SINGAPURA, – Politisi kawakan dan bankir Tony Tan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Singapura pada Minggu (28/8/2011) setelah ia meraih kemenangan dengan perolehan suara tipis. Tan, 71 tahun, adalah mantan deputi perdana menteri dan orang dekat dengan Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa di negara kota itu.
Ia menang dengan perbedaaan 7.269 suara dari saingan terdekatnya dalam pemilihan presiden Sabtu untuk menjadi kepala negara. Tan meraih sebanyak 744,397 atau 35 persen dari total suara yang sah, di bawah 60 persen suara yang diperoleh PAP dalam pemilihan umum pada Mei lalu yang merupakan perolehan suara paling rendah sejak partai itu berkuasa 52 tahun lalu.
“Presiden merupakan presiden untuk semua warga Singapura, bukan hanya untuk mereka yang telah memberikan suara untuk saya tetapi bahkan untuk mereka yang tak memilih saya. Saya berjanji akan bekerja bagi setiap dan siapa saja di antara kalian,” katanya setelah kemenangannya diumumkan.
Tony Tan telah menjadi anggota parlemen selama 27 tahun dan menjadi menteri lima kali sebelum pindah ke Government of Singapore Investment Corporation (GIC) yang menanam modal di cadangan devisa Singapura. Saingan terdekatnya adalah Tan Cheng Bock, 71 tahun, yang bersuara oposisi dan menyerukan pemisahaan jelas antara presiden dan pemerintah kendati dirinya bekas anggota PAP.
Presiden “harus bukan orang dekat partai politik,” kata Bock sebelum pemilihan itu. “Kepentingannya harus nasional, bukan dengan agenda politik dalam benaknya,” katanya.