Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba mengamuk ketika membahas mengenai kesepakatan kerja sama penyediaan armada bus TransJakarta sebanyak 10 unit. Hal itu lantaran ada pihak yang ingin menyumbang, namun tetap harus dibebani pajak.
“Orang mau nyumbang bus masih disuruh bayar pajak. Jadi orang nyumbang Rp 1,5 miliar harga bus, masih dikenai pajak juga ini kan namanya brengsek,” ujarAhok dalam rapat yang digelar di ruang rapat Wakil Gubernur DKI di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Ahok mencontohkan, bus Kopaja yang di antaranya menyertakan iklan di badan bus tidak perlu membayar Nilai Strategis Reklame (NSR). Ahok pun menegaskan selama ini ia mengetahui bahwa iklan di bus tidak ada NSR.
“Padahal seumur-umur yang saya tahu, iklan di dalam bus enggak ada NSR sama sekali. Ini baru saya temui di DKI,” tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Menurut Ahok, seharusnya bus-bus yang merupakan Corporate Social Responsibility (NSR) tidak perlu dikenaipajak karena sudah menyumbang bus untuk Pemprov DKI.
“Ini sudah butuh. Kita ini butuh bus, tapi malah dikasih begini pengusahanya. Kalau tidak mau dipakai, ya tidak usah. Mereka sudah ngurus dari setahun lalu malah masih tidak bisa,” ucap Ahok.
Rapat ini tidak hanya dihadiri oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Endang Didjayanti, BPKP, Dinas Pelayanan Pajak DKI dan tiga perusahaan swasta.
Ahok, nah itu namanya TIDAK TAHU DIRI, sudah diberi masih Memalak pula, kan hanya Preman yang melakukan begitu ??? sudah dasarnya Negara Preman jadi sikapnya selalu ala Preman dan dimana-mana Preman, coba lihat saja banyak peristiwa masa lalau ala Preman, Memalak, Menjarah, Merampok, Merebut, Mengambil Alih, pengen enaknya doang tanpa Berjuang
Itu KURANG AJAR, coba mobil murah di kenain pajak mau enggak. .
pejabat gituan sih gampang diurusnya ;kandangkan ke ragunan trus pecat…beressssssssss
tempeleng aja hok di monas biar semua orang tau ke goblokanny,org goblok jd pejabat..