Tiga Orang Indonesia Masuk Daftar Baru Teroris Internasional


Amerika Serikat (AS) mengumumkan daftar nama dua puluhan orang dan kelompok sebagai teroris asing atau fasilitator bagi para teroris, termasuk di antaranya satu organisasi dan tiga individu asal Indonesia.

Departemen Luar Negeri AS memberi label sebagai teroris asing kepada dua kelompok dan sepuluh orang, termasuk diantaranya Amru al-Absi, pemimpin Islamic State atau ISIS di Provinsi Homs Suriah, yang bertanggung jawab atas penculikan, dan Salim Benghalem, warga Prancis yang menjadi anggota ISIS dan bermukim di Suriah.

Departemen Keuangan AS mendaftarkan 11 individu dan satu kesatuan khusus teroris global, termasik Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, seorang berkewarganegaraan Georgia yang berbasis di Suriah dan memegang posisi militer senior di ISIS.

“Hari ini, pengumuman ini akan mengganggu upaya ISIS, al Nusrah Front, Al-Qaeda dan Jamaah Islamiyah untuk mengangkat, mengirim dan mengakses dana yang difasilitasi para teroris asing,” kata David Cohen, wakil menteri keuangan untuk bidang intelijen finansial dan terorisme AS.

Sanksi-sanksi itu memungkinkan pemerintah untuk membekukan aset individu-individu atau kelompok yang berada dalam wilayah hukum AS dan mencegah warga Amerika serta perusahaan-perusahaan dari keterlibatan transaksi keuangan dengan mereka.

Langkah AS ini bertepatan dengan konferensi tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB, yang diketuai Presiden Amerika Barack Obama, yang fokus membahas lonjakan jumlah orang asing yang bergabung dengan kelompok militan.

Para peserta KTT menyepakati resolusi yang menuntut semua negara menjatuhkan hukuman pidana serius bagi warganya yang bepergian ke luar negeri bergabung dengan para kelompok militan, atau merekrut dan mendanai kelompok militan.

Departemen Luar Negeri AS memasukkan dalam daftar organisasi teroris dunia, Jaish al-Muhajireen wal-Ansar, sebuah kelompok Chechnya yang hampir semua militannya berbasis di Suriah, serta Harakat Sham al-Islam, sebuah kelompok asal Maroko yang beroperasi di Suriah.

Teroris Indonesia

Departemen Keuangan AS menyebut satu kelompok asal Indonesia, yakni Hilal Ahmar Society Indonesia, yang disebut sebagai organisasi sayap kemanusiaan Jamaah Islamiyah, yang oleh PBB disebut sebagai kelompok teroris yang terkait Al-Qaeda di Asia Tenggara.

Dikatakan, kelompok itu terlibat dalam sejumlah aktivitas sejak 2013 yang mendukung rekrutmen dan perjalanan para militan Jamaah Islamiyah ke Suriah untuk dilatih secara militer.

Departemen Keuangan AS menyebut tiga orang Indonesia sebagai fasilitator bagi para teroris asing.
Mereka adalah Angga Dimas Pershada, seorang operator Jamaah Islamiyah dan pemimpin Hilal Ahmar Society.

Kemudian Bambang Sukirno, seorang pemimpin senior Jamaah Islamiyah serta Wiji Joko Santoso, kepala divisi urusan luar negeri Jamaah Islamiyah.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Tiga Orang Indonesia Masuk Daftar Baru Teroris Internasional

  1. james
    September 26, 2014 at 2:12 am

    lambat laun mereka akan Kembali ke Indonesia hanya Nama saja yang Pulangnya !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *