Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar kecewa dengan pilihan Presiden Joko Widodo yang mengusung Sutiyoso sebagai calon tunggal kepala BIN. Menurutnya, Sutiyoso banyak terlibat dalam kasus-kasus pelanggaran HAM.
“Dulu Jokowi bisa menang karena rakyat tidak mau memilih Prabowo karena pelanggaran HAM. Sekarang Jokowi malah memilih pelanggar HAM sebagai kepala BIN,” ujar Haris dalam diskusi bertajuk ‘Menolak Sutiyoso Sebagai Kepala BIN’, di Hotel Mega Bintang, Minggu (21/6).
Salah satu bentuk pelanggaran HAM Sutiyoso, jelas Haris, adalah penyerangan kantor DPP PDI (sebelum benama PDIP) 27 Juli 1996. Haris menyebut jenderal bintang tiga tersebut sebagai aktor di balik penyerangan. Saat terjadi penyerangan, Sutiyoso merupakan Panglima Kodam Jaya.
Selain di Jakarta, lanjut Haris, Sutiyoso disebut terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur saat dirinya tergabung dalam Operasi Seroja. Operasi tersebut terjadi pada tahun 1975.( Mdk / IM )