Telepon Pembawa Petaka


Wahington DC,

Ketika orang kepercayaan Osama bin Laden mengangkat telepon, dia tak tahu tindakannya “mengundang” Navy Seal ke depan pintu rumah bosnya. Begitulah cara Amerika Serikat menemukan Osama bin Laden, orang yang paling mereka cari selama 10 tahun terakhir.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, kunci untuk menemukan persembunyian Osama adalah kurirnya. alasannya cukup sederhana, yakni Osama tidaklah bodoh untuk mengumbar keberadaan dirinya kepada para prajurit. Bahkan para komandan senior di gerakannya pun tak tahu di mana pemimpin mereka.

Osama juga tahu bahwa perangkat telekomunikasi dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dirinya. Makanya tak ada telepon atau internet di tempat persembunyiannya. Untuk berhubungan dengan para anak buahnya Osama lebih mempercayai seorang kurir. Karena itu lah perburuan pihak AS dipusatkan mencari kurir ini.

Namun mencari siapa sang kurir itu tidak mudah sama sekali. Tahun 2001 seorang tahanan di penjara rahasia CIA “buka mulut” bahwa kurir yang penting itu mempunyai nama perang Abu Ahmed al-Kuwaiti. Pria Kuwait ini disebutnya juga dekat dengan Khalid Sheikh Mohammed, yang merupakan orang nomor tiga di Al Qaeda.

Namun saat CIA menangkap Khalid Sheikh Mohammed, pria itu menamping soal keterlibatan al Kuwaiti. Dia mengaku mengenal al Kuwaiti tapi mengatakan Kuwaiti bukan anggota Al Qaeda.

Di tahun 2004, pihak AS menangkap Hassan Ghul, tokoh penting dalam operasi Al Qaeda. Dalam interogasi dia mengaku al Kuwaiti adalah seorang kurir yang penting dalam organisasi. Secara khusus dia menyatakan al Kuwaiti dekat dengan Faraj al-Libi, yang menggantikan Khalid Sheik Mohammed.

Pengakuan Ghul membawa secercah sinar dalam perburuan ini. “Hasan Ghul ada tonggak dari pencarian terhadap kurir ini,” kata seorang pejabar pemerintah AS.

Tahun 2005 al-Libi tertangkap. Dalam interogasi dia mengaku menerima berita promosi dirinya menggantikan Khalid Sheikh Mohammed dari seorang kurir. Namun dia menyebut nama kurir itu dengan nama yang berbeda, dan mengatakan tak kenal dengan al Kuwaiti.

Bantahan al-Libi malah membuat CIA semakin yakin bahwa al Kuwaiti adalah orang yang harus mereka cari untuk menemukan Osama bin Laden. Namun penemuan itu bukan berarti perburuan akan Osama bin Laden sudah usai. Jalan masih panjang karena AS belum tahu nama asli al Kuwaiti, apalagi keberadaannya.

Butuh bertahun-tahun sebelum akhirnya CIA yakin nama asli kurir itu adalah Sheikh Abu Ahmed. Seorang pria keturunan Pakistan yang lahir di Kuwait. Informasi dari tahanan menyebutkan Abu Ahmed adalah prajurit level tengah dalam operasi Al Qaeda. Tugasnya adalah mencarikan tempat persembunyian bagi anggota Al Qaeda dan keluarganya.

Sekarang tinggal mencari di mana Abu Ahmed itu berada, yang sayangnya bukanlah pekerjaan mudah. Sumber-sumber CIA tak tahu sama sekali di mana orang itu. Soalnya Osama bin Laden tidak memperbolehkan Abu Ahmed berada di dekat telepon atau komputer.

Bahkan seorang tahanan di penjara di Teluk Guantanamo, Kuba mengatakan Abu Ahmed sudah tewas akibat terluka saat AS menyerbu ke Afghanistan.

Namun, pertengahan tahun lalu Ahmed ini terlibat dalam sebuah percakapan di telepon dengan seseorang yang pesawat teleponnya sudah disadap oleh CIA. Saat itu Abu Ahmed berada di sebuah tempat yang jauh dari tempat persembunyian Osama bin Laden. Namun hal itu sudah cukup bagi CIA untuk mengetahui keberadaan kurir tersebut, dan mulai menguntitnya.

 

Lalu pada Agustus 2010 secara tanpa sadar Abu Ahmed membawa mata-mata AS ke kompleks persembunyian Osama di Abbottabad, Pakistan utara. Di kota ini al-Libi pernah tinggal. Kompleks itu bertembok tebal dengan ketinggian 5,5 meter dan berkawat berduri.

Lucunya, para intel AS itu sudah tahu soal rumah itu, namun tak menyangka Osama bin Laden ada di sana. Dalam pikiran mereka Osama pasti dikelilingi penjaga dengan senjata berat. Kenyataannya, tak ada penjaga berpatroli di kompleks perumahan di Abbottabad itu.

Setelah diperhatikan ternyata rumah itu tak memiliki sambungan telepon dan internet. Tak ada orang datang dan pergi dari rumah itu. Sadarlah pihak AS bahwa Osama bersembunyi di “tengah keramaian”, di sebuah tempat persembunyian yang khusus dibangun untuk tidak menarik perhatian.

Baru pada Februari 2011 para intel benar-benar yakin orang yang paling dicari Pemerintah AS berada di rumah itu. Presiden Obama ingin segera dilakukan tindakan.

“Kami yakin seyakin-yakinnya, dan keyakinan itu terus tumbuh. Kasus intelijen yang ini berbeda. Saat kami melihat kompleks itu kami merasa kompleks ini berbeda dari kompleks-kompleks lain,” kata John Brennan, penasihat utama Obama dalam bidang antiterorisme.

Keberadaan kompleks di temgah permukiman membuat operasi menjadi sulit. Apalagi kompleks itu berada di Pakistan. Jika dilakukan serangan udara, akan mengundang masalah diplomatik. “Presiden harus menghitung kekuatan dari informasi itu, dan membuat keputusan yang saya ingat keputusan paling berani dari semua presiden yang saya ingat,” kata Brennan lagi.

Obama lalu memilih 24 anggota Navy Seal dari Team Six untuk melakukan penyerbuan ini dengan keakuratan seperti operasi otak.

Senin dini hari dua helikopter meninggalkan Jalalabad di timur Afghanistan. Mereka memasuki wilayah udara Pakistan mengandalkan teknologi tinggi untuk mengelabui radar. Sudah ditetapkan operasi itu adalah misi bunuh dan tangkap. AS telah menyatakan tak membunuh orang tanpa senjata, tapi sudah jelas dari awal siapa pun di balik dinding itu tak mempunyai keinginan menyerah.

Seal menemukan keluarga Osama bin Laden di lantai kedua dan ketiga salah satu bangunan di kompleks itu. Tembak-menambak terjadi, Ahmed dan saudara laki-lakinya tewas, lalu Seal membunuh Osama bin Laden dengan tembakan di atas mata kiri. Operasi itu berlangsung selama 40 menit.

Militer AS lalu mengadakan penggeledahan di kompleks dan terbang dengan semua dokumen, hard drive, dan DVD yang meungkin akan memberi mereka informasi soal semua operasi Al Qaeda

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *