Upaya face off mantan Dirut DIS setelah pailit 6 tahun lalu


Upaya face off mantan Dirut DIS setelah pailit 6 tahun lalu

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 1 Nopember 2021/Indonesia Media – Orang-orang berduit di Jakarta, salah satunya paling banyak menetap di komplek perumahan elit Pantai Mutiara (PM), Jakarta Utara yang dibangun dengan reklamasi pada tahun 1988, melanjutkan reklamasi pantai di wilayah Pluit. Beberapa penghuninya memarkir yacht atau speed boat di belakang rumah dengan konstruksi dermaga. Salah satu penghuni, yakni mantan Dirut PT Dhiva Inter Sarana (DIS) yang divonis pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tahun 2015 yang lalu. Total tagihan sementara DIS dan penjamin pribadi yang telah diverifikasi oleh tim pengurus mencapai Rp4,07 triliun. Salah satu pengurus Allova H. Mengko merinci utang DIS dari kreditur separatis Rp2,71 triliun dan kreditur konkuren Rp610,05 miliar. Enam tahun berlalu, penjamin yang merangkap Dirut DIS masih hilang, tidak tentu rimbanya. “Setahu saya, yang bersangkutan melakukan face off setelah enam tahun menghilangPenampilan berubah terutama wajah, identitasnya termasuk nama, passport juga diubah. Sidik jari juga diubah, hanya mata yang tidak bisa diubah,” kata salah seorang warga yang sehari-harinya beraktivitas di PM.

 

Sumber tersebut mengaku sudah kenal dengan yang bersangkutan sebelum perusahaan pengulir pipa migas (minyak dan gas) tersebut dinyatakan pailit. “Saya sering temu, bahkan menahkodai (yacht/speed boat) nya. Biasanya dia berangkat dari Batavia Marina, Sunda Kelapa. Tetapi setelah perusahaannya pailit, saya nggak pernah lagi temu,” kata sumber tersebut, tanpa mau menyebutkan namanya.

Setelah DIS pailit, pemberitaan di berbagai media massa menyeruak. Selain, ada forum di salah satu portal yang menulis dan upload video masa-masa jaya yang bersangkutan. Tulisan keterangan pada video tersebut ‘ …. the father of Dhiandro Edwin and Vanessa, is running away from the banks and nowhere to be found …’ selain ada juga keterangan ‘ ….Partying and high-end living with banks money …’ pada video perayaan birthday, sweet sixteen anak yang bersangkutan. “Saya dapat info dari tangan kanannya, namanya Harapat. Itu  nama sehari-harinya yang memang sudah lama bekerja untuk yang bersangkutan. Sehingga sampai sekarang, Harapat tetap bantu untuk urusan transfer uang ataupun cash,” kata sumber tersebut.

 

Ia mengaku temu Harapat di PM juga. Terakhir, temu sebelum pandemic covid yaitu Maret 2020. Tapi ia mengaku, sebelum pandemic covid, Harapat hanya kadang kadang saja muncul, lalu menghilang. Kemunculannya bisa di Batam, bisa di Kalimantan, Jawa. “Tidak menentu. Saya dengar dari teman-teman, kadang dia di Batam. Saya kenal Harapat, biasa ngobrol sebelum DIS pailit. Tapi saya tidak pernah minta nomor WhatsApp nya,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *