Universitas Kehidupan di LP Sukamiskin Bandung
dilaporkan: Setiawan Liu

Tetapi di balik suasana berbagai keindahan atmosphere Paris van Java, dan sejuknya kota Bandung, salah seorang WBP merasa perlu sharing. Baginya, setelah lima tahun mendekam di sel penjara, berharap agar masyarakat tidak men-stigma buruk eks tahanan Sukamiskin. “Kami mau pulang, menatap masa depan yang lebih cerah. Tapi kadang masyarakat masih menghakimi kami. Padahal dosa kami, ibaratnya sudah ditebus karena sudah menjalani masa tahanan,” kata WBP Herry Setiadji dengan kasus restitusi lebih bayar pajak atas pajak penghasilan.
Ia sebentar lagi bebas, setelah lima tahun mendekam di Sukamiskin. Ia berharap, jangan lagi wartawan kejar-kejar untuk pemberitaan. Baginya, kalau ada kasus yang baru, (kasus) yang lama nggak usah diungkit lagi. Baginya, sebagai orang beriman, umat Nasrani, ia tidak terlalu terpengaruh dengan bully masyarakat. Bahkan, ketika masih ditahan di Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, anak-anaknya sering datang jenguk dan ikut kebaktian bersama. Anak-anaknya tidak mengalami bully ketika ia ditahan dan sempat menjadi pemberitaan di media massa. “Anak saya mengaku di depan gurunya, bahwa ia diundang KPK untuk isi acara kebaktian. Gurunya diam. Tidak semua WP ‘makan’ duit negara, dan foya-foya. Banyak cerita selama saya ditahan, tapi singkatnya, ini (menjalani masa tahanan) seperti kuliah di universitas kehidupan,” tegas Herry. (sl/IM)















