
“Kami melakukan ini dengan baik berdasar Perpres 54 dan Perpres 70. Insya Allah proyek ini kami kerjakan sesuai prosedur,” ujar Udar dalam jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, (13/5).
Dan perencanaan proyek ini diketahui oleh semua pihak terkait termasuk DPRD.
Oleh karena itu Udar mengklaim segala perencanaan diketahui semua pihak dan sesuai prosedur, termasuk dalam pelelangan dan pekerjaan yang dilakukan panitia lelang serta pemenang tender proyek. Udar bahkan menegaskan bahwa jangan sampai ada pihak merembetkan kasus itu kepada Gubernur DKI Jokowi.
Udar mengharaokan tidak ada salah persepsi sehingga menyalahkan Jokowi terkait kasus itu. Sebab, kata Udar, proyek itu bukan berasal dari Joko Widodo pribadi, melainkan Pemprov DKI dengan melibatkan banyak pihak.
“Dalam pelaksanaan kegiatan proyek ini tidak tiba-tiba datang dari Dishub. Pekerjaan ini adalah pekerjaan pemerintah, ini pekerjaan terstruktur dan terprogram tapi bukan pribadi-pribadi. Ini dilaksanakan secara struktural, semuanya berkoodinasi,” tegasnya.
. Dari 531 jumlah bus Transjakarta yang dibeli, kata dia, hanya ada 14 bus yang berkarat. Bus-bus itu juga telah diperbaiki.
“Ini seperti kita membeli telur satu truk, ada 14 yang pecah. Nah 14 yang pecah itu kan akan diganti oleh penjualnya. Kan masih jaminan. Kalau bus ini masih jaminan satu tahun, jaminan suku cadangnya pun 10 tahun dan belum dibayar. Oleh karena itu kami ingin clear-kan jangan diopinikan seluruhnya berkarat, hanya 14 yang berkarat,” tandas Udar















