Traveler Fleksibel Atur Perjalanan, Penerbangan di Bandara PT Angkasa Pura II Bergairah


Bandara Internasional Soekarno-Hatta dukung kelancaran fase recovery dengan sediakan vending machine APD

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menetapkan setiap penumpang pesawat harus menunjukkan hasil rapid test dan PCR test yang berlaku 14 hari pada saat keberangkatan.

Ketentuan ini tercantum di dalam Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 09/2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Nomor 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Adapun ketentuan sebelumnya yang tercantum pada Surat Edaran 07/2020, rapid test berlaku 3 hari pada saat keberangkatan dan PCR test berlaku 7 hari pada saat keberangkatan.

“Ketentuan baru saat ini mengatur bahwa rapid test dan PCR test berlaku 14 hari pada saat keberangkatan dengan pesawat. Masyarakat memiliki waktu lebih untuk melakukan pengecekan dengan rapid test dan PCR test,” ungkap President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, dalam pernyataan resminya, Minggu (28/6/2020).

Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II optimistis lalu lintas penerbangan akan meningkat.

“Traveler dapat mengatur waktu dengan lebih fleksibel, dan kami perkirakan peningkatan lalu lintas penerbangan dapat meningkat mulai Juli 2020. PT Angkasa Pura II juga menetapkan bulan Juli sebagai fase recovery [pemulihan] di tengah pandemi global Covid-19,” kata Muhammad Awaluddin.

Saat ini maskapai maskapai penerbangan berjadwal sudah beroperasi seluruhnya di bandara-bandara PT Angkasa Pura II. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, AirAsia Indonesia, Trigana Air, Airfast hingga Susi Air.
Saat ini maskapai maskapai penerbangan berjadwal sudah beroperasi seluruhnya di bandara-bandara PT Angkasa Pura II. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, AirAsia Indonesia, Trigana Air, Airfast hingga Susi Air. (dok. AP II)

Adapun pada Juni 2020, lalu lintas pesawat di 19 bandara perseroan sebanyak 500 – 550 pergerakan/hari dan jumlah penumpang mencapai 25.000 – 30.000 penumpang/hari.

“Kami prediksi jumlah penumpang di 19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II pada Juli 2020 dapat meningkat berkisar 20-25 persen dibandingkan dengan Juni 2020,” sambung Muhammad Awaluddin.

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan lalu lintas penerbangan diperkirakan sebagian besar ada di Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

Konektivitas antara Soekarno-Hatta dengan bandara-bandara lain di berbagai wilayah di Indonesia akan dibuka kembali.

Begitu juga dengan frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif, diyakini akan semakin meningkat.

“Soekarno-Hatta merupakan hub bagi penerbangan domestik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lain di Indonesia. Karena itu di fase recovery bulan depan, rute-rute domestik kami perkirakan akan kembali aktif,” jelas Muhammad Awaluddin.

Angkasa Pura II menyiapkan sejumlah fasilitas antara lain vending machine alat pelindung diri (APD) dan tempat melakukan rapid test.
Angkasa Pura II menyiapkan sejumlah fasilitas antara lain vending machine alat pelindung diri (APD) dan tempat melakukan rapid test. (dok. AP II)

Konsisten penuhi protokol kesehatan

PT Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan prosedur guna menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi ini selalu dapat dipatuhi oleh setiap pihak.

Pemeriksaan dokumen masih diberlakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) dan maskapai di bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.

“Stakeholder penerbangan harus secara konsisten dan disiplin menjalankan prosedur untuk memenuhi protokol kesehatan. Seluruh stakeholder mulai dari PT Angkasa Pura II, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, maskapai, traveler, dan lainnya termasuk operator angkutan publik kereta dan darat harus konsisten terhadap protokol kesehatan,” ujar Muhammad Awaluddin.

Di sisi lain, guna membantu traveler dapat memenuhi protokol kesehatan, bandara-bandara PT Angkasa Pura II menyiapkan sejumlah fasilitas antara lain vending machine alat pelindung diri (APD) dan tempat melakukan rapid test.

Vending machine sudah terdapat di Soekarno-Hatta yang menyediakan masker, hand sanitizer dan tissue basah selama 24 jam.

Proses pembelian pun dapat dilakukan menggunakan uang elektronik.

Ke depannya, vending machine ini juga akan disiapkan di bandara-bandara perseroan lainnya.

Sementara itu fasilitas bagi traveler untuk melakukan rapid test di bandara PT Angkasa Pura II dioperasikan oleh Holding BUMN Farmasi.

Ini dapat semakin memudahkan traveler, karena dapat melakukan rapid test di hari yang sama dengan jadwal keberangkatan.

“Selain persiapan guna mendukung protokol kesehatan dipenuhi, kami juga melakukan persiapan terkait dengan angkutan publik di fase recovery bulan depan. Misalnya di Soekarno-Hatta, mulai 1 Juli 2020 Kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah beroperasi kembali,” ujar Muhammad Awaluddin.

Mulai Juli 2020, Kereta Bandara Soekarno-Hatta beroperasi menyediakan akses dari bandara ke pusat kota Jakarta dengan jumlah perjalanan mencapai 50 perjalanan per hari, dan maksimal penumpang adalah 70 persen dari kapasitas kursi.

Seluruh penumpang juga harus menjalani protokol kesehatan sebelum menaiki kereta dan selama perjalanan berlangsung.

Melalui berbagai persiapan yang dilakukan, PT Angkasa Pura II optimistis fase recovery dapat tetap mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemi.( WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Traveler Fleksibel Atur Perjalanan, Penerbangan di Bandara PT Angkasa Pura II Bergairah

  1. pengamat
    June 29, 2020 at 5:54 am

    harusnya masa berlaku surat keterangan jangan diperpanjang, sebab tidak ada jaminan juga bakal bebas korona. Lebih baik bandara untuk sementara ditutup saja. Masyarakat jangan keluyuran dulu, tetap diam di kota domisili.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *