Buronan kasus pembunuhan tersebut sempat meronta kepada polisi menolak dipulangkan setelah 20 tahun kabur dari India.

Buronan asal India Rajendra Sadashiv Nikalje meronta saat digiring petugas dari ruang tahanan menuju Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali, Kamis (5/11). Buronan kasus pembunuhan paling dicari di India itu sempat mengamuk dan menolak dipulangkan ke negara asal setelah puluhan tahun dalam pelarian.

Dikawal satu regu Brimob dan Barracuda, buronan India dideportasi

Rajendra Nikalje alias Chota Rajan alias Kumar Mohan (56), pria asal India buronan Interpol hari ini, Kamis (5/11), dipulangkan ke negaranya, melalui Bandara Ngurah Rai. Polda Bali hanya mengawal buronan itu dengan satu regu (terdiri dari 6 orang) Brimob menggunakan kendaraan taktis Barracuda.

“Kita langsung menuju Lanud AU Ngurah Rai. Pesawat yang membawa parkir di kawasan Lanud TNI-AU,” kata Perwakilan Interpol Indonesia, Ajun Komisaris Besar Sandy Wirawan, di Mapolda Bali, Kamis (5/11).

Polisi mengawal buronan paling wahid asal India ini menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Rajendra keluar dari gedung Reskrimsus Polda Bali sekitar pukul 20.20 WITA.

“Kita hanya lakukan pengecekan barang miliknya. Khususnya soal kelengkapan dan administrasi, sebelum dideportasi,” sambung Sandy.

Saat keluar menuju Barracuda, Rajendra nampak mengenakan kemeja putih, celana jin, dan sepatu sport. Dia terlihat tenang digiring menuju mobil Barracuda.

Tak sampai lima menit, iring-iringan mobil membawa Rajendra meluncur menuju Bandara Ngurah Rai. Sebelumnya, dua koper hitam besar dan putih diduga barang bawaan Rajendra dimasukkan ke dalam mobil Toyota Avanza warna hitam.

“Sekarang langsung ke bandara dan dia langsung dibawa terbang. Kami hanya mengantar hingga bandara saja,” kata Sandy.

Sandy menyatakan, di dalam pesawat, buronan ini juga mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian India. ( Mdk / IM )