidak memberikan bagian laba atas penyertaan modal tersebut.

“Sekarang saya minta diluruskan bahwa ini adalah empat BUMD dan satu Rumah Sakit Haji ini adalah yang pernah mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov DKI dari dulu. Rata-rata 5,5 miliar dan lain lain ini yang pernah mendapatkan. Bukan ini yang kami berikan pada 2015 terus siluman,” tambahnya.

Nilai yang tercantum di lampiran delapan APBD 2015 yang disampaikan ke Kemendagri merupakan nilai ekuitas perusahaan yang seluruhnya bukan milik Pemprov DKI.

Heru juga menegaskan bahwa sejak tahun 2010 PT. Ratax Armada, PT. Cemani Toka, PT. Grahasari Surya Jaya, RS. Haji Jakarta sudah tidak menerima aliran dana dari Pemprov. Sedangkan PT. Dharma Jaya terakhir tahun 2014 dan tidak lagi mendapatkan PMP di tahun 2015.

“Pemprov punya saham di sini tapi tidak 100 persen, RS Haji hanya 51 persen. Dan ini bukan PMP tapi nilai ekuitas yang ada di lima perusahaan ini. Tahun ini kita tidak kasih mereka. Saham di diperusahaan itu rata rata 28 persen, jadi memang perlu saya cek. Grahasari udah lama banget gak dapet. Saham kita disitu cuma 8,08 persen,” paparnya.

Seperti yang diketahui, dalam rapat internal Banggar DPRD DKI Jakarta hari ini mengklaim telah menemukan dana siluman sejumlah Rp316 miliar yang ditrafsirkan oleh DPRD sebagai dana siluman.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

6 thoughts on “BPKD DKI: Dana Siluman Muncul Akibat DPRD Salah Tafsir

  1. james
    March 16, 2015 at 10:30 pm

    Anggaran Siluman sengaja di kreasikan oleh DPRD memang untuk KORUPSI, tidak perlu diragukan lagi karena Kenyataan DPRD Koruptor semua

  2. James
    March 28, 2015 at 11:42 am

    Saya juga terlahir dari sperma korupsi

    1. james
      March 28, 2015 at 10:13 pm

      James PALSU bener ngaku saja loe dilahirkan dari Spema Koruptor Anjing

Leave a Reply to James Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *