JAKARTAÂ — Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo mengatakan, Polri akan melakukan koordinasi dengan pihak kementerian Luar Negeri untuk mengecek kabar yang menyebutkan seorang WNI yang tercatat sebagai anggota Al Qaeda, tewas ditembak pasukan pemerintah Yaman di kawasan Zinjibar, Yaman Selatan.
“Nanti tentu kita koordinasikan dengan Interpol kemudian koordinasi selanjutnya dengan Kementrian Luar Negeri,” kata Kapolri di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2011).
Diberitakan sebelumnya, pihak berwenang Yaman berhasil menewaskan sekira 10 anggota militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda, di dekat Kota Zinjibar. Menurut penyelidikan, seorang di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Insiden ini berlangsung ketika pasukan Yaman terlibat baku tembak di dekat wilayah Zinjibar. Kota ini memang sudah dikuasai oleh pihak militan.
“Dua anggota Al Qaeda tewas dalam serangan di Zinjibar,” ungkap pejabat keamanan Yaman Kota Jaar yang dekat dengan Zinjibar seperti dikutip AFP, Rabu (9/11/2011).
Pejabat yang enggan disebutkan namanya tersebut memastikan bahwa seorang dari korban tewas adalah WNI, sementara seorang lainnya warga negara Yaman sendiri. Sedangkan anggota Al Qaeda yang tewas lainnya, dikabarkan tewas oleh serangan Brigade 25 Yaman.
Keamanan di Yaman saat ini memang tengah terancam akibat protes rakyat yang menuntut agar Presiden Ali Abdullah Saleh turun dari jabatannya. Kondisi ini memungkinkan pihak Al Qaeda wilayah Semenanjung Arab (AQAP), leluasa untuk menguasa kota di Yaman khususnya di wilayah selatan.
Selain pertempuran bersenjata, wilayah Rumeila yang berdekatan dengan Jaar diterjang oleh bom dari pesawat pengebom tak berawak Amerika Serikat (AS). Kota tersebut selama ini memang dikenal sebagai salah satu basis pertahanan Al Qaeda.
Tidak jelas berapa korban jiwa dilaporkan dalam serangan udara tersebut. Pemerintah Yaman berharap dengan bantuan AS, pihaknya dapat melumpuhkan kekuatan Al Qaeda di negara mereka.
Related Posts
