Ahok curhat susahnya urus Jakarta, sering terganjal staf sendiri


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berbagi pengalaman mengenai sulitnya membenahi ibu kota. Dia menceritakan hal itu di hadapan peserta seminar internasional mengenai pembangunan kota, ‘New Cities Summit’, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.

Di depan para akademisi perkotaan, arsitek, dan para kepala pemerintahan kota dari sejumlah negara itu, Ahok menceritakan bagaimana kendala yang dihadapi dalam membenahi dan membangun kota, terkadang justru datang dari internal lembaga pemerintahan itu sendiri.

“Kesulitan dalam membangun kota kami justru lebih sering muncul dari staf pemerintahan kami sendiri,” ujar Ahok di hadapan para peserta seminar di Ciputra Artpreneur, Selasa (9/6).

Ahok menceritakan, lambannya penerapan program pemerintahan, seperti mekanisme Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tiap kecamatan dan kelurahan, sampai hari ini belum juga terlaksana dengan baik. Padahal, program itu sudah ada sejak sebelum dirinya menduduki kursi pemerintahan DKI, bersama Joko Widodo sejak 2012 silam.

Bahkan, lanjut Ahok, sampai saat ini pelaksanaan mekanisme PTSP itu sendiri justru sering kali tak mencapai tujuan utamanya, yaitu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. Hal ini terjadi karena aparat pemerintahan masih banyak yang memiliki kebiasaan mengambil keuntungan, dari pelayanan kepada warga DKI Jakarta itu sendiri.

Maka, salah satu kebijakan utama yang diambil saat ia dan mantan Gubernur DKI Joko Widodo mengambil alih pemerintahan Jakarta di tahun 2012 lalu, adalah melakukan reformasi birokrasi guna membenahi sistem pemerintahan ibu kota.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *