Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan siap merespons jika presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), mendesaknya untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Ada yang mengatakan Pak Jokowi akan mendesak saya umenaikkan harga BBM. Saya sudah siap meresponnya, jika ditanya,” kata Presiden SBY melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, pada Rabu malam.
Dalam pertemuan yang akan diadakan di Laguna Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam, tidak akan ada agenda khusus terkait pertemuannya dengan presiden terpilih tersebut. Presiden SBY berjanji akan lebih banyak mendengar.
Menurut SBY, lebih baik ia menunggu dan merespons saja karena kalau ia proaktif nantinya bisa dianggap merecoki Pak Jokowi. “Padahal, niat saya baik dan tulus,” ujar SBY.
Presiden meyakini, apa yang ia ketahui, alami, dan laksanakan selama 10 tahun memimpin negeri dan menjalankan pemerintahan akan berguna bagi Jokowi yang akan menggantikannya memimpin Indonesia mulai 20 Oktober mendatang.
Ia juga menjelaskan melalui akun Twitternya, bahwa pertemuannya dengan Jokowi dimaksudkan untuk kelancaran transisi kepemimpinan.
Ide pertemuan bermula dari dirinya yang disambut baik oleh Jokowi. “Tujuannya agar transisi berjalan baik dan untuk keberhasilan pemerintahan berikutnya,” ujar SBY.
Pertemuan antara presiden yang akan mengakhiri masa jabatan dan presiden yang akan menggantikannya itu baru kali ini terjadi sejak Indonesia merdeka. Dengan pertemuan ini, menurut SBY, kita berkesempatan melakukan transisi yang terencana. “Semoga menjadi tradisi demokrasi kita,” tutur SBY.
Atas dasar pemikiran itu, di atas Kapal TNI-AL di Sorong, Papua Barat, SBY telah meminta Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk berkomunikasi dengan Jokowi.
“Saya persilakan Pak Jokowi memilih waktu pertemuan sekembalinya saya di Jakarta (29 Agustus), atau ketika saya masih di Bali,” ungkap SBY sambil menyebutkan bahwa Jokowi memilih bertemu di Bali, tanggal 27 Agustus malam ini. “Hal ini semata-mata utk memenangkan waktu,” kata SBY.
Menjelang turun dari jabatannya SBY masih memperlihatkan kerja sama dengan Jokowi Presiden mendatang, ini suatu sikap yang mencerminkan seorang Pejabat Pemerintah yang. Bijaksana dan Gentleman, mendukung Jokowi dan akan merespons usulan Jokowi untuk segera Menaaikkan BBM meski sebelum dia menjabat Presiden……..kalau saja Wowo yang menjadi Presiden akan berbeda keadaan situasinya karena Kesombongan Keangkuhan dan Tidak Gentlemannya Wowo