Sebuah kelompok bersenjata yang dipimpin Nurdin alias Din Minimi terang-terangan menyatakan dirinya melawan pemerintah Aceh. Kelompok mantan kombatan GAM wilayah Peureulak Aceh Timur itu kecewa terhadap pemerintah Aceh yang tidak memperdulikan nasib mereka. “Kami bangkit untuk menuntut keadilan,” kata Nurdin alias Din Minimi dalam keterangan melalui telpon kepada wartawan, Ahad 12 Oktober 2014.
Nurdin menilai Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf, mantan petinggi GAM, harus bertanggung jawab atas kehidupan mantan anak buahnya, janda korban konflik, anak yatim dan masyarakat Aceh yang hingga kini tidak jelas hidupnya, sementara banyak para petinggi GAM lain yang hidupnya sejahtera.
Pada Jumat, 10 Oktober 2014 lalu, Nurdin sempat unjuk gigi dengan berpose membawa senjata laras panjang di sebuah pondok di pedalaman Aceh Timur. Saat itu Nurdin tampil bak panglima GAM di masa perang, diapit dua pengawal dengan memegang senjata laras panjang dipadu dengan singlet loreng simbol Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin bereaksi atas pernyataan Din Minimi. Dia meminta agar situasi damai Aceh hari ini tak dirusak. “Mari lihat perdamaian ini dengan mata hati sehingga lebih jernih dalam melihat berbagai persoalan, dan mari kita selesaikan persoalan dengan duduk dan berbicara dengan hati,” kata Murthalamuddin.
Kepala Kepolisian Resor Aceh Timur AKBP Muhajir menyebut Din Minimi adalah kelompok yang terlibat dalam serangkaian aksi kriminal di Aceh Timur. “Kelompok tersebut menjadi target utama Polres Aceh Timur. Kelompok bersenjata yang meresahkan warga tidak ditoleransi polisi,” kata Muhajir.
Aceh kembali Memanas dan Kemungkinan Perang sesama disana dan juga Pemerintah, Papua belum selesai, Aceh Muncul Problema kembali, peninggalan SBY nih