Polwan yang Terbiasa dengan Kekerasan, Kejahatan


Polwan yang Terbiasa dengan Kekerasan, Kejahatan

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 8 Pebruari 2021/Indonesia Media – Menyusuri lorong-lorong dengan deretan kios/toko alat berat, alat teknik, elektronik dan lain sebagainya di kawasan pusat perdagangan Glodok, orang-orang seliweran serta kepadatan lalu lintasnya seakan menghimpit gedung Polsek Taman Sari Jakarta Barat. Suasana di luar dan di dalam gedung Polsek tersebut tidak kontras, sebaliknya (sosial-psikologis) menyerupai dengan suasana perdagangan alat-alat berat terlengkap di Indonesia. Mur-baut, tali baja, rantai, pemotong keramik, gergaji listrik, genset, dinding plat logam dan lain sebagainya adalah citra Glodok, kec. Taman Sari Jakarta Barat. “(Suasana) kantor polisi (Polsek Taman Sari) biasa saja seperti suasana di luar, aktivitas perdagangan alat berat di Glodok. Mungkin pandangan masyarakat terhadap Polsek, (tempat) penjahat. Dulu sebelum menjadi polisi, saya juga takut. Tapi sekarang sudah terbiasa,” Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) Pol. Yolla Bernanda, S.Kom, M.H. mengatakan kepada Redaksi.

Ketika Redaksi sedang mewawancarai Polwan (Polisi wanita) kelahiran 2 September 1982, sekali-sekali terdengar suara tahanan. Selain, ada beberapa anggota keluarga yang datang mengunjungi tahanan. Ruang tahanan dengan tembok massive dan hanya ada jalusi berkawat. Beberapa tahanan memelototi setiap orang yang lewat, termasuk Redaksi dan Polwan Yolla. Beberapa menyapa, tapi kami tidak menghiraukan. ‘mba Yolla… mba Yolla … itu siapa?’ teriak salah seorang tahanan. Lalu Redaksi sempat memperhatikan jalusi pada tembok yang membatasi ruang tahanan dengan ruangan petugas dan personel Polsek. Sehingga mereka bertanya bersahut-sahutan. ‘Om sedang cari siapa?.’ bahkan ada juga yang ngobrol dengan anggota keluarganya yang mengunjungi dan membawa makanan. Kasusnya mulai dari perampokan, penipuan, narkoba, dan lain sebagainya. Tahanan tersebut masih bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya melalui jalusi. “Ruangan tahanan sumpek dan padat, saya sudah terbiasa karena sudah lama (bertugas). Saya bawa tahanan, mereka sudah bunuh orang, tapi ketika digiring, (yang bersangkutan) tidak sekejam itu. Karena ia sudah mengakui kesalahan, dan menyesal. Suasana tahanan di Polsek, Polres tentunya tidak bisa disamakan dengan yang ada di negara maju seperti di Amerika. Upaya mengurangi kepadatan dalam penjara, humanisasi pada kunjungan keluarga, termasuk kunjungan suami-istri, dan lain sebagainya belum maksimal disini,” katanya.

Sehingga, baginya Polisi juga terus belajar dan belajar untuk meningkatkan profesionalisme serta tetap independen. Selama 17 tahun mengabdi, tepatnya sejak 2004 ketika memasuki Sekolah Polwan di Ciputat Jakarta Selatan, ia mengaku terus terdorong untuk belajar. Pendidikan formal S1 (strata satu), ia mengikuti program studi Teknologi Informasi (TI) Universitas Mercu Buana Jakarta Barat. “Skripsi saya mengenai TI tentang game kaitan dengan desain baju dinas Polri. Karena Polri kan terdiri dari beberapa satuan organisasi termasuk Korps Brimob, Polair (Polisi Air dan Udara) dan lain sebagainya,” kata pemilik nama Tionghoa ‘Chang Mei Xiang’.

Lalu, ia mendapat gelar Magister Hukum dari Universitas Krisnadwipayana. Program S2 (strata dua) dengan tesis mengenai anak narkoba dan rehabilitasi. Anak di bawah umur yang ditangkap karena narkoba di Medan hanya mendapat hukuman tujuh bulan penjara. “Saya tidak setuju. Pada tesis saya, anak tersebut bukan hanya pecandu tapi juga penjual narkoba,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Polwan yang Terbiasa dengan Kekerasan, Kejahatan

  1. Perselingkuhan+Intelek
    February 9, 2021 at 6:19 pm

    sekalinya warga Keturunan menjadi salah satu Aparat Negara selalu menonjol atas kemampuannya

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *