Ternyata Sistem Kemudi AirAsia QZ8501 Pernah Rusak


Pesawat Air Asia PK-AXC dengan nomor penerbangan QZ8501 diduga tidak dalam kondisi prima saat mengudara dan jatuh di Selat Karimata pada Ahad, 28 Desember 2014. Tiga hari sebelum menerbangi rute Surabaya–Singapura, pilot Iriyanto sempat mengeluhkan ada yang tidak beres di sistem kemudi pesawatnya. Kerusakan ini dicurigai menjadi penyebab insiden.

“Beberapa hari sebelumnya, pilot sempat mengeluhkan ada masalah pada auto flight rudder travel limiter,” kata pengamat penerbangan, yang juga investigator swasta kecelakaan pesawat, Gerry Soejatman kepada Tempo, Ahad, 25 Januari 2015. Menurut dia, sistem ini mengendalikan sirip yang terletak di bagian ujung ekor pesawat untuk menjaga kestabilan pesawat.

Alat ini, menurut informasi yang ia peroleh, tercatat mengalami masalah pada 25–26 Desember lalu. Pada 26–27, tim engineering AirAsia sudah memperbaiki sistem ini sehingga pesawat sudah bisa mengudara pada 28 Desember. “Pada saat komputer pesawat di-reset, masalah tersebut sudah hilang. Tak ada di diagnostiknya,” kata Gerry.

Pernyataan Gerry sesuai dengan isi salinan dokumen yang diperoleh Tempo, yang berupa tulisan tangan Kapten Iriyanto dalam logbook pesawat PK-AXC QZ8501 25 Desember 2014. Saat itu, di Bandara Juanda, Surabaya, pukul 18.49, pesawat Airbus A320-216 itu gagal take-off dari landasan pacu untuk terbang menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

Iriyanto menuliskan telah terjadi defect atau masalah pada auto-flight rudder travel limiter. Pesawat kembali ke tempat parkir. Bagian mekanik melakukan perbaikan. Setelah pesawat diperbaiki sekitar 16 menit, Iriyanto menjalankannya kembali menuju landasan. Namun lagi-lagi pesawat batal take-off. Pesawat mengalami defect serupa.

Gerry mengatakan kerusakan sistem kemudi ini mempengaruhi sistem komputer lain yang terpasang di Airbus. “Kemungkinan berpindah ke sistem pengendalian alternatif, jadi pesawatnya stall (kehilangan daya angkat),” kata Gerry. Namun, dugaan ini masih belum dapat disimpulkan sebagai penyebab pasti.

Tim investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi harus memeriksa dan mencocokkan data yang ada, apakah memang ada kerusakan pada sistem, atau ada penyebab lain. Investigator harus mencocokkan data dengan blackbox atau dengan data dari central maintenance computer.

Ketua KNKT Tatang Karyadi mengatakan pihaknya akan bekerja independen untuk mengetahui insiden tersebut. “Tidak boleh ada intervensi dari mana pun, karena kami ingin betul-betul hasilnya murni investigasi,” kata Tatang Karyadi di DPR, pekan lalu.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

6 thoughts on “Ternyata Sistem Kemudi AirAsia QZ8501 Pernah Rusak

  1. james
    January 26, 2015 at 1:43 am

    kalau terjadi error berulang kali dan gagal terbang juga berulang kali seharusnya Pesawat Tidak Terbang sama sekali, bukan hanya menunggu Perbaikkan akan tetapi Penggantian Parts Baru, jangan sekali-kali Pesawat Terbang disamakan dengan Kendaraan Darat

  2. james
    January 26, 2015 at 1:45 am

    sedangkan Para Tehnisi Darat di Surabaya belum tentu Kualifikasi International atau Profesional, jadi bagi Pesawat Terbang Tidak Mungkin hanya diperbaiki dalam 15 menit lalu terbang, maka kegagalan terbang terjadi berkali-kali itu sudah menandakan bahwa Pesawat Tidak Laik Terbang

  3. pengamat
    January 27, 2015 at 10:49 am

    sebaiknya tidak usah menyalahkan teknisi. Kita sebagai penumpang yg mesti hati-hati. Kalau tidak mendesak, sebaiknya tidak usah naik pesawat. Lebih baik naik kapal laut, kereta api atau bus buat bepergian.

  4. james
    January 27, 2015 at 4:37 pm

    bilamana pesawat mendapatkan kesulitan sudah pasti Tehnisi yang bertanggung jawab besar, memangnya tanggung jawab Tukang Parkir Ojek ??? Naik Kapal aut, Kereta Api maupun Bus Kota, beraa banyak Kecelakaan Terjadi di Indonesia karena Keteledoran Tehnisinya dan Departemen Kir kendaraan darat ??? kalau semua sarana angkutan apapun bilamana tidak ditangai dengan baik oleh Tehnisi maka terjadilah Kecelakaan yang Tidak Diinginkan, artinya kalau Orang mau mati ya mati karena keteledoran Maintenance Sarana Transportasi itu, kalau komen seperti anak kecil saja tanpa dipikir secara dewasa lagi, makanya jangan banyak baca KOMIK

  5. pengamat
    January 28, 2015 at 10:18 am

    ha haha james loe lebih baik naik mobil pribadi saja. Loe sekaligus jadi teknisinya.

    1. james
      January 29, 2015 at 1:55 am

      itu sudah JELAS guwa tau semua kelemahan Mobil guwa sendiri dan Mobil guwa yakin lebih Keren dari pada Mobil loe Pengamat, guwa gak yakin loe punya Mobil juga cuma sok doang !!! cuma Belagu dan cuma Gengsi Doang padahal Tong Kosong !!!

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *