Berkali-kali Risma Mohon Maaf Tak Bisa Ungkap Penekan Dirinya Terkait 21 Juta Data Ganda Bansos


Heboh temuan 21 juta dana ganda penerima bansos menjadi bahasan hangat di DPR.

Sejumlah anggota Komisi VIII DPR mencecar Mensos Tri Rismaharini untuk mengungkapkan data temuan yang dianggap penyimpangan tersebut.

Saat Risma menyebut ada yang menekannya, para Anggota DPR makin keras dengan desakannya.

Persisnya mendesak Risma agar membuka pihak-pihak yang menekan dirinya terkait 21 juta dana ganda penerima bansos.

Namun berkali-kali Risma meminta maaf tak bisa memenuhi desakan anggota DPR untuk mengungkapkan para penekan dirinya.

“Ah, saya mohon maaf kalau memang itu saya mohon maaf,” kata Risma.

Seperti diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini didesak untuk menjelaskan temuan 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos) saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (3/6/2021).

Awalnya, anggota Komisi VIII DPR Jefry Romdonny meminta Risma menjelaskan rencana menidurkan 21 juta data ganda itu, sebelum membahas anggaran Kementerian Sosial 2022.

“Ini mungkin kami perlu penjelasan, sebenarnya bagaimana. Jadi rasanya kalau yang 21 juta ini masih belum jelas, saya rasa kita belum bisa membahas mengenai anggaran,” kata Jefry dalam rapat, Kamis (3/6/2021).

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR Rudi Hartono menambahkan, Risma juga perlu menjelaskan karena permasalahan data tersebut sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu atau tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Bu Menteri, saya ingin bertanya dan ingin memberi masukan. Pertama saya ingin bercerita bahwa ini data, mungkin yang double ini sudah 10 tahun yang lalu. Mungkin ibu dulu masih kepala dinas,” ujar Rudi.

Ia mengatakan, data ganda penerima bansos itu juga kerap menjadi pertanyaan ketika dirinya turun ke daerah pilihan (dapil) saat masa reses.

Banyak yang mengeluhkan kepadanya dan mengaku tidak mendapatkan bantuan itu.

“Waktu itu di masa pemerintahan Pak SBY saya ingat Bu. Jadi banyak yang ngeluh. Terus saya melapor ke dinas ke kementerian seperti kita pingpong begitu kan,” jelasnya.

Untuk itu, politisi Nasdem itu meminta agar Risma menjelaskan secara rinci terkait 21 juta data ganda tersebut.

Ia juga meminta, jika benar data itu ganda, maka bukan hanya ditidurkan melainkan juga dihapus.

“Kalau memang double ya dihapus. Hapus, Bu. Jangan ditidurkan. Kalau ditidurkan artinya nanti bisa bangun lagi dia, Bu,” tegas Rudi.

 Ribuan paket bantuan sosial (bansos) sembako tertumpuk di area Posko Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, pada Jumat (7/8/2020).
Ribuan paket bantuan sosial (bansos) sembako tertumpuk di area Posko Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, pada Jumat (7/8/2020). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan terungkapnya 21 juta data ganda penerima bantuan sosial.

Hal itu diungkap oleh Risma saat berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membahas perkembangan mengenai data penerima bansos.

“Alhamdulillah sesuai janji saya bulan April, di mana kami bisa menyelesaikan untuk perbaikan datanya. Dan hasilnya adalah seperti yang sudah saya sampaikan, ada 21 juta data itu ganda lalu kami tidurkan,” tutur Risma, Jumat (30/4/2021).

Sementara di depan anggota DPR. Risma mengungkap bahwa sebenarnya dirinya menerima banyak tekanan terkait masalah data penerima bansos.

“Saya mungkin bisa jelaskan, pak. Terus terang, pak, data ini banyak sekali tekanan, saya harus jelaskan,” kata Risma.

Kemudian Risma menjelaskan perihal data ganda penerima bansos secara panjang.

Tapi Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto kemudian memotong pembicaraan dan menanyakan siapa pihak yang menekan politikus PDIP tersebut.

Akan tetapi Risma tak menjawab siapa sosok yang menekannya.

Dia hanya menegaskan memang ada pihak yang menekan dirinya.

“Yang nekan Ibu tuh siapa, Bu?,” tanya Yandri kepada Risma.

“Ada pak, mohon maaf,” jawab Risma.

Yandri pun menekankan kepada Risma pentingnya untuk mengungkap hal itu, sebab pihaknya yakni Komisi VIII bisa saja menjadi pihak tertuduh.

“Ya nggak, ini kan kita yang diberikan amanah oleh rakyat kan harus tahu juga dan ini kan kita. Gini loh, Ibu, kita ini termasuk tertuduh loh, Bu,” kata Yandri.

“Ah, saya mohon maaf kalau memang itu saya mohon maaf,” kata Risma.( WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *