Merujuk pada laporan yang diterbitkan hari ini oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) mengenai pesawat Airbus A330 AirAsia X bernomor registrasi 9M-XXM yang dalam penerbangan menuju Kuala Lumpur dari Sydney pada 10 Maret 2015 tetapi justru keMelbourne.
Dalam keterangan tertulis atas nama AirAsia Berhad yang diterima Tribunnews.com, Kamis (8/9/2016), AirAsia X mengonfirmasi bahwa sebelum diterbitkannya laporan ATSB pada hari ini, maskapai tersebut telah menerapkan rangkaian upaya perbaikan sebagai berikut segera setelah kejadian tersebut:
Seluruh pesawat AirAsia X telah dilengkapi dengan Flight Management System yang telah ditingkatkan kapasitasnya sejak kejadian tersebut.
Pengembangan bulletin serta paket pelatihan bagi para awak penerbangan yang menekankan pada ketepatan pengoperasian dan penyelarasan sistem navigasi dari Air Data dan Inertial Reference System.
Memberikan pengarahan kepada seluruh Pilot terkait hasil temuan investigasi internal dan mengkaji Recovery Procedure yang perlu dijalankan.
“AirAsia X ingin menegaskan bahwa kami menerapkan sistem pengelolaan yang mumpuni untuk memantau serta mencegah terjadinya kembali kejadian serupa di kemudian hari.”
“Kami juga ingin menekankan bahwa AirAsia X telah lulus audit keselamatan dan keamanan yang dilakukan secara berkala oleh berbagai badan regulasi internasional, termasuk IATA Operational Safety Audit (IOSA). Kami tetap berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepatuhan pada regulasi terkait dengan keselamatan dan keamanan,” demikian tulis AirAsia.
Maskapai tersebut juga menegaskan bahwa Keselamatan seluruh penumpang dan awak penerbangan senantiasa menjadi prioritas utama.( Trb / IM )